Metode Pengumpulan Data Model keragaan pembangunan perikanan tangkap dalam analisis

104 variabel yang mempengaruhinya, dan sejauhmana faktor-faktor tersebut mempengaruhi keragaan pembangunan perikanan tangkap skala kecil.

5.2 Metodologi

5.2.1 Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer merupakan persepsi responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keragaan pembangunan perikanan tangkap. Data sekunder merupakan data tentang geografi, iklim, jenis-jenis ikan laut ekonomis jenis-jeni dan jumlah alat tangkap, jumlah rumah tangga perikanan RTP, lokasi PPI dan PPP, dan produksi perikanan. Data sekunder tersebut diproleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Perikanan Kabupaten, dan Kabupaten Dalam Angka di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dari responden yang semuanya pernah menerima program PEMP. Lokasi responden adalah pesisir Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Jumlah responden masing-masing 169 orang di Kabupaten Cirebon dan 169 orang di Kabupaten Indramayu atau total 338 orang. Semula sampel berjumlah 400 orang, tetapi sebagian sampel tidak dipakai karena bersifat outlier. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional, yaitu 3 kecamatan pesisir di masing kabupaten dan 2 desa pesisir untuk masing-masing kecamatan. Peta lokasi penelitian Lampiran 1 menunjukan bahwa untuk Kabupaten Cirebon pengambilan sampel dilakukan di kecamatan Gebang desa Gebang dan Gebang Ilir, kecamatan Mundu desa Bandengan dan Mundu Pesisir, kecamatan Cirebon Utara desa Jadimulya dan Mertasinga. Sampel di Kabupaten Indramayu seperti ditunjukan pada peta lokasi Lampiran 2 diambil di kecamatan Indramayu desa Pabean Udik dan Karangsong, Kecamatan Sindang Brondong dan Pabean Ilir, kecamatan Lohbener desa Arahan dan Cidempet. 105

5.2.2 Model keragaan pembangunan perikanan tangkap dalam analisis

SEM Keragaan pembangunan perikanan tangkap Y dalam konseptualisasi model SEM seperti dapat dilihat pada Gambar 8 ditunjukkan oleh tiga variabel, yaitu yang mencakup berbagai aspek Y1, berkelanjutan Y2, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan Y3. Keragaan pembangunan perikanan tangkap dipengaruhi oleh faktor-faktor perekayasaan kelembagaan X1, kemampuan berbisnis individu X2, dan kebijakan publik X3. Perekayasaan kelembagaan X1 dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu kelembagaan nelayan X11, koperasi LEPP-M3 X12, dan LKM Swamitra Mina X13. Kemampuan berbisnis individu X2 terdiri dari variabel pengalaman individu X21, pengetahuan individu X22, dan keberanian mencoba usaha baru X23. Kebijakan publik X3 terdiri dari variabel program pemberdayaan nelayan X31, skim program pemberdayaan X32, dan keberadaan bank mitra X33. Semua variabel dari faktor-faktor yang mempengaruhi keragaan pembangunan perikanan tangkap diukur dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5, yaitu: 1= buruk sekali, 2 = buruk, 3 = cukup, 4 = baik, dan 5 = sangat baik. 106 Gambar 8 Konseptualisasi Model Keragaan Pembangunan Perikanan Tangkap sekala kecil di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu, 2006. Keterangan: Y=Keragaan pembangunan perikanan tangkap Y 1 = holistikmulti aspek, Y 2 =berkelanjutan, Y 3 =berorientasi kesejahteraan; X1= kelembagaan nelayan, X 11 =kelembagaan nelayan, X 12 =koperasi LEPP-M3, X 13 =lembaga keuangan mikro, X2= kemampuan bisnis individu X 21 =pengalaman, X 22 =pengetahuan individu, X 23 =keberanian mencoba usa baru; X3=kebijakan Public X 31 =program pemberdayaan, X 32 =skim program, X 1 =bank mitra X 33 X 32 X 31 X 23 X 22 X 13 X 12 X 11 Y Y 1 Y 2 Y 3 X 3 X 2 X 1 X 21 107

5.2.3 Metode Analisis