Hubungan Bilangan Iod dengan Waktu Pengeringan Hubungan Bilangan Penyabunan dengan Waktu Pengeringan

36 pengeringan. Akan tetapi, setelah selang beberapa menit, asam lemak bebas kembali mengalami penurunan karena terbentuknya kembali ikatan antara asam lemak bebas dengan asam lemak lain. Nilai asam lemak bebas berbanding lurus dengan nilai bilangan asam. Total asam lemak yang terkandung dalam minyak ditentukan dengan nilai bilangan asam, sedangkan total asam lemak yang bebas atau terputus dari polimer minyak ditentukan dengan nilai kadar asam lemak bebas.

4. Hubungan Bilangan Iod dengan Waktu Pengeringan

Berdasarkan data analisis bilangan iod yang ditampilkan pada Lampiran 2 secara umum menunjukkan bahwa pengeringan minyak jarak pagar memberikan berpengaruh terhadap nilai bilangan iod. Bilangan iod merupakan nilai yang menunjukkan derajat ketidakjenuhan minyak. Semakin tinggi kandungan asam lemak tidak jenuh di dalam minyak maka semakin tinggi nilai bilangan iod. Hubungan antara bilangan iod dengan waktu pengeringan dapat menunjukkan perubahan nilai bilangan iod selama proses pengeringan minyak jarak pagar sebagai alternatif biokerosin. Persamaan yang dihasilkan dapat menunjukkan gambaran terjadinya perubahan nilai bilangan iod minyak jarak pagar selama pengeringan. Dari ketiga suhu pengeringan, hanya model persamaan pada suhu 90 ° C yang dianggap paling mewakili gambaran data karena memiliki nilai koefisien determinasi r 2 paling tinggi. Model persamaan yang dihasilkan adalah persamaan kuadrat yang menggambarkan adanya peningkatan bilangan iod akibat pengaruh pemanasan. Persamaan kuadrat pada suhu 90 o C dapat dilihat pada Tabel 10. Sedangkan kurva kuadrat yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 10. 37 Tabel 10. Model matematika hubungan bilangan iod dengan waktu pengeringan Suhu Koefisien determinasi r2 Persamaan 70 ° C 0,60000 Non fit 80 ° C 0,60000 Non fit 90 ° C 0,75993 bi = 93,038 + 0,03 t + 0,002 t 2 Waktu menit B ila n g a n io d g r io d 10 0 g r 0.0 10.0

20.0 30.0

40.0 50.0

60.0 70.0

88.00 90.00

92.00 94.00

96.00 98.00

100.00 102.00 Gambar 10. Kurva hubungan bilangan iod minyak jarak pagar dengan waktu pengeringan. = pengeringan pada suhu 70 o C, = pengeringan pada suhu 80 o C, = pengeringan pada suhu 90 o C Berdasarkan kurva pada Gambar 10, nilai bilangan iod mengalami peningkatan dengan semakin lama waktu pengeringan. Laju peningkatan bilangan iod cukup lambat karena bentuk kurva yang landai. Hal tersebut menunjukkan bahwa lamanya waktu pengeringan minyak jarak pagar tidak berpengaruh secara signfikan terhadap peningkatan bilangan iod. Sementara itu, suhu pengeringan juga tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai bilangan iod. Dari ketiga suhu pengeringan hanya suhu 90 o C atau suhu tertinggi yang memberikan pengaruh nyata terhadap nilai bilangan iod. Minyak yang mendapat perlakuan suhu yang tinggi akan menyebabkan mudah putusnya ikatan pada rantai minyak dan membentuk 38 ikatan rangkap baru. Semakin lama waktu pengeringan, pemutusan ikatan tersebut semakin banyak dan terbentuknya ikatan rangkap baru juga semakin banyak. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin meningkatnya bilangan iod dengan semakin lama waktu pengeringan. Pada suhu pengeringan 70 o C dan 80 o C, dimungkinkan ikatan yang terputus tidak membentuk ikatan rangkap kembali secara stabil sehingga model hubungan yang dihasilkan tidak mampu mewakili gambaran data hasil analisis bilangan iod.

5. Hubungan Bilangan Penyabunan dengan Waktu Pengeringan

Hubungan antara bilangan penyabunan dengan waktu reaksi menunjukkan pengaruh pengeringan terhadap perubahan bobot molekul minyak jarak pagar. Berdasarkan data analisis bilangan penyabunan yang ditampilkan pada Lampiran 2, waktu pengeringan memberikan pengaruh terhadap nilai bilangan penyabunan. Hubungan antara bilangan penyabunan dengan waktu pengeringan dapat menunjukkan perubahan nilai bilangan penyabunan selama proses pengeringan minyak jarak pagar sebagai alternatif biokerosin. Persamaan yang dihasilkan dapat menunjukkan gambaran terjadinya perubahan nilai bilangan penyabunan minyak jarak pagar selama pengeringan. Persamaan yang paling sesuai dan yang paling dianggap mewakili gambaran data adalah persamaan kuadrat pada suhu 70 o C karena memiliki koefisien determinasi r 2 paling tinggi. Persamaan kuadrat yang dihasilkan menunjukkan adanya peningkatan nilai bilangan penyabunan karena pengaruh waktu pengeringan sampai titik waktu tertentu, kemudian nilai bilangan penyabunan mengalami penurunan kembali. Model persamaan dan nilai koefisien determinasi r 2 dapat dilihat pada Tabel 11. sedangkan kurva kuadrat hubungan bilangan penyabunan dengan waktu pengeringan dapat dilihat pada Gambar 11. 39 Tabel 11. Model matematika hubungan bilangan penyabunan dengan waktu