79
penggunaan media pembelajaran yang tepat. Hal ini dapat membuat tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.
Pemilihan media pembelajaran perlu dilandaskan pada teori-teori yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran. Selain itu landasan filosofis, psikologis, dan
sosiologis juga penting untuk dipertimbangkan. Dalam hal ini, media yang dinilai paling tepat untuk meningkatkan keterampilan senam lantai siswa adalah media
yang berbasis audio visual, yaitu video pembelajaran.
Video dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding media lainnya untuk dapat memfasilitasi proses pengulangan secara mandiri oleh siswa dalam berlatih senam
lantai. Dalam penggunaan video, siswa dapat secara fleksibel mengatur waktu latihannya dan mengamati gerakan-gerakan koordinasi senam lantai yang
dicontohkan.Video juga dapat dengan mudah diakses dan digunakan sehingga memiliki nilai efisiensi yang tinggi.
Dalam proses pembelajaran terbimbing senam lantai ini, siswa diarahkan untuk menerapkan metode drilling, yaitu proses latihan secara berulang-ulang mengikuti
prosedur-prosedur tertentu. Metode drilling ini dilakukan siswa dengan arahan dan monitoring dari guru dari mulai pemberian pengarahan sampai aplikasi.
Melalui metode latihan terbimbing, diyakini secara bertahap, keterampilan senam lantai siswa dapat meningkat. Siswa menjadi terbiasa melakukan gerakan-gerakan
senam lantai yang dicontohkan dengan baik. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka pemanfaatan video pembelajaran pada materi
senam lantai melalui kegiatan pembelajaran terbimbing diyakini dapat berhasil.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian tindakan action research dengan setting kelas yang bertujuan untuk peningkatkan keterampilan senam lantai siswa melalui
pemanfaatan video pembelajaran dalam pembelajaran terbimbing. Menurut Elliot dalam Takari 2008: 5, penelitian tindakan kelas adalah penelitian dengan kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Di samping itu, Prendergast 2002: 3 juga menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pembelajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
siswa. Dengan penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mencermati suatu objek, dalam hal ini adalah siswa, yaitu menggunakan pendekatan atau model pembelajaran
tertentu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Kunandar 2010: 70-75, dinyatakan bahwa “action
research is cycling process of planning, action, observation, and reflection”. Uraian langkahtahapan penelitian tindakan kelas di atas adalah sebagai berikut:
✁
1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penemuan masalah sampai akhirnya
ditentukan rencana tindakan kelas. Secara terperinci, langkah-langkah pada tahapan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Penemuan masalah di lapangan Melalui pra-survey, peneliti berupaya untuk mendapatkan masalah apa
yang dihadapi di dalam kelas, terutama dalam hal pembelajaran senam lantai. Data digali dari hasil ketuntasan siswa dan melalui pengamatan atau
wawancara di lapangan. b. Pemilihan masalah
Berbagai permasalahan yang diperoleh untuk selanjutnya difokuskan pada suatu permasalah yang perlu diprioritaskan untuk menadapatkan
pemecahan masalah, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar senam lantai melalui modifikasi media pembelajaran yaitu pemanfaatan video
pembelajaran senam lantai rol depan dan modifikasi metode pembelajaran yaitu latihan terbimbing.
c. Perumusan hipotesis tindakan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, dan ditetapkan untuk
dicarikan pemecahannya, maka dirumuskan hipotesis tindakan. d. Rancangan pemecahan masalah
Dengan cara membuat RPP, sebagai rencana tindakan yang akan dilakukan oleh guru.