61 ikatan kimia membentuk ikatan rangkap baru. Semakin tinggi suhu
pengeringan, semakin banyak ikatan yang terputus dan membentuk ikatan rangkap.
8. Hubungan Bilangan Iod dengan Indeks Viskositas
Penentuan hubungan antara bilangan iod dengan indeks viskositas dibuat berdasarkan data analisis kedua parameter tersebut yang ditampilkan
pada Lampiran 2. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa bilangan iod tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai indeks viskositas. Hal
tersebut dibuktikan dengan model persamaan yang dapat mewakili gambaran data hanya pada suhu 80
o
C, sedangkan pada suhu pengeringan 70
o
C dan 90
o
C lain tidak didapat persamaan yang fit. Persamaan yang diperoleh adalah
persamaan kuadrat yang ditampilkan pada Tabel 23. Tabel 23. Model matematika hubungan bilangan iod dengan indeks viskositas
Suhu Koefisien determinasi r
2
Persamaan
70 °
C 0,60000
Non fit
80 °
C 0,75219
iv = 977,68 – 16,76 bi + 0,088 bi
2
90 °
C 0,60000
Non fit
Kurva kuadrat pada Gambar 23 memberikan gambaran bahwa nilai indeks viskositas menurun dengan peningkatan bilangan iod sampai batas
nilai tertentu, setelah itu mengalami peningkatan kembali mengikuti peningkatan nilai bilangan iod. Sesuai dengan pembahasan sebelumnya,
semakin lama pengeringan menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan kimia membentuk ikatan rangkap baru sehingga nilai bilangan iod bertambah.
Semakin banyak jumlah ikatan rangkap atau derajat ketidakjenuhan minyak maka viskositas semakin menurun.
62
Bilangan iod gr iod100 gr In
d eks vi
sko sit
as
88.00 90.00
92.00 94.00
96.00 98.00
100.00 102.00
170.00 172.00
174.00 176.00
178.00 180.00
182.00 184.00
Gambar 23. Kurva hubungan bilangan iod minyak jarak pagar dengan indeks viskositas
= pengeringan pada suhu 70
o
C, = pengeringan pada suhu
80
o
C, = pengeringan pada suhu 90
o
C
9. Hubungan Bilangan Penyabunan dengan Flash Point
Hubungan antara bilangan penyabunan dengan flash point dapat
menggambarkan pengaruh bobot molekul minyak terhadap kemudahan minyak jarak pagar untuk menyala. Berdasarkan data nilai parameter
bilangan penyabunan dan flash point pada waktu pengeringan yang sama,
diperoleh tiga persamaan yang dapat mewakili gambaran data. Ketiga persamaan tersebut adalah persamaan
growth pada suhu 70
o
C, dan dua persamaan kuadrat pada suhu 80
o
C dan 90
o
C. Model persamaan dan koefisien determinasi r
2
dapat dilihat pada Tabel 24.
80 °
C
63 Tabel 24. Model matematika hubungan bilangan penyabunan dengan
flash point
Suhu Koefisien determinasi r
2
Persamaan
70 °
C 0,96985
1fp =
-0,903bp +
0,015 80
° C
0,95806 fp = 133,64 – 0,22 bp + 0,0002 bp
2
90 °
C 0,73982
fp = 327,74 – 1,659 bp + 0,003 bp
2
Kurva pada Gambar 24 secara umum menunjukkan kenaikan bilangan penyabunan diikuti dengan penurunan
flash point, khususnya pada kurva di suhu 70
o
C. Sedangkan pada kurva di suhu 90
o
C dan 80
o
C menunjukkan penurunan
flash point sampai nilai bilangan penyabunan tertentu kemudian mengalami peningkatan kembali.
Gambar 24. Kurva hubungan bilangan penyabunan minyak jarak pagar dengan
flash point = pengeringan pada suhu 70
o
C, = pengeringan pada suhu
80
o
C, = pengeringan pada suhu 90
o
C Bilangan penyabunan merupakan parameter yang menunjukkan
besarnya bobot molekul minyak dimana semakin rendah bobot molekul menghasilkan nilai bilangan penyabunan yang semakin tinggi. Oleh karena
Bilangan penyabunan mg KOHgr Fl
ash po
int C
210 240
270 300
330 360
390 420
450 480
510 540
60.00 65.00
70.00 75.00
80.00 85.00
90.00 95.00
100.00
70 °
C 80
° C
90 °
C
64 itu, semakin tinggi bilangan penyabunan menyebabkan
flash point minyak semakin kecil. Kurva
growth pada Gambar 24 menunjukkan pengaruh bilangan penyabunan yang signifikan terhadap nilai
flash point pada suhu pengeringan 70
o
C. Perubahan nilai flash point seperti yang digambarkan pada
kurva kuadrat di suhu 80
o
C dan 90
o
C menggambarkan adanya perubahan bobot molekul minyak akibat proses pengeringan. Berdasarkan pembahasan
sebelumnya, pemanasan dapat menyebabkan putusnya rantai minyak sehingga menyebabkan penurunan bobot molekul. Ikatan yang terputus dapat
terbentuk kembali sehingga bobot molekul mengalami peningkatan kembali.
10. Hubungan Flash Point dengan asam lemak bebas