56
Kadar air Indeks
vi skosi
ta s
0.00 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
0.06 0.07
0.08 0.09
0.10 170.00
172.00 174.00
176.00 178.00
180.00 182.00
184.00
Gambar 19. Kurva hubungan kadar air minyak jarak pagar dengan indeks viskositas
= pengeringan pada suhu 70
o
C, = pengeringan pada suhu
80
o
C, = pengeringan pada suhu 90
o
C
5. Hubungan Bilangan Asam dengan Flash Point
Hubungan bilangan asam dengan flash point dibuat berdasarkan data
analisis yang ditampilkan pada Lampiran 2. Hubungan antara kedua parameter tersebut dapat menggambarkan perubahan suhu terendah minyak
jarak pagar dapat menyala dan perubahan jumlah asam lemak yang mempengaruhi kualitas dari minyak jarak pagar sebagai biokerosin.
Model persamaan hubungan yang paling sesuai dan mewakili gambaran data karena memiliki koefisien determinasi r
2
paling tinggi adalah persamaan kuadrat pada suhu 70
o
C dan 90
o
C, dan persamaan growth pada
suhu 80
o
C. Berdasarkan persamaan yang ditampilkan pada Tabel 20 tersebut, secara umum digambarkan bahwa semakin besar nilai bilangan asam
menyebabkan penurunan nilai flash point.
80 °
C
57 Tabel 20. Model matematika hubungan bilangan asam dengan
flash point
Suhu Koefisien determinasi r
2
Persamaan
70 °
C 0,94219
fp = 912,014 – 186,032 ba + 10,406 ba
2
80 °
C 0,77791
1fp =
-0,105ba +
0,024 90
° C
0,74968 fp = 244,443 – 24,49 ba + 0,07 ba
2
Penurunan flash point menunjukkan kemudahan minyak tersebut
menyala jika dibakar, atau suhu yang diperlukan untuk menyalakan minyak jarak pagar semakin rendah. Asam lemak dominan pada minyak jarak pagar
adalah asam lemak tak jenuh dengan komposisi lebih dari 50 dari total komposisi asam lemak di dalam minyak jarak pagar. Asam lemak tak jenuh
yang memiliki ikatan rangkap lebih mudah terbakar dibandingkan dengan asam lemak jenuh karena titik didihnya yang lebih rendah. Oleh sebab itu,
semakin banyak nilai bilangan asam minyak jarak pagar, maka nilai flash
point-nya semakin rendah.
Gambar 20. Kurva hubungan bilangan asam minyak jarak pagar dengan flash
point = pengeringan pada suhu 70
o
C, = pengeringan pada suhu
80
o
C, = pengeringan pada suhu 90
o
C
Bilangan asam mg KOHgr Fl
a sh
po nt C
7.50 8.00
8.50 9.00
9.50 10.00
10.50 60.00
65.00 70.00
75.00 80.00
85.00 90.00
95.00 100.00
70 °
C
80 °
C
90 °
C
58
6. Hubungan Bilangan Asam dengan Indeks Viskositas
Hubungan bilangan asam dengan indeks viskositas dibuat berdasarkan data analisis kedua parameter tersebut yang ditampilkan pada
Lampiran 2. Berdasarkan data analisis bilangan asam dan indeks viskositas pada waktu pengeringan yang sama, persamaan yang paling sesuai dan dapat
mewakili gambaran data adalah persamaan kuadrat pada suhu 70
o
C dan 80
o
C. Kedua persamaan yang ditampilkan pada Tabel 21 tersebut dipilih karena
memiliki koefisien determinasi r
2
paling tinggi. Tabel 21. Model matematika hubungan bilangan asam dengan indeks
viskositas
Suhu Koefisien determinasi r
2
Persamaan
70 °
C 0,75055
iv = 750,32 – 138,88 ba + 8,411 ba
2
80 °
C 0,71857
iv = 323,9 – 31,01 ba + 1,624 ba
2
90 °
C 0,60000
Non fit
Gambar 21. Kurva hubungan bilangan asam minyak jarak pagar dengan indeks viskositas
= pengeringan pada suhu 70
o
C, = pengeringan pada suhu
80
o
C, = pengeringan pada suhu 90
o
C
Bilangan asam mg KOHgr Ind
ek s
vi sk
osi tas
7.50 8.00
8.50 9.00
9.50 10.00
10.50 170.00
172.00 174.00
176.00 178.00
180.00 182.00
184.00
70 °
C
80 °
C
59 Minyak tanah dari minyak jarak pagar semakin berkualitas apabila
memiliki nilai indeks viskositas yang rendah. Kurva kuadrat pada Gambar 21 memberi gambaran bahwa kenaikan bilangan asam menyebabkan penurunan
nilai indeks viskositas sampai batas bilangan asam tertentu. Pada suhu 70
o
C, penurunan indeks viskositas sampai pada bilangan asam 8,3 mg KOH g,
sedangkan pada suhu 80
o
C indeks viskositas menurun sampai bilangan asam 9,5 mg KOHg minyak kemudian mengalami peningkatan kembali.
Penurunan nilai indeks viskositas terjadi karena semakin meningkatnya jumlah asam lemak setelah proses pengeringan dimana asam
lemak dominan dari minyak jarak pagar adalah asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh memiliki titik didih lebih rendah daripada asam lemak jenuh,
sehingga memiliki kekentalan yang lebih rendah. Peningkatan nilai indeks viskositas dapat disebabkan oleh peningkatan bobot molekul minyak akibat
pengaruh pemanasan.
7. Hubungan Bilangan Iod dengan Flash Point