Ketuntasan Belajar Landasan Teori

Tabel 2.2Indikator Aktivitas Belajar Siswa No Indikator Aktivitas 1 Kegiatan-kegiatan visual a. Siswa memperhatikan penjelasan guru berkaitan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai serta model pembelajaran yang akan digunakan. b. Siswa memperhatikan pada saat teman mempresentasikan hasil diskusi. 2 Kegiatan-kegiatan lisan a. Siswa aktif bertanya pada guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. b. Siswa mengemukakan pendapatnya pada saat kegiatan diskusi . 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan a. Siswa mendengarkan penyajian hasil diskusi kelompok. b. Siswa mendengarkan tanggapansaran dari kelompok lain. 4 Kegiatan-kegiatan menulis Siswa menulis jawaban soal-soal pemecahan masalah hasil dari kegiatan diskusi. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar Siswa dapat memodelkan soal pemecahan masalah materi segiempat yang berupa soal uraian ke dalam gambar. 6 Kegiatan-kegiatan metric Siswa dapat membuat model matematika dari soal pemecahan masalah materi segiempat. 7 Kegiatan-kegiatan mental Siswa dapat mengerjakan soal pemecahan masalah. 8 Kegiatan-kegiatan emosional Siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.1.8 Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa dalam menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar siswa, diantaranya adalah peran guru dalam menyampaikan pembelajaran, teknik diskusi atau model pembelajaran, dan waktu yang tersedia untuk belajar. Ketuntasan belajar dapat dianalisis secara perorangan maupun per kelas. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa Depdiknas, 2009: 20. KKM setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100 . Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 BSNP, 2006: 24. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Akan tetapi, sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, sekolah perlu menetapkan KKM dan meningkatkan KKM secara berkelanjutan sampai mendekati ideal. Penetapan KKM mengacu pada kriteria berikut. 1 Kompleksitas kesulitan dan kerumitan. 2 Daya dukungsarana prasarana. 3 Tingkat kemampuan rata-rata siswa intake. Pembelajaran dikatakan tuntas jika siswa telah memenuhi KKM individual dan KKM klasikal. 1 KKM Individual Siswa dianggap telah memenuhi ketuntasan belajar jika telah menguasai sekurang-kurangnya sama dengan KKM yang diberlakukan di satuan pendidikan setempat.KKM individual untuk mata pelajaran matematika di SMP Negeri 24 Semarang adalah 70. 2 KKM Klasikal Kelas dianggap telah mencapai ketuntasan belajar jika sekurang- kurangnya berapa persentase dari jumlah siswa telah menguasai materi. Penguasaan materi diukur dari pencapaian rata-rata nilai klasikal minimal sama dengan KKM yang diberlakukan di satuan pendidikan. KKM klasikal di SMP Negeri 24 Semarang adalah 75.

2.1.9 Tinjauan Materi Segiempat

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII

16 97 444

Keefektifan Model Pembelajaran Problem Solving dan Model Pengajaran Langsung terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas VII SMP Semester Genap pada Materi Pokok Segiempat Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 284

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6