Evaluasi Penggunaan Media Pembelajaran

57 untuk memperbaiki proses penerapan media pembelajaran tersebut atau pun memperbaiki kualitas media pembelajaran itu sendiri.

2.2.5 Pemanfaatan Video Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Penjas

Video sebagai salah satu media pembelajaran memiliki beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas classroom instruction. Siahaan dalam Kamil 2010: 35, memaparkan fungsi media pembelajaran sebagai berikut: 1. Suplemen Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi dalam media pembelajaran atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajibankeharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran. 2. Komplemen Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi pembelajaran dalam media yang digunakan diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa secara reguler di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran diprogramkan untuk menjadi materi reinforcementpenguatanatau sebagai remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. 3. Substitusi Pengertian fungsi substitusi adalah bahwa media pembelajaran digunakan sebagai pengganti bahan ajar lain dalam proses penyampaian pesan atau informasi pembelajaran bagi siswa. dengan kata lain, penggunaan suatu 58 media pembelajaran akan menghapuskan bahan ajar atau sumber belajar yang lain. Dalam penelitian tindakan ini, fungsi video pembelajaran yang digunakan menjadi media pembelajaran adalah sebagai komplemen.Artinya,video digunakan untuk melengkapi materi pembelajaran yang disampaikan secara konvensional.Siswa diberikan tugas terstrukturuntuk berlatih senam lantai secara mandiri melalui pemanfaatan video pembelajaran.Metode pembelajaran dilalakukan melalui metode penugasan dan latihan terbimbing. 2.3 Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani 2.3.1 Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam diri individu, baik dalam hal fisik, mental, mau pun emosional Mahendra, 2003:7. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai suatu kesatuan utuhmahluk total daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, jasmani adalah suatu bidang kajian yang luas. Titik perhatiannya khususnya adalah meningkatkan peningkatan gerak manusia. Hubungan dari perkembangan tubuhfisik dengan pikiran dan jiwanya, terfokus pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itu sendiri. Jadi, kesimpulannya adalah 59 bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk pengembangan keutuhan manusia.

2.3.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Mahendra 2003:7 secara sederhana menyatakan bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah: 1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktifitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktifitas jasmani. 3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari secara efisien dan terkendali. 4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktifitas jasmani baik secara kelompok mau pun perorangan. 5. Berpartisipasi dalam aktifitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar sesama manusia. 6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktifitas jasmani, termasuk permainan olahraga dan katifitas olahraga lainnya yang menyenangkan. Implikasi dari pandangan teoritis tentang hakikat pendidikan jasmani di atas adalah bahwa pembelajaran pendidikan jasmani sebaiknya dimaksimalkan terhadap siswa agar perkembangan fisik, mental, dan emosional siswa dapat selalu 60 terjaga. Kesehatan jasmani pula akan dapat memfasilitasi siswa untuk beraktifitas sehari-hari secara efektif dan menghasilkan sesuatu yang optimal. Selain itu, pendidikan jasmani juga harus dibuat menyenangkan sehingga siswa dapat menikmati proses pendidikan tersebut dan dapat mencapai hasil yang optimal.

2.4 Pengertian Senam Lantai

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Senam ada berbagai macam, diantaranya adalah senam ketangkasan, senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka,Senam Kesegaran Jasmani SKJ, dll Hartono, 2010. Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktu akan melakukan, keindahan dan ketepatan, serta keseimbangan pada sikap akhirnya. Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dan dengan menggunakan alat. Senam ketangkasan yang dilakukan tanpa alat dinamakan senam lantai floor exercise, sedangkan senam ketangkasan menggunakan alat dinamakan senam alat. Senam lantai adalah bagian dari rumpun senam. Gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering