Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan : reliabilitas yang dicari, = jumlah varians skor tiap butir soal, � = varians total, = banyaknya butir soal, dan = banyaknya peserta tes. Arikunto, 2007 : 109 Harga kemudian dibandingkan dengan harga kritik product moment untuk dengan 2 dan taraf signifikan � 5. Apabila harga , maka dikatakan instrumen tes reliabel. Berdasarkan perhitungan reabilitas dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh ℎ� ��� 0 9 9 sedangkan 0 9 dengan 2 dan taraf signifikan α = 5 didapat ℎ� ��� artinya soal instrumen tersebut reliabel. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antar 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah Arifin, 2012: 147. Langkah-langkah menguji tingkat kesukaran sebgai berikut. 1 Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus: − ℎ ℎ 2 Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: � � − 3 Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut: 0 00 � 0 soal termasuk kriteria sukar, 0 � 0 soal termasuk kriteria sedang, dan 0 � 00 soal termasuk kriteria mudah. 4 Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran poin 2 dengan kriteria poin 3. Arifin, 2012: 148. Berdasarkan perhitungan, dari 10 soal pemecahan masalah, satu butir soal termasuk soal mudah, yaitu soal nomor 8, tujuh butir soal termasuk soal sedang yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, dan dua butir soal termasuk soal sukar yaitu nomor 1 dan 9. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.

3.5.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu, maka semakin baik soal tersebut membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai Arifin, 2012: 145. Langkah-langkah menguji tingkat kesukaran sebagai berikut. 1 Menghitung jumlah skor total tiap siswa. 2 Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil. 3 Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah siswa banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27 . 4 Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah. 5 Menghitung daya pembeda soal dengan rumus : � ̅ � − ̅ � � � Keterangan : DP = daya pembeda, ̅ � = rata-rata kelompok atas, ̅ � = rata-rata kelompok bawah, dan � � = skor maksimum. 6 Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut. 0 0 = sangat baik. 0 0 0 0 = baik. 20 0 0 = cukup, soal perlu perbaikan. 0 20 = kurang baik, soal harus dibuang. Arifin, 2012: 146 Berdasarkan perhitungan, dari 10 soal pemecahan masalah, tujuh butir soal termasuk soal dengan daya pembeda sangat baik, yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 10, satu butir soal termasuk soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 9, serta dua soal termasuk soal dengan daya pembeda kurang baik yaitu nomor 2 dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

3.5.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII

16 97 444

Keefektifan Model Pembelajaran Problem Solving dan Model Pengajaran Langsung terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas VII SMP Semester Genap pada Materi Pokok Segiempat Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 284

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6