Tegangan lentur Modulus of rupture

89 Hasil analisis statistik Lampiran 9 poin 1 dan Lampiran 10 poin 1 menunjukkan bahwa secara individu nilai-nilai modulus elastisitas antar bagian batang bambu, posisi kulit luar dalam uji dan ukuran lebar bambu memiliki nilai modulus elastis yang berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 99 dengan koefisien determinasi sebesar 87,22. Grafik plot kenormalan menunjukkan asumsi kenormalan tidak dilanggar, hal ini tampak dari titik hasil uji yang cenderung membentuk garis lurus. Pada analisis secara bersama, hanya kombinasi bagian batang-lebar bambu yang menunjukkan pengaruh yang nyata pada tingkat kepercayaan 99. Sementara analisis bersama untuk kombinasi bagian-posisi batang bambu, posisi-lebar batang bambu, serta bagian-posisi-lebar batang bambu menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95 sekalipun. Kombinasi bagian-posisi-lebar batang bambu berpengaruh nyata sampai pada tingkat kepercayaan 90.

4.3.2 Tegangan lentur Modulus of rupture

Tegangan lentur bambu untuk setiap perlakuan adalah berbeda. Kisaran nilai tegangan lentur di bagian pangkal lebih sempit selangnya dibandingkan dengan kisaran di bagian batang bambu yang lainnya. Semakin kecil ukuran lebar bambu contoh uji menunjukkan selang nilai kekuatan yang lebih panjang. Kisaran nilai tegangan lentur bagian pangkal dengan kulit luar di atas dan tebal:lebar 1:1 adalah 626,46 – 1.338,31 kgfcm 2 hingga ke bagian ujung dengan kulit luar di bawah dan tebal:lebar 1:½ berkisar antara 501,44 – 1.545,85 kgfcm 2 Tabel 6. Tabel 6. Kisaran nilai tegangan lentur sederhana kgfcm 2 untuk setiap pengelompokan Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal 626,46 – 1.338,31 583,09 – 1.197,30 473,71 – 1.109,89 504,79 – 1.192,80 Tengah 1.026,60 – 1.801,41 749,17 – 1.672,60 734,68 – 1.331,49 560,71 – 1.413,39 Ujung 1.211,40 – 2.061,43 466,48 – 1.950,14 722,85 – 1.699,69 501,44 – 1.545,85 Nilai tegangan lentur bambu rata-rata semakin besar dari arah pangkal ke arah ujung. Nilai tegangan lentur bambu rata-rata lebih besar terjadi pada spesimen yang lebih lebar dan dengan posisi kulit luar bambu berada di atas yang 90 berhadapan langsung dengan beban. Nilai tegangan lentur rata-rata tertinggi terjadi pada spesimen dari bagian ujung bambu dengan ukuran tebal:lebar 1:1 dan kulit luar bambu berada di atas saat uji berlangsung, yaitu sebesar 1.646,30 kgcm 2 . Sementara nilai tegangan lentur rata-rata terendah terjadi pada bagian ujung bambu dengan kulit luar di bawah dan tebal:lebar 1:1 sebesar 829,47 kgfcm 2 . Lebih lengkap mengenai nilai tegangan lentur bambu rata-rata seperti tercantum dalam Tabel 7. Tabel 7. Nilai tegangan lentur sederhana rata-rata kgfcm 2 untuk setiap pengelompokan Bagian Bambu Kulit luar di atas Kulit luar di bawah Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Tebal:Lebar 1:1 Tebal:Lebar 1:½ Pangkal 970,32 934,81 829,47 846,13 Tengah 1395,60 1309,27 1096,59 1088,99 Ujung 1646,30 1554,71 1313,19 1168,70 Hasil analisis statistik terhadap tegangan lentur Lampiran 9 poin 1 dan Lampiran 10 poin 2 menunjukkan bahwa secara individu nilai-nilai tegangan lentur antar bagian batang bambu dan posisi kulit luar pada saat proses uji berpengaruh nyata untuk selang kepercayaan 99 dengan koefisien determinasi sebesar 78,29 , sedangkan untuk ukuran lebar bambu hasil uji tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Grafik plot kenormalan menunjukkan asumsi kenormalan tidak dilanggar, hal ini ditunjukkan oleh titik-titik hasil uji yang cenderung membentuk garis lurus. Pada analisis secara bersama, semua interaksi perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 90 sekalipun, kecuali untuk interaksi antara bagian batang bambu dan posisi kulit luar saat uji menunjukkan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 99 .

4.3.3 Kurva Elasticity-Load dari hasil uji lentur sederhana