Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama. Adapun
data yang dianalisis adalah data nilai UAS matematika semester gasal siswa kelas VII D dan VIII F SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 20122013. Pada
analisis data awal dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data, yang paling penting adalah untuk menentukan apakah menggunakan statistik
parametrik atau non paramaterik. Data yang digunakan untuk uji normalitas
didapat dari data nilai UAS matematika semester gasal siswa.
Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut. 1
Menentukan rumus hipotesis yaitu: H
: data berdistribusi normal H
1
: data tidak berdistribusi normal 2
Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji Chi Kuadrat. 3
Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5. 4
Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika χ
2 hitung
≥ χ
2 tabel
, di mana χ
2 tabel
diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang 1- α dan derajat kebebasan dk = k – 3.
5 Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:
�
−
� 2
�
�
Keterangan :
: harga chi kuadrat, O
i
: frekuensi hasil pengamatan, E
i
: frekuensi yang diharapkan, dan k
: banyaknya kelas interval. 6
Membandingkan harga chi kuadrat dengan tabel chi kuadrat χ
2
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan
− , harga k adalah banyaknya kelas interval.
7 Menarik kesimpulan yaitu jika
hitung tabel
, maka diterima, artinya
data berdistribusi normal Sudjana, 2005: 273. Dari perhitungan diperoleh
untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 5,057 dan 7,299. Harga
− −
yaitu 7,815 diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang
− � dan derajat kebebasan – . Jelas
ℎ� ���
untuk kelas eksperimen dan kontrol selalu lebih kecil dari
− −
sehingga H diterima dan H
1
. Jadi, data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 6 dan lampiran 7.
3.6.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk
menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai
varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:
= sampel homogen = sampel tidak homogen
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut:
ℎ� ���
� � � �
Sudjana, 2005: 250 Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak maka F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan α = 5 dengan dk pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil
dikurangi satu. Jika F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima, yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.
Dari perhitungan diperoleh varians terbesar 9 dan varians terkeci
9 , sehingga 0 . Harga
2
� − �
2
−
yaitu 2 diperoleh dari
tabel distribusi dengan α = 5 dan � �
– 2 − serta � �
– 2 − . Jelas
2
� − �
2
−
sehingga . Jadi, sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama
homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
3.6.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata