Kriteria yang digunakan yaitu ditolak apabila z
hitung
≥ dengan
z
0,5- α,
� 5 Sudjana, 2005: 229.
3.6.2.4 Uji Hipotesis 2 Uji proporsi satu pihak kanan
Uji ini untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah materi
segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving
berbasis Gallery Walk dapat mencapai ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak kanan. Dalam hal ini, dikatakan memenuhi ketuntasan belajar
apabila lebih dari atau sama dengan 75 dari siswa yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70. Untuk uji proporsi,
digunakan uji z satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
H :
π ≤ 0,745 persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang
yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk
dengan nilai ≥ 70 belum mencapai ketuntasan klasikal. H
1
: π 0,745 persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah
materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk dengan nilai ≥ 70 telah mencapai ketuntasan klasikal.
Untuk uji hipotesisnya menggunakan statistik z yang rumusnya adalah sebagai berikut.
− √
−
Sudjana, 2005: 233 Keterangan:
z = nilai z yang dihitung, selanjutnya disebut z
hitung
, x
= banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan, = proporsi yang diharapkan, dan
n = banyaknya siswa.
Kriteria pengujian: H
ditolak jika z
hitung
≥ z
0,5-α
dengan taraf signifikansi 5.
3.6.2.5 Uji Hipotesis 3 Uji perbedaan dua rata-rata pihak kanan
Uji ini untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran ekspositori. Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa
kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
Problem Solving berbasis Gallery Walk kurang dari atau sama
dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran ekspositori. :
rata-rata kemampuan pemecahan masalah materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk lebih dari rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran
ekspositori. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut.
1 Jika �
�
2
, maka digunaka uji .
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
dengan −
+ −
+ − 2
Keterangan:
1
x
= nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen,
2
x
= nilai rata-rata siswa pada kelompok kontrol, n
1
= banyaknya subjek kelas eksperimen, n
2
= banyaknya subjek kelas kontrol, = varians kelas eksperimen,
= varians kelas kontrol, = varians gabungan,
= simpangan baku, = simpangan baku kelas eksperimen, dan
= simpangan baku kelas eksperimen. Kriteria pengujiannya data dilihat pada daftar distribusi
dengan +
– 2, dan peluang − � .Tolak jika t
hitung
≥ t
1- α
Sudjana, m
2005: .
239. 2
Jika � �
2
maka statistik yang digunakan adalah uji .
̅ − ̅
√ +
Keterangan:
̅
= rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswapada kelas eksperimen,
̅
2
= rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas kontrol, = banyaknya siswa kelas eksperimen,
= banyaknya siswa kelas kontrol, = varians kelompok eksperimen, dan
= varians kelompok kontrol. Kriteria pengujian:
Terima jika :
+ +
dengan
− � −
dan
− �
2
−
Sudjana, 2005: 243
3.6.2.6 Uji Hipotesis 4 Uji perbedaan dua proporsi pihak kanan