Pendekatan Saintifik KAJIAN TEORI

2.1.8 Pendekatan Saintifik

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indo- nesia no 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: 1 mengamati; 2 menanya; 3 mengumpulkan; 4 mengasosiasikan; dan 5 mengkomunikasikan. Kegiatan mengamati dapat berupa, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyi- mak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan peng- amatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat, membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek. Kompetensi yang dikembangkan dalam langkah ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahun, kemam- puan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Kegiatan berikutnya yaitu menanya, dalam kegiatan ini guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan, pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang kongkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan siswa, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. Kompetensi yang dikembangkan dalam langkah ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah infor- masi. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai ke- simpulan dari pola yang ditentukan. Kompetensi yang dikembangkan dalam lang- kah ini adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil ke- giatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan in- formasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki penda- pat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikem- bangkan dalam tahapini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang dite- mukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar sis- wa atau kelompok siswa tersebut. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahap ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir siste- matis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pendekatan saitifik terdiri dari lima tahapan yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan hasil, kelima langkah tersebut sangat penting dilakukan saat kegiatan pembelajaran karena dengan diterapkkannya kelima tahap saitifik siswa akan berlatih mengembangkan sikap ingin tahu, keterampilan dalam berdiskusi maupun melatih keterampilan berbicara mereka serta akan menguatkan pengetahuan siswa dan mewujudkan pembelajaran yang bermakna.

2.1.9 Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kreativitas Menulis Narasi

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI PUCANGAN 03 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA GAMBAR

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT SISWA KELAS IV SDN 10 POASIA

0 0 7