Hubungan Viskositas kinematik dengan Bilangan Asam

71 umum menggambarkan bahwa indeks viskositas dan indeks bias tidak memiliki hubungan secara signifikan karena hanya pada suhu 90 o C diperoleh persamaan yang sesuai fit. Berdasarkan kurva tersebut, nilai indeks bias mengalami peningkatan sampai nilai indeks viskositas sebesar 180, setelah itu mengalami penurunan kembali. Parameter indek bias dan indeks viskositas dipengaruhi oleh ikatan rangkap dan panjang rantai karbon. Rantai karbon dapat mengalami pemutusan ikatan menjadi lebih pendek dan terbentuknya ikatan rangkap akibat pengaruh pengeringan. Hal tersebut akan menurunkan nilai indeks viskositas dan indek bias. Jika dilihat pada Gambar 29, suhu pengeringan yang paling berpengaruh dan menghasilkan model hubungan yang sesuai adalah suhu pengeringan 90 o C. Hal tersebut dapat dikarenakan pengaruh suhu yang tinggi menyebabkan pemutusan rantai dan pembentukan ikatan kembali terjadi lebih cepat dan lebih stabil daripada suhu 70 o C dan 80 o C. Peningkatan nilai indeks viskositas yang diikuti oleh peningkatan indeks bias merupakan pengaruh dari terbentuknya kembali ikatan-ikatan kimia saat proses pemanasan.

15. Hubungan Viskositas kinematik dengan Bilangan Asam

Hubungan viskositas kinematik dengan bilangan asam menunjukkan pengaruh proses pengeringan terhadap perubahan viskositas kinematik dan bilangan asam. Penentuan hubungan kedua parameter dibuat berdasarkan data analisis yang ditampilkan dalam Lampiran 2. Berdasarkan data nilai viskositas kinematik dan bilangan asam pada waktu pengeringan yang sama diperoleh persamaan yang sesuai dan mampu mewakili gambaran data, yaitu persamaan kuadrat pada suhu 70 o C dan 80 o C. Persamaan tersebut dipilih karena memiliki koefisien determinasi r 2 paling tinggi. 72 Tabel 30. Model matematika hubungan viskositas kinematik dengan bilangan asam Suhu Koefisien determinasi r 2 Persamaan 70 ° C 0,82253 vk = 482,17– 100,26 ba + 5,78 ba 2 80 ° C 0,60000 Non fit 90 ° C 0,72543 vk = 186,213 – 29,21 ba + 1,55 ba 2 Persamaan kuadrat yang ditampilkan pada Tabel 30 menghasilkan kurva berbentuk parabola yang menggambarkan peningkatan bilangan asam diikuti dengan perubahan berupa penurunan nilai viskositas kinematik sampai batas tertentu kemudian mengalami peningkatan kembali. Pada kurva di suhu 70 o C, penurunan viskositas kinematik sampai pada nilai bilangan asam sekitar 8,7 mg KOHg, sedangkan di suhu 90 o C sampai pada nilai 9,4 mg KOHg. Gambar 30. Kurva hubungan viskositas kinematik minyak jarak pagar dengan bilangan asam = pengeringan pada suhu 70 o C, = pengeringan pada suhu 80 o C, = pengeringan pada suhu 90 o C Bilangan asam mg KOHgr Ki nemat ic vi skosi ty c St

7.50 8.00

8.50 9.00

9.50 10.00

10.50 45.00

46.67 48.34

50.01 51.68

53.35 55.02

70 ° C 90 ° C 73 Penurunan viskositas kinematik dapat disebabkan oleh pengaruh pemanasan yang menyebabkan putusnya rantai karbon minyak, bersamaan dengan terjadinya reaksi hidrolisis yang membentuk asam lemak. Semakin lama pemanasan, maka semakin mudah rantai terputus yang menyebabkan viskositas kinematik semain turun. Rantai yang telah terputus dapat membentuk ikatan kembali dengan pemanasan yang berlanjut sehingga rantai karbon kembali panjang yang menyebabkan viskositas kinematik kembali mengalami kenaikan.

16. Hubungan Viskositas Kinematik dengan Asam Lemak Bebas