Hubungan Viskositas Kinematik dengan Indeks Bias

79

20. Hubungan Viskositas Kinematik dengan Indeks Bias

Hubungan viskositas kinematik dngan indeks bias dapat menggambarkan perubahan kemurnian minyak jarak terhadap kekentalannya. Berdasarkan data analisis viskositas kinematik yang ditampilkan dalam Lampiran 2, diperoleh hubungan antara viskositas kinematik dengan indeks bias. Persamaan yang paling sesuai dan paling dianggap mewakili gambaran data adalah persamaan kuadrat pada suhu 80 o C karena memiliki koefisien determinasi r 2 paling tinggi. Secara umum persamaan tersebut tidak memberikan gambaran yang signifikan terhadap hubungan viskositas kinematik dengan indeks bias karena hanya pada temperetur 80 o C diperoleh persamaan yang paling sesuai fit. Tabel 35. Model matematika hubungan viskositas kinematik dengan indeks bias Suhu Koefisien determinasi r 2 Persamaan 70 ° C 0,60000 Non fit 80 ° C 0,80442 ib = 1,44 + 0,001 vk – 1x10 -5 vk 2 90 ° C 0,60000 Non fit Kurva pada Gambar 35 secara umum menggambarkan bahwa peningkatan viskositas kinematik bersamaan dengan peningkatan indeks bias. Viskositas kinematik dan indeks bias dipengaruhi oleh panjang rantai, bobot molekul, dan derajat ketidakjenuhan. Pengeringan minyak jarak pagar akan menyebabkan terputusnya rantai karbon sehingga bobot molekul minyak menjadi kecil karena rantai karbon semakin pendek.. Selain itu, pemanasan juga dapat mempengaruhi terbentuknya kembali ikatan baru. Jika yang terbentuk adalah ikatan rangkap, maka derajat ketidakjenuhan minyak meningkat. Semakin pendek rantai karbon dan semakin banyak jumlah ikatan rangkap, nilai indeks bias dan viskositas kinematik semakin rendah. 80 Gambar 35. Kurva hubungan viskositas kinematik minyak jarak pagar dengan indeks bias = pengeringan pada suhu 70 o C, = pengeringan pada suhu 80 o C, = pengeringan pada suhu 90 o C Kinematic viskosity cSt In d ek s b ias

45.00 47.00

49.00 51.00

53.00 55.00

1.4670 1.4671 1.4672 1.4673 1.4674 1.4675 1.4676 1.4677 1.4678 80 ° C 81

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Model matematika hubungan antara parameter kualitas pengeringan minyak jarak pagar dengan waktu pengeringan diperoleh dalam dua model, yaitu persamaan eksponensial dan persamaan kuadrat. Model matematika yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Hubungan kadar air dengan waktu pengeringan a. Eksponensial pada suhu 70 o C ; persamaan : ln ka = -2,343 – 0,053 t b. Eksponensial pada suhu 80 o C ; persamaan : ln ka = -2,513 – 0,05 t c. Eksponensial pada suhu 90 o C ; persamaan : ln ka = -2,354 – 0,118 t 2. Hubungan bilangan asam dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 70 o C ; persamaan : ba = 7,917 + 0,05 t – 0,0006 t 2 b. Kuadrat pada suhu 90 o C ; persamaan : ba = 8,249 + 0,130 t – 0,002 t 2 3. Hubungan asam lemak bebas dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 70 o C ; persamaan : ffa = 3,98 + 0,028 t – 0,0003 t 2 b. Kuadrat pada suhu 90 o C ; persamaan : ffa = 4,147 + 0,065 t – 0,001 t 2 4. Hubungan bilangan iod dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 90 o C ; persamaan : bi = 93,038 + 0,03 t + 0,002 t 2 5. Hubungan bilangan penyabunan dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 70 o C ; persamaan : bp = 267,511 + 8,032 t – 0,07 t 2 6. Hubungan indeks bias dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 70 o C ; persamaan : ib = 1,467 + 2,23x10 -6 t – 7,96x10 -8 t 2 b. Kuadrat pada suhu 80 o C ; persamaan : ib = 1,467 – 1,29x10 -5 t + 1,48x10 -7 t 2 7. Hubungan viskositas kinematik dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 80 o C ; persamaan : vk = 53,363 – 0,29 t + 0,003 t 2 8. Hubungan heating value dengan waktu pengeringan a. Kuadrat pada suhu 70 o C ; persamaan : hv = 5569,77 – 139,16 t + 1,338 t 2