Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

✁ 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penemuan masalah sampai akhirnya ditentukan rencana tindakan kelas. Secara terperinci, langkah-langkah pada tahapan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Penemuan masalah di lapangan Melalui pra-survey, peneliti berupaya untuk mendapatkan masalah apa yang dihadapi di dalam kelas, terutama dalam hal pembelajaran senam lantai. Data digali dari hasil ketuntasan siswa dan melalui pengamatan atau wawancara di lapangan. b. Pemilihan masalah Berbagai permasalahan yang diperoleh untuk selanjutnya difokuskan pada suatu permasalah yang perlu diprioritaskan untuk menadapatkan pemecahan masalah, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar senam lantai melalui modifikasi media pembelajaran yaitu pemanfaatan video pembelajaran senam lantai rol depan dan modifikasi metode pembelajaran yaitu latihan terbimbing. c. Perumusan hipotesis tindakan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, dan ditetapkan untuk dicarikan pemecahannya, maka dirumuskan hipotesis tindakan. d. Rancangan pemecahan masalah Dengan cara membuat RPP, sebagai rencana tindakan yang akan dilakukan oleh guru. ✂ ✄ 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan di kelas didasarkan rencana perlakukan yang dituangkan pada RPP yang telah disusun. Oleh karena itu, pelaksaan tindakan diupayakan diupayakan tidak menyimpang dari rencana perlakuan. 3. Observasipengamatan Pada saat tindakan berlangsung, peneliti dibantu kolaborator guru mitra, melaksanakan observasi dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Pengamatan dilakukan dengan cermat, dari awal hingga akhir pembelajaran berlangsung. Selain mencatat data yang ada, peneliti dan kolabolator guru mitra juga memberikan catatan atas berbagai masalah yang dijumpai dengan menggunakan catatan lapangan. 4. Refleksi Hasil observasi kelas, rekaman data, maupun catatan lapangan dan data lainnya dianalisis bersama-sama dengan kolaborator guru guru mitra yang terlibat dalam penelitian ini. Refleksi dilakukan pada akhir tindakan setiap siklus. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Tindakan yang telah berhasil, dapat dilajutkan pada pembelajaran berikutnya, sedangkan tindakan yang belum berhasil diperbaiki atau diubah pada siklus berikutnya.

3.2 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Metro yang beralamat di Jalan Kemiri 15A Kampus Iringmulyo, Metro Timur Kota Metro. Penelitian dilaksanakan pada pembelajaran penjas kelas X di semester ganjil tahun pelajaran 20152016. ☎ ✆

3.3 Subyek Tindakan

Subjek tindakan adalah siswa-siswa kelas X Jasa Boga dan kelas X Pemasaran. Berdasarkan hasil analisis selama 3 tahun pelajaran berturut-turut, subjek di kedua kelas ini memiliki karakteristiknya paling mendekati diantara kelas-kelas lainnya. Kemiripan karakteristik ini pun yang menyebabkan timbulnya permasalahan yang relatif sama pada keduanya. Karakteristik tersebut dilihat dari hasil prestasi belajar penjas, gaya belajar siswa, usia, kecenderungan belajar terkait motivasi dan partisipasi, serta jumlah siswa. Sementara itu, permasalahan yang timbul pada kedua kelompok subjek terkait dengan pembelajaran penjas adalah: rendahnya motivasi untuk melakukan praktik, rendahnya hasil belajar, dan tingkat retensi atau kecenderungan mereka untuk terus belajar yang rendah sehingga peserta didik mudah lupa dengan materi pelajaran yang diberikan.

3.4 Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Kunandar 2010: 70-75. Rancangan penelitian tindakan dilakukan dalam 3 tiga siklus penelitian tindakan yang terdiri dari beberapa langkah seperti dalam gambar berikut.