3 Perubahan  perilaku  karena  belajar  bersifat  relatif  permanen.  Lamanya
perubahan  perilaku  yang  terjadi  pada  diri  seseorang  sukar  untuk  diukur. Perubahan  perilaku  biasanya  dapat  berlangsung  selama  satu  hari,  satu
minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Beberapa  teori  belajar  yang  mendukung  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai
berikut.
2.1.1.1 Teori Belajar Ausubel
Teori  ini  terkenal  dengan  belajar  bermaknanya  dan  pentingnya pengulangan  sebelum  belajar  dimulai.  Ausubel  membedakan  antara  belajar
menemukan  dengan  belajar  menerima.  Pada  belajar  menerima  siswa  hanya menerima, jadi tinggal  menghafalkannya, tetapi pada belajar menemukan konsep
ditemukan oleh siswa, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja. Selain itu untuk dapat  membedakan  antara  belajar  menghafal  dengan  belajar  bermakna.  Pada
belajar  menghafal,  siswa  menghafalkan  materi  yang  sudah  diperolehnya,  tetapi pada  belajar  bermakna  materi  yang  telah  diperoleh  itu  dikembangkan  dengan
keadaan lain sehingga belajarnya lebih dimengerti Suherman dkk, 2003: 32. Teori  belajar  Ausubel  mendukung  dalam  penelitian  ini  karena  dalam
pembelajaran dalam penelitian ini merupakan pembelajaran bermakna.
2.1.1.2 Teori Belajar Bruner
Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil  jika  proses  pengajaran  diarahkan  kepada  konsep-konsep  dan  struktur-
struktur  yang  terbuat  dalam  pokok  bahasan  yang  memperoleh  pembelajaran matematikakan,  di  samping  hubungan  yang  terkait  antara  konsep-konsep  dan
struktur-struktur.  Anak  dengan  mengenal  konsep  dan  struktur  yang  tercakup dalam bahan yang dibicarakan akan memahami materi yang harus dikuasainya itu
Suherman dkk, 2003: 43. Bruner  mengemukakan  bahwa  dalam  proses  belajarnya  anak  melewati  3
tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Tahap enaktif
Dalam tahap ini anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek.
b. Tahap ikonik
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang  merupakan  gambaran  dari  objek-objek  yang  dimanipulasinya.  Anak
tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa pada tahap enaktif.
c. Tahap simbolik
Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek  tertentu.  Anak  tidak  lagi  terikat  dengan  objek-objek  pada  tahap
sebelumnya. Siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil.
Teori  Bruner  mendukung  penelitian  ini  karena  materi  segiempat memperoleh  pembelajaran  matematika  menggunakankan  dengan  memperhatikan
tahapan proses pembelajaran menurut Bruner secara berurutan, dimulai dari tahap enaktif, ikonik, dan simbolik.
2.1.1.3 Teori Belajar Piaget