BIOKEROSIN MINYAK TANAHKEROSIN TINJAUAN PUSTAKA

11 3. Kadar air bertambah apabila tekanan uap yang diberikan bahan lebih kecil dari pada tekanan uap di udara dan akan berlangsung sampai tekanan uap yang diberikan sama dengan tekanan uap di udara P A . Pengeringan sangat penting dilakukan pada minyak yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Menurut Amos 1998, minyak yang telah dikeringkan akan meningkatkan efisiensi pembakaran diantaranya adalah menghemat bahan bakar, memperkecil emisi, dan meningkatkan efisiensi alat pembakaran. Jika bahan bakar masih mengandung air, sejumlah kalor digunakan untuk mengupkan air dalam minyak, sedangkan jika minyak dalam keadaan kering, seluruh kalor digunakan sebagai energi dalam pembakaran. Pengeringan pada minyak akan menyebabkan perubahan pada sifat fisikokimia minyak dan struktur asam lemak yang dikandungnya. Menurut Przybylski 2006, minyak yang telah dikeringkan akan menurunkan densitas dan viskositas dari minyak tersebut. Laju penurunan viskositas minyak sangat cepat pada pengeringan sampai suhu mencapai 50 ° C kemudian laju penurunan melambat hingga akhirnya stasioner setelah mencapai suhu 110 ° C. Sedangkan menurut Rao et al. 2007 dan Rampling 2000, pengeringan minyak akan meningkatkan efisiensinya sebagai bahan bakar yaitu dengan mempercepat proses pembakaran.

D. BIOKEROSIN

Biokerosin adalah salah satu sumber energi alternatif yang diperoleh dari biomassa yang digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Biomassa sendiri berarti hasil samping dari metabolisme makhluk hidup Coelho, 2006. Menurut Sudradjat 2006 minyak jarak langsung Crude Jatropha Oil dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah kerosene. Crude Jatropha Oil dikenal dengan istilah biokerosin memiliki bilangan asam tinggi diatas 10, sedangkan setiap hari terjadi peningkatan bilangan asam sekitar 0,1 digit. Kekurangan biokerosin diantaranya densitas dan viskositas lebih besar dari minyak tanah, minyak bersifat asam, nilai kalor lebih rendah dari minyak tanah, dan kadar kotoran cenderung lebih besar dari minyak tanah. Diagram alir pembuatan biokerosin adalah sebagai berikut : 12 Gambar 3. Diagram alir produksi biokerosin Sudradjat, 2006

E. MINYAK TANAHKEROSIN

Minyak yang digunakan secara umum pada proses pembakaran adalah minyak tanah kerosin. Minyak tanah merupakan salah satu bahan bakar cair yang diperoleh dari hasil proses destilasi minyak bumi yang paling berat. Persenyawaan hidrokarbon dalam minyak adalah C n H 2n dan C n H 2n+2 . Makin tinggi nilai n, makin tinggi berat jenisnya. Salah satu sifat terpenting minyak tanah adalah sifat pembakarannya. Pembakaran merupakan oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan produksi panas., atau panas dan cahaya. Tujuan dari pembakaran yang baik adalah melepaskan seluruh panas yang terdapat dalam bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan “tiga T” pembakaran yaitu 1 suhu yang cukup tinggi untuk menyalakan dan menjaga penyalaan bahan bakar, 2 Turbulensi atau pencampuran oksigen dan bahan bakar yang baik, dan 3 Waktu yang cukup untuk pembakaran yang sempurna UNEP, 2006 Biji jarak pagar Kukus Kupas Giling Press Biokerosin Kulit buah 45 persen dari buah Tempurung biji 25 persen dari biji Bungkil 60 persen dari daging biji 13 Uap minyak tanah dibakar oleh oksigen menjadi CO 2 pada suhu tinggi. Pembakaran tersebut sempurna jika gas yang dihasilkan tidak berwarna yaitu CO 2 .. Bahan bakar umumnya terdiri dari karbon, hidrogen dan belerang sehingga persamaan untuk pembakaran adalah sebagai berikut : C + O 2 CO 2 2C + O 2 CO pembakaran tidak sempurna 2H 2 + O 2 2 H 2 O S + O 2 SO 2 Reaksi pembakaran minyak adalah sebagai berikut : CH 4 + 2O 2 CO 2 + H 2 O + Energi C 8 H 18 + 12,5 O 2 8 CO 3 + 9 H 2 O + Energi Campuran uap minyak tanah dan udara sulit menyala pada suhu biasa tetapi dapat menyala pada suhu di atas 80°C Suhardjito, 1978. Jika uap minyak tanah sudah terurai sebelum penyundutan karena suhu yang tinggi di dalam ruang pembakaran, maka akan terjadi karbon bebas. Titih didih awal minyak tanah adalah 175°C dan titik didih akhir 225°C Basler et.al., 1980. Sifat letupan yang besar, penguapan yang membutuhkan suhu cukup tinggi dan mudah menguap berjelaga adalah beberapa kelemahan dari minyak tanah. Nilai panas minyak tanah kerosene dibandingkan dengan bahan bakar lain dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai panas net heating values beberapa bahan bakar. Bahan bakar Btuunit Kilokaloriunit Minyak tanah 134,000gallon 8,921liter Minyak bakar lain 140,000gallon 9,320liter Gas-Alam 1,000,0001000 ft 3 7,139m 3 Propana 91,600Gallon 6,098liter Batu bara 27,800,000Ton 6,354,286ton Kayu 24,000,000cord 1,687,500m 3 Listrik 3,413Kwh 860kWh Sumber : Wilson dan Morril 1997 14 Tabel 5. Spesifikasi minyak tanah kerosin Parameter Batasan Distilasi titik didih a penguapan bahan bakar 10 185 C – 210 C penguapan bahan bakar 50 pada suhu ... C a penguapan bahan bakar, 90 pada suhu ... C a titik akhir penguapan maksimum 274 C residu, volume fraksi, , maksimum 1,5 kehilangan selama distilasi, volume fraksi, , maksimum 1,5 Specific Gravity maksimum 0,815 minimum 0,799 eksistensi gum mg100ml, maksimum 7 potensial gum, 16 jam diaduk mg100ml, maksimum 14 Sulfur total fraksi massa, , maksimum 0,05 mercaptan sulfur fraksi massa, , maksimum 0,005 b titik beku C, maksimum -37,8 Nilai pemansan: panas bersih hasil pembakaran MJkg. minimum 43,031 Viskositas mm 2 s pada -34,4 C, maksimum 16.5 Aromatik volume fraksi, , maksimum 5.0 Olefin volume fraksi, , maksimum 2.0 titik asap mm, minimum 25 batas daya korosif pada tembaga maksimum a reaksi terhadap air titik nyala minimum 43,3 C anline point C a bahan partikulat maksimum 1.5 mgL daya korosif terhadap tembaga, test for 3 jam pada suhu 100 C a a dilaporkan bahwa tidak ada pembatasan b mercaptan sulfur boleh ditentukan oleh konsumen dengan mempertimbangkan pilihan tertentu tertentu Sumber : ISODIS 15859-8, 2002 15

F. PARAMETER KUALITAS PENGERINGAN MINYAK JARAK PAGAR