Kerangka Pemikiran Pengembangan Kelembagaan Pesantren Sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

2.9 Kerangka Pemikiran

Pengembangan masyarakat merupakan suatu metode pekerjaan sosial yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada dalam masyarakat itu sendiri dengan menekankan prinsip patrisipasi sosial. Terdapat tiga organisasi pengelola pengembangan masyarakat yaitu pemeritah, swasta dan lembaga masyarakat. Pemerintah dalam hal ini pemerintah desa memiliki hubungan tidak langsung dalam program pengembangan masyarakat. Pemerintah desa selaku pihak yang memiliki kewenangan berhak mengetahui apa yang dilakukan lembaga yang berada di wilayah desanya. Pemerintah desa juga memiliki kewenangan dan aturan yang secara tidak langsung mempengaruhi lembaga masyarakat menjalankan setiap programnya. Salah satu lembaga yang tumbuh dalam masyarakat adalah pondok pesantren. Upaya pesantren dalam pengembangan masyarakat adalah melalui pengembangan kelembagaan ekonomi, pendidikan, pertanian dan sosial keagamaan. Kelembagaan tersebut merupakan kelembagaan yang dinilai dibutuhkan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal yang mendasari pesantren mengembangkan kelembagaan dapat diketahui dari motif dan model yang dipakai oleh pesantren dalam pengembangan masyarakatnya. Keberhasilan pengembangan kelembagaan tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator yang telah dicapainya diantaranya meningkatnya jumlah pertisipan dimana masyarakat banyak menaruh kepercayaan dan akhirnya ikut bergabung dengan pesantren dalam program pengembangan masyarakat, normaaturan yang mengatur pihak yang terlibat semakin jelas, meningkatnya Gambar 1 Kerangka Analisis Pengembangan Kelembagaan Berbasis Pesantren Sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat Keterangan : Mempengaruhi Dikaji Hubungan tak langsung Hubungan timbal balik Hubungan Tak langsung Pemerintah Kelembagaan masyarakat Organisasi pengelola pengembangan masyarakat Pesantren Model pengembangan masyarakat Motif pengembangan masyarakat Pengembangan kelembagaan Pendidikan Sosial Ekonomi Pemberdayaan Santri Peningkatan kesejahteraan Masyarakat Fasilitator Pertanian kerjasama dengan pihak luar dalam hal ini salah satunya adalah meningkatnya kerjasama dengan bank-bank yang bersedia memberikan pinjaman kredit lunak kepada pesantren. Pengembangan kelembagaan dilakukan melalui pemberdayaan santri dan masyarakat. Pemberdayaan santri dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan potensi sumberdaya manusia yang cukup besar yang dimiliki pesantren. Pemberdayaan masyarakat sebagai wujud kepedulian pesantren terhadap masyarakat sekitar pesantren sehingga masyarakat merasakan manfaat langsung dari keberadaan pesantren di lingkungannya. Pemberdayaan santri dan masyarakat memiliki tujuan yang berbeda. Pemberdayaan santri diharapkan sebagai fasilitator yang nantinya akan terjun ke masyarakat dan mengoptimalkan potensi yang ada pada masyarakat itu sendiri. Sebaliknya pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan Gambar 1.

2.11 Hipotesis Pengarah