12 bahwa perikanan rakyat tersebut mengandalkan sumberdaya ikan di perairan yang
relatif sempit dan dieksploitasi oleh relatif banyak nelayan.
2.1.1 Karakteristik perikanan tangkap skala kecil
Klasifikasi perikanan skala kecil atau besar, perikanan pantai atau lepas pantai, artisanal atau komersial hingga saat ini masih menjadi perdebatan
mengingat dimensinya yang cukup luas. Sering kali pengelompokkannya berdasarkan atas ukuran kapal atau besarnya tenaga, tipe alat tangkap, dan jarak
daerah penangkapan dari pantai Smith, 1983. Menurut Charles 2001, skala usaha perikanan dapat dilihat dari berbagai
aspek, diantaranya berdasarkan ukuran kapal yang dioperasikan, berdasarkan daerah penangkapan yaitu jarak dari pantai ke lokasi penangkapan, dan
berdasarkan tujuan produksinya. Pengelompokkan tersebut dilakukan melalui perbandingan perikanan skala kecil small-scale fisheries dengan perikanan skala
besar big-scale fisheries, walaupun diakuinya belum begitu jelas sehingga masih perlu dilihat dari berbagai aspek yang lebih spesifik. Lebih lanjut karakteristik
perikanan skala kecil diungkapkan oleh Smith 1983, bahwa skala usaha perikanan dapat dilihat dengan cara membandingkan perikanan berdasarkan
situasi technico-socio-economic nelayan dan membaginya ke dalam dua golongan besar yaitu nelayan industri dan tradisional.
Perikanan tradisional menurut Smith 1983 diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1 Kegiatan dilakukan dengan unit penangkapan skala kecil, kadang-kadang
menggunakan perahu bermesin atau tidak sama sekali. 2
Aktivitas penangkapan merupakan paruh waktu, dan pendapatan keluarga adakalanya ditambah dari pendapatan lain dari kegiatan di luar
penangkapan. 3
Kapal dan alat tangkap biasanya dioperasikan sendiri. 4
Alat tangkap dibuat sendiri dan dioperasikan tanpa bantuan mesin. 5
Investasi rendah dengan modal pinjaman dari penampung hasil tangkapan.
13 6
Hasil tangkapan per unit usaha dan produktivitas pada level sedang sampai sangat rendah.
7 Hasil tangkapan tidak dijual kepada pasar besar yang terorganisir dengan
baik tapi diedarkan di tempat-tempat pendaratan atau dijual dilaut. 8
Sebagian atau keseluruhan hasil tangkapan dikonsumsi sendiri bersama keluarganya.
9 Komunitas nelayan tradisional seringkali terisolasi baik secara geografis
maupun sosial dengan standar hidup keluarga nelayan yang rendah sampai batas minimal.
Kesteven 1973 mengelompokkan nelayan ke dalam tiga kelompok yaitu nelayan industri, artisanal dan subsisten, di mana nelayan industri dan artisanal
berorientasi komersial sedangkan hasil tangkapan nelayan subsisten biasanya tidak untuk dijual di pasar tetapi lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan
konsumsi sendiri beserta keluarga atau untuk dijual secara barter. Lebih lanjut Smith 1983 yang dilengkapi oleh referensi Kesteven 1973, membuat rincian
perbandingan perikanan skala tradisional dan industri berdasarkan technico-socio- economic
yang di dalamnya termasuk karakteristik perikanan skala kecil Tabel 1
.
14
Tabel 1
Perbandingan situasi
sosioekonomi-teknis antara nelayan tradisional
dengan nelayan industri.
Katagori Komersial Subsisten
Artisanal Industrial Tradisional
1. Unit penangkapan Tepat, dengan divisi
pekerjaan dan prospek jelas
Tepat, kecil, spesialisasi dengan pekerjaan yang
tidak terbagi Tenaga sendiri, atau
keluarga, atau grup masyarakat
2. Kepemilikan Dikonsentrasikan pada
beberapa pengusaha, kadang bukan nelayan
Biasanya dimiliki oleh nelayan yang
berpengalaman, atau nelayan-nelayan
gabungan Tersebar diantara
partisipan-partisipan
3. Komitmen waktu Biasanya penuh waktu
Seringkali merupakan pekerjaan sampingan
Kebanyakan paruh waktu 4. Kapal
Bertenaga, dengan peralatan yang
memadai Kecil; dengan motor di
dalam atau motor tempel kecil di luar
Tidak ada, atau berbentuk kano
5. Perlengkapan Buatan mesin, atau
pemasangan lainnya Sebagian atau
seluruhnya menggunakan material-
material buatan mesin Material-material buatan
tangan, dipasang oleh pemilik
6. Sifat Pekerjaan Dengan bantuan mesin
Bantuan mesin yang minim
Dioperasikan dengan tangan
7. Investasi Tinggi, dengan proporsi
yang besar di luar nelayan
Rendah; penghasilan nelayan seringkali
diambil dari pembeli hasil tangkapan
Sangat rendah sekali
8. Penangkapan per unit penangkapan
Besar Menengah atau rendah
Rendah hingga sangat rendah
9. Produktivitas per orang nelayan
Tinggi Menengah atau rendah
Rendah hingga sangat rendah
10. Pengaturan Hasil Tangkapan
Dijual ke pasar yang terorganisir
Penjualan untuk lokal yang tak terorganisir,
sebagian dikonsumsi sendiri
Umumnya dikonsumsi oleh nelayan itu sendiri,
keluarganya, dan kerabatnya; atau ditukar
11. Pengolahan Hasil Tangkapan
Diolah menjadi tepung ikan atau untuk bahan
konsumsi bukan untuk manusia
Beberapa dikeringkan, diasap, diasinkan; untuk
kebutuhan manusia Kecil atau tidak ada sama
sekali; semuanya untuk dikonsumsi
12. Keberadaan Ekonomi Nelayan
Seringkali kaya Golongan ke bawah
Minimal 13. Kondisi Sosial
Terpadu Kadang terpisah
Masyarakat yang terisolasi
Keterangan: Kategori 1, 4-10 dan 13 dari Kesteven 1973. Ungkapan di dalam kurung adalah tambahan perubahan karakteristik menurut Kesteven.
15
2.1.2 Kondisi umum nelayan Indonesia