4 Menyimpulkan generalization
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti core dari materi pelajaran yang telah disajikan.
5 Mengaplikasikan application
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah siswa menyimak penjelasan guru Sanjaya, 2011: 185-190.
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Solving
Menurut Hamdani 2011: 84, model pembelajaran Problem Solving adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan
suatu masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Model pembelajaran Problem Solving dipandang sebagai model pembelajaran yang
mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi. Model pembelajaran Problem Solving lebih menekankan pada daya pikir untuk
memperoleh kemampuan-kemampuan dan kecakapan kognitif dalam memecahkan suatu masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.
Menurut Chafez 2007: 8, model pembelajaran Problem Solving dapat didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang mengutamakan proses
untuk merumuskan jawaban. Model pembelajaran ini menggunakan strategi atau pendekatan pemecahan masalah, atau bahkan kedua-duanya. Model pembelajaran
Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan metakognitif siswa. Kemampuan metakognitif adalah kemampuan untuk melihat pada diri sendiri
sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara optimal. Kemampuan metakognitif pada hakekatnya sangat penting selamanya dalam pendidikan.
Pengajaran siswa untuk menyelesaikan masalah memungkinkan siswa menjadi lebih analitis dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan. Siswa
dengan kata lain jika dilatih untuk menyelesaikan masalah, maka siswa akan mampu mengambil keputusan sebab siswa mempunyai keterampilan bagaimana
mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi, dan menyadari perlunya meneliti kembali hasil yang diperolehnya. Siswa dikatakan lebih berhasil
jika mereka tidak hanya mengingat, tetapi juga mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.
Model pembelajaran Problem Solving merupakan model pembelajaran konstruktivistik. Hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran Problem Solving
lebih memberikan tempat kepada siswa dalam proses pembelajaran. Siswa berinteraksi dengan berbagai objek dan peristiwa sehingga mereka memperoleh
dan memahami pola-pola penanganan terhadap objek dan peristiwa tersebut.Siswa pada akhirnya mampu membangun konseptualisasi dan pemecahan masalah
mereka sendiri. Peran guru dalam pembelajaran Problem Solving adalah menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan, dan memberikan fasilitas kepada siswa. Pembelajaran Problem Solving tidak dapat dilaksanakan tanpa guru
mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar, pembelajaran Problem Solving terdiri dari
penyajian masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri.
Menurut Usman 1993: 241, tujuan dan manfaat pembelajaran Problem Solving sebagai berikut.
1 Mengembangkan kemampuan siswa di dalam memecahkan masalah-
masalah serta mengambil keputusan secara objektif dan rasional. 2
Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif ktitis, logis, dan analitis. 3
Mengembangkan sikap toleransi terhadap pendapat orang lain serta sikap hati-hati dalam mengemukakan pendapat.
Model pembelajaran Problem Solving meliputi lima tahapan. Kelima tahapan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
Tahapan Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1 Mengorientasi siswa
kepada masalah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya.
Fase 2 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3 Membimbing pemecahan
masalah individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam perencanaan dan menyiapkan karya seperti laporan serta
membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Trianto, 2007: 72
Menurut Djamarah Zain 2002: 14, model pembelajaran Problem Solving mempunyai kelebihan sebagai berikut.
1 Melatih siswa berpikir dan bertindak kreatif.
2 Melatih siswa memecahkan masalah yang dihadapi secara kreatif dan
realistis. 3
Siswa menjadi aktif dan inisiatif serta bertanggungjawab. 4
Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat .
2.1.6 Gallery Walk