37
2.1.11 Metode Pembelajaran Latihan Terbimbing
Metode latihan terbimbing merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari Roestiyah, 2001:3. Menurut Sagala 2003:79 metode latihan terbimbing atau metode training
merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu, selain itu sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Sementara itu, Arikunto 2008: 65 menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan bantuan atau tuntutan khusus yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan
potensi-potensi yang ada pada siswa tersebut agar dapat berkembang semaksimal mungkin. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada metode latihan
terbimbing menurut Roestiyah, 2001:4-5 1.
Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa. 2.
Guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
3. Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul respon siswa yang berbeda-
beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan siswa. 4.
Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan response siswa
apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.
38
5. Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya
kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada siswa yang dapat
menghasilkan keterampilan yang baik. 6.
Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang pokok dan tidak banyak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan.
7. guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan
dan kebutuhan siswa masing-masing dapat berkembang.
Metode pembelajaran latihan terbimbing merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan aktifitas fisik siswa. Studi yang
dilakukan oleh Ardoy 2010 dalam Borras 2012:47 menyatakan bahwa penambahan 2 sesi pertemuan ekstra diluar jam pembelajaran tatap muka setiap
muka terbukti dapat meningkatkan kebugaran siswa sebanyak 20-34. Sementara itu, Dudley 2010 dalam Borras 2012:47 melaporkan studi bahwa
penambahan penugasan terbimbing selama 90 menit diluar jam pelajaran olahraga dengan bantuan video pembelajaran berbayar efektif dalam menciptakan aktifitas
fisik yang menyenangkan dan menantang bagi siswa.
Oleh karena itu, Borras 2012:45 merekomendasikan agar guru dapat mengintervensi aktifitas belajar siswa melalui multi komponen atau muli media
dan fokus pada intervensi untuk menciptakan lingkungan belajar agar tercipta keefektifan belajar seperti kutipannya berikut ini:“For adolescnt intervention