Kurva Elasticity-Load dari hasil uji lentur cantilever

99 bilah bambu dengan komposisi terakhir harus dipertimbangkan terlebih dahulu sehingga mendapatkan kekuatan yang maksimal. Tabel 14. Nilai tegangan lentur cantilever rata-rata kgfcm 2 Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal 652,67 515,11 642,35 645,05 Tengah 592,47 575,22 706,42 616,11 Ujung 534,43 790,91 594,80 549,64

4.4.3 Kurva Elasticity-Load dari hasil uji lentur cantilever

Hubungan antara beban dan elastisitas digambarkan dalam kurva. Seperti perhitungan pada hasil uji lentur sederhana, di sini pun nilai beban yang digunakan adalah dari awal hingga beban maksimum. Selanjutnya dari kurva hubungan beban-elastisitas hasil uji diperoleh persamaan trendline. Berdasarkan persamaan tersebut kemudian secara teoritis dihitunglah nilai modulus elastisitas dan nilai defleksi maksimal. Kurva hubungan beban-elastisitas dan beban-defleksi untuk hasil uji lentur cantilever dari spesimen bambu bagian pangkal dapat dilihat pada Gambar 68, sedangkan persamaan yang diperoleh tercantum dalam Tabel 15. Nilai-nilai defleksi rata-rata, beban, elastisitas hasil uji dan perhitungan teoritis, serta nilai defleksi maksimal dari spesimen pangkal bambu dapat dilihat pada Lampiran 13 poin 1 sampai dengan 4. Dari Tabel 15 dan Gambar 68 diketahui bahwa persamaan dan bentuk kurva bertipe polynomial. Secara umum ditunjukkan bahwa garis modulus elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan berpotongan setelah nilai elastisitas hasil uji mencapai maksimum, setelah titik perpotongan nilai elastisitas perhitungan lebih tinggi dan di akhir pembebanan kurva hampir berimpit. Garis defleksi hasil uji dan defleksi maksimum hampir berimpit walaupun ada terjadi perpotongan, nilai defleksi maksimum pada nilai beban yang sama lebih besar di saat-saat akhir pembebanan, kecuali untuk spesimen posisi kulit di atas dengan tebal:lebar 1:1. 100 Tabel 15. Persamaan pada kurva hubungan beban-elastisitas dari hasil uji lentur cantilever untuk setiap pengelompokan Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal E = -0.2P 2 + 3.3P + 1.2 E = -1.8P 2 + 5.9P + 0.4 E = -0.2P 2 + 2.7P + 0.9 E = -0.7P 2 + 6.2P + 0.7 Tengah E = -4.4P 2 + 16.9P + 2.3 E = -28.2P 2 + 44.1P + 1.7 E = -2.9P 2 + 12.3P + 2.9 E = -30.3P 2 + 43.8P + 1.6 Ujung E = -23.1P 2 + 35.1P + 2.4 E = -93.2P 2 + 70.3P + 2.7 E = -31.4P 2 + 41.3P + 2.6 E = -76.6P 2 + 71.3P + 2.7 Keterangan : E = modulus elastisitas ; P = beban Kurva hubungan beban-elastisitas dan beban-defleksi untuk hasil uji lentur cantilever dari spesimen bambu bagian tengah dapat dilihat pada Gambar 69, sedangkan persamaan yang diperoleh tercantum dalam Tabel 15. Nilai-nilai defleksi rata-rata, beban, elastisitas hasil uji dan perhitungan teoritis, serta nilai defleksi maksimal dari spesimen bagian tengah bambu dapat dilihat pada Lampiran 13 poin 5 sampai dengan 8. Dari Tabel 15 dan Gambar 69 diketahui bahwa persamaan dan bentuk kurva bertipe polynomial. Secara umum ditunjukkan bahwa garis modulus elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan berpotongan setelah nilai uji mencapai maksimum. Nilai modulus elastisitas hasil uji dari awal pembebanan hingga mencapai puncak berada di atas hasil perhitungan, setelah itu nilai hasil perhitungan berada di atas dan di akhir pembebanan nilai modulus elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan hampir berimpit dengan nilai hasil uji berada lebih di atas. Demikian pula antara garis defleksi hasil uji dan defleksi maksimum, hampir berimpit, walaupun terjadi perpotongan, nilai defleksi maksimum pada nilai beban yang sama lebih besar di saat-saat akhir pembebanan. Kurva hubungan beban-elastisitas dan beban-defleksi untuk hasil uji lentur cantilever dari spesimen bambu bagian ujung dapat dilihat pada Gambar 70, sedangkan persamaan yang diperoleh tercantum dalam Tabel 15. Nilai-nilai defleksi rata-rata, beban, elastisitas hasil uji dan perhitungan teoritis, serta nilai defleksi maksimal dari spesimen ujung bambu dapat dilihat pada Lampiran 13 poin 9 sampai dengan 12. Dari Tabel 15 dan Gambar 70 diketahui bahwa persamaan dan bentuk kurva bertipe polynomial, semua kurva hampir mempunyai pola yang sama. Secara umum ditunjukkan bahwa garis modulus elastisitas hasil 101 uji dan hasil perhitungan berpotongan setelah nilai uji mencapai maksimum. Nilai modulus elastisitas hasil uji dari awal pembebanan hingga mencapai puncak berada di atas hasil perhitungan, setelah itu nilai hasil perhitungan berada di atas dan di akhir pembebanan nilai modulus elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan hampir berimpit dengan nilai hasil uji berada lebih di atas. Kurva antara garis defleksi hasil uji dan defleksi maksimum, hampir berimpit, walaupun terjadi perpotongan, nilai defleksi maksimum pada nilai beban yang sama lebih besar di saat-saat akhir pembebanan.

4.4.4 Tegangan lentur referensi allowable bending stress