Pengertian Pembelajaran Kooperatif Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang dite- mukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar sis- wa atau kelompok siswa tersebut. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahap ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir siste- matis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pendekatan saitifik terdiri dari lima tahapan yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan hasil, kelima langkah tersebut sangat penting dilakukan saat kegiatan pembelajaran karena dengan diterapkkannya kelima tahap saitifik siswa akan berlatih mengembangkan sikap ingin tahu, keterampilan dalam berdiskusi maupun melatih keterampilan berbicara mereka serta akan menguatkan pengetahuan siswa dan mewujudkan pembelajaran yang bermakna.

2.1.9 Pembelajaran Kooperatif

2.1.9.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran berbasis sosial. Menurut Suprijono 2012:54 pembelajaran kooperatif meliputi semua kerja kelompok termasuk bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif menerapkan strategi pembelajaran dimana siswa dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai dengan tingkat kemampuannya, kelompok kecil ini akan berinteraksi dengan siswa lain sehingga pemahaman dan pemecahan masalah yang didapat siswa lebih optimal. menurut Hamdani 2011:31 pembelajaran kooperatif ini akan mengajarkan keterampilan- keterampilan agar siswa dapat bekerja sama dan bertanggung jawab atas kelom- poknya, sehingga setiap anggota juga bertanggung jawab untuk mencapai ketun- tasan belajar. Jadi dalam pembelajarn kooperatif guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator saat kegiatan pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan ma- salah yang ada saat kegiatan belajar. Pembelajaran kooperatif ini akan menge- lompokkan siswa dalam kelompok kecil sehingga akan membantu mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan berdiskusi.

2.1.9.2 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johnson dalam Lie, 2010:31 mengemukakan bahwa tidak semua kerja kelompok merupakan pembelajaran koopertif. Untuk mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran kooperatif maka harus ada lima unsur pem- belajaran kooperatif yang harus diterapkan saat pembelajaran, lima unsur itu adalah : 1 saling ketergantungan positif; 2 tanggung jawab perseorang; 3 tatap muka; 4 komunikasi antaranggota; 5 evaluasi proses kelompok. Menurut Slavin dalam Hamdani, 2011:32 ada tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik dari pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut ini. 1 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok ini diberikan ketika penampilan tiap individu dalam kelompok mencapai skor yang ditentukan. Dengan adanya peng- hargaan kelompok ini setiap anggota kelompok akan merasa bertanggung jawab untuk membuat kelompoknya memenuhi skor yang ditentukan. 2 Pertanggungjawaban Individu Rasa tanggungjawaban individu akan membuat setiap individu bertang- gung jawab untuk memahami dan mengerti tentang materi yang disampaikan maupun materi atau permasalahan yang didiskusikan dengan anggota ke- lompok. Dengan demikian setiap kelompok dapat mengerjakan tes ataupun tugas lain tanpa secara mandiri. 3 Kesempatan yang Sama untuk Mencapai Keberhasilan Meskipun siswa bekerja dalam kelompok namun setiap siswa juga memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan. Keberhasilan ini maksudnya adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga siswa tidak akan bergantung pada siswa yang lain karena mereka bekerja dalam kelompok. Siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar juga mempunyai kesempatan untuk membuat kelompoknya mencapai keber- hasilan.

2.1.9.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kreativitas Menulis Narasi

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI PUCANGAN 03 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA GAMBAR

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT SISWA KELAS IV SDN 10 POASIA

0 0 7