memberikan kesempatan pada masyarakat untuk ikut serta dalam penggarapan lahan pertanian maupun memelihara hewan ternak milik pesantren. Waktu
penelitian ini adalah bulan Maret 2008 sampai dengan Mei 2008.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan triangulasi metode
pengumpulan data kualitatif yaitu berupa wawancara mendalam, pengamatan berperanserta dan analisis dokumen Burhan, 2006. Data sekunder didapatkan
melalui studi literatur tentang program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’.
Wawancara mendalam dilakukan baik pada responden maupun informan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan sistem snowballing
sedangkan penentuan responden adalah dengan mengguanakan metode purposive. Responden adalah mereka yang memberikan keterangan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan dirinya sendiri. Informan adalah mereka yang mengetahui dan memberikan keterangan mengenai orang lain maupun lingkungannya. Jumlah
responden dan informan pada penelitian ini adalah 15 orang. Informan adalah pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat dan aparat desa sedangkan
responden adalah kepala biro setiap unit yang menangani pengembangan masyarakat, warga binaan, dan santri.
Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan jawaban tentang hal- hal yang berkaitan dengan upaya pesantren dalam pengembangan kelembagaan
lokal, sejarah pesantren, dan sejarah Desa Kertajaya. Pengamatan berperanserta
terbatas dilakukan peneliti dengan berperan serta dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ khususnya Biro
Hubungan Masyarakat. Analisis dokumen dilakukan adalah untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, baik berupa
dokumen pribadi maupun dokumen resmi yang dimiliki Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Cianjur.
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan di lokasi penelitian yaitu di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’, Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat
dengan cara menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan harian. Pengolahan data lanjutan dilakukan saat peneliti sudah sampai ke IPB. Teknik analisis data
dilakukan dengan
matriks analisis
data, yaitu
mengkategorikan atau
mengelompokkan data-data yang sesuai. Data-data yang tidak sesuai direduksi agar tidak menimbulkan kerancuan
dalam analisis data. Data-data tersebut dipaparkan secara subyektif berdasarkan sudut pandang responden dan informan.
BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA KERTAJAYA
4.1. Gambaran Umum Desa Kertajaya