2.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah
Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong sesorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang haru
dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan
benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai
masalah ntuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah. Menurut Gok Sylay 2010: 7, salah satu tujuan pokok dalam pembelajaran adalah
memungkinkan siswa menggunakan pengetahuan mereka untuk memecahkan masalah. Menurut Sumarmo 2010: 5, kemampuan pemecahan masalah
merupakan salah satu aspek kemampuan dalam pembelajaran matematika yang harus dicapai oleh siswa. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mengetahui
unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecukupan unsur yang diperlukan; menyusun model matematika, dan menyelesaikannya; menerapkan strategi untuk
menyelesaikan berbagai masalah sejenis dan masalah baru; menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal; dan menggunakan
matematika secara bermakna. Indikator siswa memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah diuraikan
dalam Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506CKepPP2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor yaitu 1 menunjukkan pemahaman
masalah, 2 mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah, 3 menyajikan masalah secara sistematik dalam berbagai
bentuk, 4 memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat, 5 mengembangkan strategi pemecahan masalah, 6 membuat dan menafsirkan
model matematika dari suatu masalah, dan 7 menyelesaikan masalah yang tak rutin Wardhani, 2008: 18.
Penyelesaian masalah dalam matematika, memerlukan langkah-langkah dan prosedur yang benar agar penyelesaian masalah menjadi efektif. Langkah-langkah
yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah yaitu 1 memahami masalah ,2 merencanakan pemecahan masalah, 3 menyelesaikan rencana, 4
memeriksa kembali hasil dan menyimpulkan jawaban Polya: 1973: 5. Proses yang dapat dilakukan pada tiap langkah pemecahan masalah tersebut dapat
dikemukakan melalui beberapa pertanyaan berikut ini. 1
Langkah memahami masalah Untuk memahami masalah yang dihadapi, siswa harus
memahamimembaca masalah secara verbal. Permasalahan tersebut kemudian kita lihat lebih rinci sebagai berikut.
a Apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan?
b Data apa yang dimiliki?
c Mencari hubungan-hubungan yang diketahui, data yang dimiliki dan
ditanyakan dengan memperhatikan: bagaimana kondisi soal? mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau
hubungan lainnya? apakah kondisi yang dinyatakan cukup untuk mencari yang ditanyakan? apakah kondisi itu cukup atau kondisi itu
berlebihan, atau kondisi itu saling bertentangan?
d Membuat gambar atau tabel, dan menuliskan notasi yang sesuai.
2 Langkah perencanaan pemecahan masalah
Pada langkah perencanaan pemecahan masalah, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a Pertama kita memulai lagi dengan mempertanyakan hubungan antara
yang diketahui dan ditanyakan. b
Pernahkah ada soal yang serupa? c
Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini? d
Perhatikan yang ditanyakan Coba pikirkan soal yang pernah diketahui dengan pertanyaan yang sama atau serupa.
e Jika ada soal yang serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan
dalam masalah sekaramg? Dapatkah hasil dan teknik diskusi yang lalu digunakan? Apakah harus dicari unsur lain agar memanfaatkan soal
semula? Dapatkah menyatakannya dalam bentuk lain? 3
Menyelesaikan rencana Laksanakan rencana pemecahan dengan melakukan perhitungan yang
diperlukan untuk mendukung jawaban suatu masalah. Periksalah bahwa tiap langkah perhitungan dengan benar, dan menunjukkan bahwa langkah yang
dipilih benar. 4
Memeriksa kembali hasil dan menyimpulkan jawaban. Langkah yang terakhir adalah memeriksa kebenaran hasil yang
diperoleh kemudian menyimpulkan jawaban dari permasalahan. Jika perlu dapatkah dicari dengan cara atau hasil yang telah ada, selanjutnya jika ada
jawaban lain, apakah kesemua jawaban itu benar dan apa hubungan antara jawaban tersebut.
Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada aspek pemecahan masalah materi segiempat
setelah siswa diberikan tes pada akhir pembelajaran. Siswa dikatakan mampu memecahkan masalah jika nilai siswa pada tes kemampuan pemecahan masalah
dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah yakni 70.
2.1.3 Model Pembelajaran