Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

2 Siswa kurang teliti saat menghitung. Hal itu dapat dilihat pada saat siswa mengerjakan soal. Rumus yang digunakan oleh siswa sudah benar tetapi siswa kurang teliti dalam menghitung, sehingga jawaban siswa menjadi salah. 3 Siswa kurang memperhatikan satuan saat menghitung. Hal itu dapat dilihat pada saat guru memberikan soal yang berbeda satuan tetapi siswa kurang teliti, sehingga jawaban siswa menjadi salah. 4 Siswa terkadang lupa pada rumus-rumus segiempat. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa SMP Negeri 24 Semarang pada materi segiempat juga dapat dilihat dari hasil ujian nasional tahun pelajaran 20112012. Berdasarkan laporan daya serap ujian nasional tahun 20112012 kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar untuk tingkat sekolah 26,70, tingkat kota atau kabupaten 26,06, tingkat propinsi 29,91 dan tingkat nasional 31,04. Berdasarkan beberapa alasan di atas maka dipilihlah suatu penelitian dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Siswa Kelas VII”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian sebagai berikut. 1 Apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dapat mencapai batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran matematika yaitu 70? 2 Apakah kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dapat mencapai ketuntasan klasikal yaitu 75? 3 Apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ekspositori? 4 Apakah persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih dari persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ekspositori? 5 Apakah aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang ditimbulkan oleh model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah disebutkan di atas, peneliti bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk efektif pada kemampuan pemecahan masalah yang dirinci sebagai berikut. 1 Menganalisis bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dapat mencapai batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran matematika yaitu 70. 2 Menganalisis bahwa kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dapat mencapai ketuntasan klasikal yaitu 75. 3 Menganalisis bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ekspositori. 4 Menganalisis bahwa persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih dari persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ekspositori. 5 Menganalisis bahwa aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang ditimbulkan oleh model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII

16 97 444

Keefektifan Model Pembelajaran Problem Solving dan Model Pengajaran Langsung terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas VII SMP Semester Genap pada Materi Pokok Segiempat Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 284

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6