Hubungan Indeks bias dengan Waktu Pengeringan

40 penyabunan menurun kembali setelah waktu tersebut. Peningkatan bilangan penyabunan menunjukkan penurunan bobot molekul minyak jarak pagar selama pengeringan. Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh lebih dominan dan panjang rantai yang pendek memiliki bobot molekul lebih rendah daripada minyak dengan kandungan asam lemak jenuh lebih banyak dan rantai yang panjang. Peningkatan nilai bilangan penyabunan pada suhu pengeringan 70 o C merupakan bukti bahwa terjadi penurunan bobot molekul minyak. Sesuai dengan pembahasan B3 tentang hubungan asam lemak bebas dengan waktu pengeringan, semakin lama waktu pengeringan maka semakin banyak asam lemak yang terputus dari rantai polimer minyak. Hal tersebut akan menurunkan bobot molekul minyak karena rantai trigliserida yang semakin pendek. Akan tetapi setelah selang waktu tertentu terjadi polimerisasi kembali sehingga bobot molekul minyak kembali mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya kembali nilai bilangan penyabunan. Pada pengeringan suhu 80 o C dan 90 o C tidak diperoleh model hubungan yang sesuai fit. Hal tersebut dapat disebabkan oleh pengaruh pemanasan yang tinggi sehingga rantai yang terputus berikatan kembali. Kestabilan ikatan yang terbentuk kembali tidak dapat teridentifikasi sehingga dimungkinkan terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan akibat pengaruh pemanasan berdasarkan waktu pengeringan. Hal tersebut dapat menghasilkan nilai bilangan penyabunan yang diukur pada setiap waktu pengeringan tertentu mengalami peningkatan dan penurunan sehingga model hubungan yang diperoleh tidak mampu mewakili gambaran data.

6. Hubungan Indeks bias dengan Waktu Pengeringan

Data perubahan nilai parameter indeks bias yang ditampilkan pada Lampiran 2 menunjukkan hubungannya dengan waktu pengeringan. Sementara itu, perbedaaan suhu pengeringan juga menghasilkan bentuk hubungan yang berbeda. Secara umum semakin tinggi suhu pengeringan, menghasilkan indeks bias yang semakin kecil. 41 Hubungan antara indeks bias dengan waktu pengeringan dapat menunjukkan perubahan nilai indeks bias selama proses pengeringan minyak jarak pagar sebagai alternatif biokerosin. Persamaan yang dihasilkan dapat menunjukkan gambaran terjadinya perubahan nilai indeks bias minyak jarak pagar selama pengeringan. Berdasarkan data analisis indeks bias, diperoleh dua persamaan kuadrat yang paling sesuai fit dan paling dianggap mampu mewakili gambaran data. Dua persamaan kuadrat tersebut diperoleh dari hasil pengeringan minyak jarak pagar pada suhu 70 o C dan 80 o C karena memiliki koefisien determinasi r 2 tertinggi. Persamaan dan nilai koefisien determinasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 12, sedangkan kurva hubungan indeks bias dengan waktu pengeringan dapat dilihat pada Gambar 12. Tabel 12. Model matematika hubungan indeks bias dengan waktu pengeringan Suhu Koefisien determinasi r 2 Persamaan 70 ° C 0,99497 ib = 1,467 + 2,23x10 -6 t – 7,96x10 -8 t 2 80 ° C 0,90174 ib = 1,467 – 1,29x10 -5 t + 1,48x10 -7 t 2 90 ° C 0,60000 Non fit Kurva kuadrat pada Gambar 12 yaitu hubungan indeks bias dengan waktu pengeringan pada suhu 70 o C dan 80 o C memiliki bentuk kurva yang berbeda. Pada suhu 70 o C, kurva kuadrat menggambarkan penurunan nilai indeks bias selama pengeringan. Pada waktu pengeringan antara 0 sampai 30 menit nilai indeks bias terlihat stasioner, kemudian setelah waktu 30 menit terjadi penurunan indeks bias dengan kemiringan yang landai. Penurunan indeks bias menunjukkan peningkatan kemurnian minyak, berkurangnya bobot molekul, dan semakin pendeknya rantai karbon minyak. Akibat pengaruh pengeringan, maka ikatan rangkap pada minyak semakin lama semakin banyak yang terputus sehingga rantai karbon pun semakin pendek. Sedangkan untuk pengeringan suhu 80 o C, kurva kuadrat menunjukkan penurunan nilai indeks bias sampai waktu sekitar 43 menit, kemudian mengalami peningkatan kembali. Semakin lama waktu 42 pengeringan menyebabkan nilai indeks bias semakin turun. Peningkatan kembali nilai indeks bias dapat disebabkan oleh terbentuknya kembali ikatan kimia dari asam-asam lemak yang telah terputus sehingga meningkatkan bobot molekul dan memperpanjang rantai karbon pada minyak jarak pagar. Gambar 12. Kurva hubungan indeks bias minyak jarak pagar dengan waktu pengeringan. = pengeringan pada suhu 70 o C, = pengeringan pada suhu 80 o C, = pengeringan pada suhu 90 o C Pada pengeringan suhu 90 o C tidak diperoleh model hubungan yang sesuai fit karena pengaruh suhu yang tinggi menyebabkan pemutusan dan pembentukan kembali dari ikatan kimia minyak. Kestabilan ikatan yang terbentuk tidak dapat diidentifikasi sehingga dapat memungkinkan bertambah atau berkurangnya bobot molekul dan jumlah ikatan rangkap pada minyak selama waktu pengeringan.

7. Hubungan Viskositas Kinematik 25