Kriteria pengujiannya adalah H
o
diterima apabila −
−
2
−
2
dan H
o
ditolak untuk harga-harga yang lainnya, nilai
2 1
1
t
didapat dari
daftar distribusi t dengan derajat kebebasan +
− 2 dan taraf signifikansi
= 5 Sudjana, 2005: 239. Dari perhitungan diperoleh
ℎ� ���
0 . Harga
–
2
yaitu 99
diperoleh dari tabel distribusi dengan α = 5 dan
+ − 2. Jelas
bahwa -1,99 0,31 1,99, maka
diterima. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata dari kedua kelas yang akan diberi perlakuan. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 9.
3.6.2 Analisis Data Akhir
Setelah diketahui bahwa kedua kelas sampel memiliki kemampuan yang sama, selanjutnya dilakukan eksperimen atau perlakuan. Setelah kedua sampel
diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda, maka dilaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah
ini merupakan data akhir yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data akhir yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas data
akhir sampel sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada pengujian data awal sampel.
3.6.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians data akhir kedua kelas sampel sama atau tidak. Langkah-langkah uji homogenitas data akhir sampel
sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada pengujian data awal sampel.
3.6.2.3 Uji Hipotesis 1 Uji rata-rata satu pihak kanan
Uji ini untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dapat mencapai batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran matematika yaitu lebih dari
atau sama dengan 70 menggunakan uji rata-rata uji t satu pihak kanan.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
H : ≤ 69,5 nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat
siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Problem Solving berbasis Gallery Walk ≤ 70 atau belum mencapai rata-rata batas nilai KKM .
H
1
: 69,5 nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk 70 atau telah mencapai
rata-rata batas nilai KKM .
Untuk menguji hipotesis, terdapat dua kemungkinan uji statistik yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut.
1 Jika uji normalitas dipenuhi tetapi � tidak diketahui digunakan uji sebagai
berikut. ̅ −
√ Sudjana, 2005: 227
Keterangan: = nilai t yang dihitung t
hitung
, ̅ = rata-rata nilai pemecahan masalah siwa,
= nilai yang dihipotesiskan, = simpangan baku, dan
= banyaknya siswa. Kriteria pengujian dapat dilihat pada daftar distribusi
dengan – dan peluang − � . Tolak
jika
ℎ� ��� −
. 2
Jika uji normalitas dipenuhi dan � diketahui digunakan uji sebagai berikut.
̅ − �
√
Keterangan : uji z,
̅ : rata-rata, : standar ketuntasan minimal,
� : simpangan baku populasi, dan : banyak siswa.
Sudjana, 2005: 226
Kriteria yang digunakan yaitu ditolak apabila z
hitung
≥ dengan
z
0,5- α,
� 5 Sudjana, 2005: 229.
3.6.2.4 Uji Hipotesis 2 Uji proporsi satu pihak kanan