Analisis SEM Structural Equation Modeling.

78

3.3.2 Analisis SEM Structural Equation Modeling.

Structural Equation Modeling SEM atau Model Persamaan Struktural adalah model statistik yang umumnya digunakan dalam penelitian ilmu perilaku manusia. SEM dapat dikelompokkan sebagai analisis faktor dan regresi atau analisis jalur. Konsep teoritis yang diwakili oleh faktor laten tidak bisa diamati secara langsung merupakan hal yang penting dalam pemodelan menggunakan SEM. Hubungan antar faktor laten ditunjukkan oleh koefisien regresi atau jalur antar faktor Hox and Bechger, 1998. Analisis SEM adalah teknik analisis multivariate yang dapat menguji hubungan antar variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model Ghozali dan Fuad, 2005. SEM juga dapat menguji model secara bersama-sama, baik model structural hubungannilai loading antara konstruk independen dan dependen, maupun model measurement hubungannilai loading antara indikator dengan kontrukvariabel laten. Kollmeyer 2004 menggunakan SEM first order sebagai cara baru untuk mempelajari distribusi kekuatan politik berbasis kelas di negara-negara demokrasi kapitalis maju. Negara yang menjadi obyek penelitian adalah Australia, Austria, Belgia, Canada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman. Itali, Jerman, Norwegia, Swedia, Swiss, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Data yang digunakan merupakan data deret waktu dari tahun 1980 hingga 1989. Hasil analisis menggunakan SEM menunjukkan bahwa kompromi kelas secara positif dipengaruhi oleh keanggotaan pekerja dalam organisasi buruh dan partisipasi pemilih, serta secara negatif dipengaruhi oleh jumlah orang dipenjara dan ketimpangan pendapatan. Fox 2002 menggunakan SEM untuk mengestimasi variabel-variabel yang mempengaruhi indikator makroekonomi, yaitu konsumsi, investasi, upah pekerja swasta, permintaan ekuilibrium, keuntungan swasta, dan stok kapital. Data yang digunakan adalah data deret waktu dari tahun 1921 sampai 1941. SEM juga digunakan untuk mengestimasi two-stage least square TSLS, serta untuk mengestimasi model rekursif. Sedangkan Dault 2007 menggunakan SEM secon order full version untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi 79 pemuda dalam pembangunan perikanan di Kabupaten Sukabumi. Disamping itu model tersebut juga bisa menujukkan berbagai indikator partisipasi pemuda. Software piranti lunak yang banyak digunakan untuk menganalisis data menggunakan SEM adalah Lisrel Linear Structural Relations dan AMOS Analysis of Moments Structure. Program lain yang juga bisa digunakan untuk mengolah data dengan model SEM adalah PRELIS dan SIMPLIS Byrne, 1998. Tujuan dari analisis SEM adalah: 1 untuk menentukan apakah model plausible masuk akal atau “benar” berdasarkan data yang dimiliki, 2 untuk menguji berbagai hipotesis yang telah dibangun sebelumnya. Tahapan analisis yang dilakukan dalam SEM adalah: 1 Konseptualisasi model, yaitu tahapan proses yang berhubungan dengan pengembangan hipotesis berdasarkan teori sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksi dengan variabel laten lainnya, dan juga dengan indikator-indikatornya. Variabel laten dalam SEM terdiri dari variabel eksogen yaitu variabel independen sehingga tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model, dan variabel endogen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model. Konseptualisasi model merupakan gambaran persepsi tentang hubungan variabel eksogen dan endogen berdasarkan teori, dan merefleksikan pengukuran variabel melalui berbagai indikator yang diukur. Dalam penelitian ini klasifikasi variabel sebagai variabel endogen atau variabel eksogen ditentukan oleh program software pengolahan data Lampiran 3. 2 Penyusunan diagram alur, yaitu diagram yang memvisualisasikan hipotesis yang telah dibangun dalam konseptualisasi model. Manfaat penyusunan diagram ini adalah untuk memudahkan pembahasan langkah-langkah SEM berikutnya. 3 Spesifikasi model, yaitu menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi. 80 4 Identifikasi model. Dalam tahap ini informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model, sehingga diperoleh nilai unik untuk seluruh parameter dari data yang diperoleh 5 Estimasi parameter. Setelah model struktural dapat diidentifikasi, maka estimasi parameter dapat diketahui. Pada tahap ini, estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data, karena program LISREL maupun AMOS akan menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model model-based covariance matrix yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya observed covariance matrix. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. 6 Penilaian model fit. Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model model-based covariance matrix adalah sama dengan koverians matriks data observed covariance matrix. 7 Modifikasi model. Setelah melakukan penilaian model fit, maka akan diketahui apakah diperlukan modifikasi model karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap ke enam. Namun modifikasi harus berdasarkan teori yang mendukung, dan tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit. 8 Validasi silang model, yaitu menguji fit tidaknya model terhadap suatu data baru. Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi yang substansial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah ketujuh. Alasan penggunaan analisis model SEM dalam penelitian ini adalah: 1 Faktor-faktor penentu yang akan diamati di dalam program PEMP sebagai representasi keragaan pembangunan perikanan tangkap skala kecil, yaitu kebijakan publik, kemampuan bisnis, rekayasa kelembagaan. merupakan variabel laten tidak bisa diamati secara langsung. Oleh karena itu setiap faktor didekomposisi menjadi variabel pengamatan X11, X12, X13, X21, X22, X23, X31, X32 dan X33. Di samping itu PEMP ditunjukkan oleh 81 Y1, Y2, dan Y3 Y1= pembangunan menyangkut berbagai aspek, Y2=pembangunan yang berkelanjutan, dan Y3=pembangunan berorientasi kesejahteraan. 2 Untuk menguji secara simultan bersamaan tentang faktor-faktor X1, X2, X3 yang mempengaruhi PEMP, dekomposisi faktor X11, ...X33 yang mempengaruhi faktor, interaksi antar faktor, dan signifikansi variabel- variabel pengamatan yang menunjukkan keragaan PEMP Y1, Y2, Y3, yang apabila menggunakan persamaan regresi tunggal maka akan memerlukan banyak sekali persamaan regresi dan tidak bisa mengetahui interaksi satu persamaan regresi dengan persamaan regresi lainnya. Dengan kata lain dengan SEM regresi linier dalam jumlah banyak bisa diolah secara simultan.

3.3.3 Analisis SWOT Strength-Weaknessess-Opportunities-Threaths.