Tegangan lentur referensi allowable bending stress

94 sedangkan persamaan yang diperoleh tercantum dalam Tabel 8. Nilai-nilai defleksi rata-rata, beban, elastisitas hasil uji dan perhitungan teoritis, serta nilai defleksi maksimal dari spesimen ujung bambu dapat dilihat pada Lampiran 11 poin 9 sampai dengan 12. Dari Tabel 8 dan Gambar 67 diketahui bahwa persamaan dan bentuk kurva bertipe polynomial. Secara umum ditunjukkan bahwa kurva hubungan beban-elastisitas hasil uji dan hasil perhitungan berpotongan dan di akhir pembebanan secara umum hampir berimpit. Kurva beban-defleksi hasil uji dan defleksi maksimum juga hampir berimpit, hanya nilai defleksi maksimum teoritis pada nilai beban yang sama secara umum lebih besar, kecuali pada bilah bambu bagian ujung dengan kulit luar di bawah dan tebal:lebar 1:½.

4.3.4 Tegangan lentur referensi allowable bending stress

Tegangan lentur referensi allowable bending stress adalah tegangan maksimum yang bisa diterima oleh benda yang telah disesuaikan untuk kondisi yang sesungguhnya. Tegangan lentur referensi tertinggi terjadi pada bagian ujung bambu dengan kulit luar di atas dan tebal:lebar 1:1, yaitu sebesar 539,32 kgcm 2 . Hal ini berarti bahwa beban seberat 539 kg pada satu titik pembebanan dapat menyebabkan kelenturan spesimen bambu. Nilai tegangan lentur referensi terkecil terjadi pada bagian pangkal bambu dengan kulit luar di bawah dan tebal:lebar 1:½ sebesar 216,17 kgfcm 2 . Lebih lengkap mengenai hasil perhitungan tegangan lentur referensi seperti tercantum dalam Tabel 9. Tabel 9. Nilai tegangan lentur sederhana referensi allowable bending stress kgfcm 2 untuk setiap pengelompokan Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal 274,04 279,09 224,23 216,17 Tengah 464,64 411,24 372,59 322,32 Ujung 539,32 364,25 396,25 278,54 95 Gambar 67. Kurva hubungan berbagai hubungan data elastisitas dan beban serta regangan hasil uji lentur sederhana pada spesimen bagian ujung. Modulus of elasticity - Load relationship UTA 1:1 E = -59.3P 2 + 1930.3P + 4468.3 5000 10000 15000 20000 25000 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Load kgf E k gf m m 2 exp result calc result Poly. exp result Load - Deflection relationship UTA 1:1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Deflection mm Loa d k gf exp result calc result Modulus of elasticity - Load relationship UTB 1:1 E = -126.2P 2 + 2932.3P + 3662.3 5000 10000 15000 20000 25000 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Load kgf E k gf m m 2 exp result calc result Poly. exp result Load - Deflection relationship UTB 1:1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 Deflection mm Lo a d k g f exp result calc result Modulus of elasticity - Load relationship UTA 1:12 E = -199.0P 2 + 4616.7P + 7035.8 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Load kgf E k g f mm 2 exp result calc result Poly. exp result Load - Deflection relationship UTA 1:12 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Deflection mm Lo ad k g f exp result calc result Modulus of elasticity - Load relationship UTB 1:12 E = -328.6P 2 + 5468.4P + 4358.7 5000 10000 15000 20000 25000 30000 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Load kgf E k g f mm 2 exp result calc result Poly. exp result Load - Deflection relationship UTB 1:12 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 Deflection mm Load k gf exp result calc result 96 Hasil analisis statistik terhadap tegangan lentur referensi Lampiran 9 poin 1 dan Lampiran 10 poin 3 menunjukkan bahwa secara individu nilai tegangan lentur referensi berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 dengan koefisien determinasi sebesar 68,82. Grafik plot kenormalan menunjukkan bahwa asumsi kenormalan tidak dilanggar, hal ini ditunjukkan oleh titik-titik hasil uji yang cenderung membentuk garis lurus. Pada analisis secara bersama, interaksi perlakuan antara bagian-posisi dan bagian-lebar bambu contoh uji menunjukkan perbedaan yang nyata pada selang kepercayaan 99. Sementara interaksi perlakuan antara posisi-lebar bambu dan bagian-posisi-lebar bambu menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 90 sekalipun. Nilai tegangan lentur referensi yang tercantum di dalam Tabel 9 merupakan nilai tegangan lentur referensi untuk konstruksi yang berada dalam kondisi pembebanan aktualnya tetap dan terlindung. Nilai tegangan lentur referensi tersebut harus disesuaikan untuk kondisi aktual berada di dalam air, sehingga nilai tegangan lentur referensi tersebut menjadi nilai-nilai yang tercantum dalam Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat diungkapkan bahwa pembebanan sebesar 359 kg pada satu titik dapat menyebabkan bagian ujung bambu dengan kulit luar di atas dan tebal:lebar 1:1 menjadi melendut, sedangkan di bagian pangkal dengan kulit luar di bawah dan tebal:lebar 1:½ mempunyai tegangan sebesar 144 kgcm 2 . Tabel 10. Nilai tegangan lentur sederhana referensi allowable bending stress kgfcm 2 dengan kondisi di dalam air Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal 182,69 186,06 149,49 144,11 Tengah 309,76 274,16 248,40 214,88 Ujung 359,55 242,83 264,17 185,69 97

4.4 Pengujian Lentur Cantilever