Kelembagaan Pendidikan Pengembangan Kelembagaan Pesantren Sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

Strategi yang dilakukan oleh pesantren saat ini adalah melalui pemberdayaan santri dan masyarakat dalam berbagai bidang yang selama ini dikembangkan. Kelembagaan yang selama ini dikembangkan adalah sebagai berikut:

a. Kelembagaan Pendidikan

Keberadaan televisi ataupun radio ini mengakibatkan masyarakat di pedesaan sangat tanggap terhadap perkembangan yang terjadi. Namun hal yang mungkin kurang mendukung adalah tingkat pendidikan masyarakat desa yang masih tergolong rendah sehingga perkembangan dan perubahan tersebut tidak diimbangi oleh kemampuan intelektual maupun keterampilan. Oleh karena itu, pesantren sebagai institusi pendidikan milik masyarakat, sangat potensial untuk dikembangkan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia SDM menuju terwujudnya kecerdasan dan kesejahteraan bangsa. Mengingat pada saat ini proses pembelajaran di sekolah dan satuan pendidikan formal lainnya sudah banyak bergeser dari tujuan awal, dimana pendidikan formal cenderung lebih berorientasi kepada hal-hal yang bersifat materi dan pencapaian nilai akademik semata, serta kurangnya unsur keteladanan guru Nandika, 2005. Dalam dinamika perkembangannya, pesantren tetap kokoh dan konsisten mengikatkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan dan mengembangkan nilai-nilai Islam. Realitas ini tidak saja dapat dilihat ketika pesantren menghadapi banyak tekanan dari pemerintah kolonial belanda, namun pada masa pasca- proklamasi kemerdekaan pesantren justru dihadapkan pada suatu tantangan yang cukup berat yaitu adanya ekspansi sistem pendidikan umum dan madrasah modern 1 . Di tengah kondisi yang demikian, dimana masyarakat semakin diperkenalkan dengan perubahan-perubahan baru, eksistensi lembaga pendidikan pesantren tetap saja menjadi alternatif bagi pelestarian ajaran agama Islam. Pesantren justru tertantang untuk tetap survive dengan cara menempatkan dirinya sebagai lembaga yang mampu bersifat adaptif menerima dinamika kehidupan. Pesantren telah berupaya meningkatkan keyakinan serta pengetahuan masyarakat desa dan sudah sering melaksanakan dakwah. Di lain pihak, pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional telah memberikan pendidikan yang sistematis untuk para kader yang nantinya akan mengemban kepemimpinan sosial di tengah masyarakat. Pesantren adalah institusi pendidikan berbasis kerakyatan, siapapun boleh menjadi santrinya tanpa ada batasan dan kualifikasi tertentu terlepas dari mana ia berasal karena setiap manusia sama di hadapan Tuhan sehingga tidak ada perbedaan perlakuan antara santri yang satu dengan santri yang lainnya. Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pesantren dikenal sebagai intitusi pendidikan berbasis agama, namun pada saat ini Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ sudah mengembangkan bidang pendidikan umum, hal ini didukung oleh keberadaan program Kejar Paket A, paket B dan Paket C yang tidak hanya diperuntukan bagi santri tapi juga anak-anak putus 1 Perguruan Tinggi Pesantren dalam Persaingan Global . http:www.pikiran- rakyat.comcetak20050705070806.htm. Diakses pada tanggal 8 Januari 2008. sekolah di desa sekitar pesantren. Tutor yang mengajar di masing-masing kelas adalah santri-santri senior yang memiliki kemampuan baik dalam penguasaan materi pelajaran maupun metode pengajaran. Sistem pondok yang diterapkan di pesantren mendidik para santrinya untuk selalu disiplin. Kegiatan para santri telah terjadwal dengan baik sehingga apabila terjadi pelanggaran maka santri akan mendapat hukuman. Hukuman dapat meningkatkan kemampuan santri karena biasanya hukuman yang diberikan adalah menghafal ayat-ayat dan hal lainnya yang bermanfaat. Pesantren turut serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyrakat desa, hal ini dibuktikan dengan adanya kerjasama antara pesantren dengan pihak pemerintahan desa dalam program peningkatan pendidikan masyarakat. Kerjasama ini dapat terjadi karena pihak desa mengetahui bahwa pesantren memiliki fasilitas yang memadai seperti gedung Wajar Dikdas, bahkan laboratorium komputer yang sudah memiliki jaringan internet. Saat ini alasan masyarakat untuk tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan adalah alasan ekonomi. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut pesantren membuka peluang kepada masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah agar dapat tetap bisa mengenyam pendidikan secara gratis. Tidak sedikit santri yang belajar di pesantren namun mereka tidak usah memikirkan masalah biaya. Biasanya mereka mengabdikan diri mereka melalui bekerja di berbagai bidang usaha milik pesantren. Selain itu banyaknya tidak sedikit santri alumni yang juga mendirikan lembaga pendidikan lain sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Di Desa Sindangjaya terdapat Pondok Pesantren Al-Huda yang didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’, namun pesantren ini mengkhususkan bidang pendidikan pada tingkat dasar yang diperuntukan bagi anak-anak usia dini. Strategi yang dilakukan pesantren dalam pengembangan kelembagaan pendidiikan adalah pesantren memiliki kerjasama dengan International Center for Islam and Pluralism ICIP dengan dibantu oleh Ford Foundation mengadakan Program Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ICT-Information Communications Technology. Tujuannya adalah mewujudkan komunitas pesantren yang akrab dengan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk pencerahan peradaban Islam yang inklusif, humanis, terbuka, dan berorientasi ke depan dan makin memampukan pesantren sebagai agen perubahan yang dapat memberi pencerahan dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

b. Kelembagaan Ekonomi