107 memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kepercayaan 99. Grafik plot
kenormalan menunjukkan asumsi kenormalan tidak dilanggar, hal ini tampak dari titik hasil uji yang cenderung membentuk garis lurus.
Tabel 20. Kisaran nilai tegangan tarik kgfcm
2
untuk setiap pengelompokan Bagian bambu
Tebal:
Lebar 1:1
Tebal:
Lebar 1:½ Pangkal
Tidak ada data 160,33 - 1766,53
Tengah 118,90 – 1.293,21
589,53 – 2.131,39 Ujung
299,94 – 1.877,59 50,67 – 4.212,19
Tabel 21. Nilai tegangan tarik rata-rata kgfcm
2
untuk setiap pengelompokan Bagian bambu
Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½
Pangkal Tidak ada data
700,90 Tengah 674,59 1.291,82
Ujung 742,53 1.290,29
4.5.3 Kurva tegangan-regangan dari hasil uji tarik
Hasil uji tarik dari setiap pengelompokan digambarkan dalam kurva hubungan antara tegangan dan elastisitas. Selanjutnya dari kurva hubungan
tersebut digambarkan trendline-nya dan didapatkan persamaannya. Berdasarkan Hukum Hooke, dengan persamaan yang diperoleh selanjutnya dicari nilai
modulus elastisitas dan regangan teoritisnya. Nilai-nilai tegangan, regangan dan modulus elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran
15, sedangkan persamaan yang diperoleh dapat dilihat dalam Tabel 22. Hubungan antara tegangan tarik dan modulus elastisitas dari hasil uji tarik
bagian pangkal bambu membentuk kurva polynomial dengan persamaan E = -0,02
σ
2
+ 20,84 σ + 923,74 Gambar 71 dan Lampiran 15 poin 1. Dari
Gambar 71 terlihat bahwa kurva hubungan antara regangan dan tegangan tarik bagian pangkal bambu hasil uji dan hasil perhitungan hampir berimpit.
108 Tabel 22. Persamaan pada kurva hubungan tegangan-elastisitas dari hasil uji
tarik untuk setiap pengelompokan Bagian
Bambu Tebal:Lebar
1:1 1:½ Pangkal
Tidak ada E = -0,02
σ
2
+ 20,84 σ + 923,74
Tengah E = -0,02
σ
2
+ 20,32 σ + 1.554,7
E = -0,01 σ
2
+ 27,16 σ + 3.347,2
Ujung E = -0,02
σ
2
+ 29,38 σ + 2.972,5
E = -0,02 σ
2
+ 37,34 σ + 4.683,6
Keterangan : E = modulus elastisitas ; σ = tegangan stress
Hubungan antara tegangan tarik dan modulus elastisitas dari hasil uji tarik bagian tengah bambu membentuk kurva polynomial dengan persamaan
E = -0,02 σ
2
+ 20,32 σ + 1.554,7 untuk tebal:lebar 1:1 dan untuk tebal:lebar 1:½ E
= -0,01 σ
2
+ 27,16 σ + 3.347,2 Gambar 72 dan Lampiran 15 poin 2 dan 3. Kurva
modulus elastisitas hasil uji berada relatif dekat dengan trendline-nya. Dari Gambar 72 terlihat bahwa kurva hubungan antara regangan dan tegangan tarik
bagian tengah bambu hasil uji dan hasil perhitungan hampir berimpit, untuk nilai tegangan yang sama nilai regangan teoritis lebih besar dibandingkan nilai hasil
uji. Kurva hubungan antara tegangan tarik dan modulus elastisitas dari hasil
uji tarik bagian ujung bambu berbentuk polynomial dengan persamaan E = -0,02
σ
2
+ 29,38 σ + 2.972,5 untuk tebal:lebar 1:1 dan untuk tebal:lebar 1:½ E
= -0,02 σ
2
+ 37,34 σ + 4.683,6 Gambar 73 dan Lampiran 15 poin 4 dan 5. Kurva
modulus elastisitas hasil uji berada relatif dekat dengan trendline-nya. Kurva hubungan antara regangan dan tegangan tarik bagian ujung bambu hasil uji dan
hasil perhitungan hampir berimpit Gambar 73. Gambar 71. Kurva hubungan tegangan-regangan dari hasil uji tarik bagian
pangkal bambu.
Modulus of elasticity - stress relationship TP 1:12
E = -0.0214 σ
2
+ 20.839 σ + 923.74
0.0 1000.0
2000.0 3000.0
4000.0 5000.0
6000.0 7000.0
0.0 100.0
200.0 300.0
400.0 500.0
600.0 700.0
Stress kgfcm2 E
k g
f c
m 2
E exp result Poly. E exp result
Stress - Strain relationship TP 1:12
0.0 100.0
200.0 300.0
400.0 500.0
600.0 700.0
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
0.12
Strain S
tr e
s s
k g
fc m
2
exp result calc resultl
109
4.5.4 Tegangan tarik referensi allowable tensile stress Nilai tegangan tarik referensi allowable tensile stress bambu berkisar
antara 137,47 – 489,39 kgcm
2
. Hal ini menunjukkan bahwa beban maksimum yang dapat ditahan oleh konstruksi bambu sebesar 137 kg pada luasan 1 cm
2
. Nilai tegangan tarik referensi tertinggi terjadi pada bagian ujung bambu dengan
tebal:lebar 1:½, sedangkan yang terendah terjadi pada bagian pangkal bambu
dengan tebal:lebar 1:½. Lebih lengkap mengenai nilai tegangan tarik referensi
dari setiap pengelompokan dapat dilihat dalam Tabel 23.
Nilai tegangan tarik referensi yang tercantum di dalam Tabel 23 hanya
berlaku untuk konstruksi yang berada dalam kondisi pembebanan aktualnya tetap dan terlindung. Bangunan alat penangkapan ikan umumnya berada di dalam air,
sehingga harus disesuaikan untuk kondisi di dalam air. Nilai tegangan tarik referensi untuk kondisi di dalam air berkisar antara 91,64 – 326,26 kgfcm
2
. Nilai tegangan tarik referensi tertinggi untuk kondisi di dalam air terjadi pada bagian
ujung dengan tebal:lebar 1:½, sedangkan yang terendah terjadi pada bagian Gambar 72. Kurva hubungan tegangan-regangan dari hasil uji tarik bagian
tengah bambu.
Stress - Strain relationship TT 1:1
0.0 100.0
200.0 300.0
400.0 500.0
600.0 700.0
800.0 900.0
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
0.12 0.14
Strain S
tr e
s s
k g
fc m
2
exp result calc result
Tarik - Tengah 1:1
E = -0.0178 σ
2
+ 20.315 σ + 1554.7
0.0 1000.0
2000.0 3000.0
4000.0 5000.0
6000.0 7000.0
8000.0
0.0 200.0
400.0 600.0
800.0 1000.0
Stress kgfcm2 M
o d
u lu
s el ast
is kg
f cm
2
exp Poly. exp
Stress - Strain relationship TT 1:12
0.0 200.0
400.0 600.0
800.0 1000.0
1200.0
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08
Strain S
tr ess
k gf
c m
2
exp result calc result
Modulus of elasticity - Stress relationship TT 1:12
E = -0.0144 σ
2
+ 27.159 σ + 3347.2
0.0 2000.0
4000.0 6000.0
8000.0 10000.0
12000.0 14000.0
16000.0 18000.0
0.0 200.0
400.0 600.0
800.0 1000.0
1200.0
Stress kgfcm2 E
k gf
c m
2
E exp result Poly. E exp result
110 pangkal dengan tebal:lebar 1:½. Nilai tegangan tarik referensi untuk kondisi di
dalam air seperti tercantum dalam Tabel 24.
Tabel 23. Nilai tegangan tarik referensi kgfcm
2
untuk setiap pengelompokan Bagian bambu
Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½
Pangkal Tidak ada data
137,47 Tengah 177,39
258,89 Ujung 152,07
489,39
Tabel 24. Nilai tegangan tarik referensi untuk kondisi di dalam air kgfcm
2
Bagian bambu Tebal:Lebar 1:1
Tebal:Lebar 1:½ Pangkal
Tidak ada data 91,64
Tengah 118,26 172,59
Ujung 101,38 326,26
Gambar 73. Kurva hubungan tegangan-regangan dari hasil uji tarik bagian ujung bambu.
Stress - Strain relationship TU 1:1
0.000 100.000
200.000 300.000
400.000 500.000
600.000 700.000
800.000 900.000
1000.000
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
Strain S
tr e
ss kg
f c
m 2
exp result calc result
Modulus of elasticity - Stress relationship TU 1:1
E = -0.0218 σ
2
+ 29.375 σ + 2972.5
0.0 2000.0
4000.0 6000.0
8000.0 10000.0
12000.0 14000.0
0.000 200.000
400.000 600.000
800.000 1000.000
Stress kgfcm2 E
k gf
c m
2
E exp result Poly. E exp result
Stress - Strain relationship TU 1:12
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
800.00 900.00
1000.00
0.00 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
Strain S
tr ess
k gf
c m
2
exp result calc result
Modulus of elasticity - Stress relationship TU 1:1
E = -0.0218 σ
2
+ 29.375 σ + 2972.5
0.0 2000.0
4000.0 6000.0
8000.0 10000.0
12000.0 14000.0
0.000 200.000
400.000 600.000
800.000 1000.000
Stress kgfcm2 E
k gf
c m
2
E exp result Poly. E exp result
111
4.6 Pengujian Tekan