132
6 PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERIKANAN DALAM PENINGKATAN KERAGAAN
PEMBANGUNAN PERIKANAN TANGKAP
6.1 Pendahuluan
Setelah memahami, pengaruh dan hubungan kebijakan publik, perekayasaan kelembagaan, kemampuan berbisnis individu, terhadan keragaan
pembangunan perikanan tangkap skala kecil seperti telah dibahas pada Bab 5, pada Bab ini akan dibahas kebijakan pembangunan perikanan tangkap yang
berorientasi kepada potensi yang ada, dan mampu mengantisipasi permasalahan- permasalahan pembangunan perikanan secara konfrehenship dalam bentuk
langkah-langkah strategis, baik ditinjau dari sisi teknis perikanan maupun ditinjau dari sisi sosial, ekonomi dan budaya.
Strategi pengembangan kebijakan perikanan didasari oleh empat dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu aspek teknis-ekologis, sosial-ekonomi-budaya,
sosial politik, dan hukum serta kelembagaan. 6.2 Tujuan
Menyusun alternatif-alternatif strategi pengembangan kebijakan pembangunan perikanan tangkap skala kecil yang meliputi pengembangan
kebijakan publik, kelembagaan, dan kemampuan berbisnis individu entrepreneurship berdasarkan perpaduan faktor internal kekuatan dan
kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman.
6.3 Metodologi
6.3.1 Metode pengumpulan data
Data primer yang dikumpulkan dari responden, antara lain: 1
Aspek sosial responden: umur, pendidikan, pengalaman, status, tanggungan.
133 2
Aspek usaha responden yang mendapatkan dana pemberdayaanbantuan pemerintah,jenis usaha, permodalan, pendapatan usaha, jumlah tenaga
kerja. 3
Aspek keuangan rumah tangga responden: sumber pendapatan, pendapatan alternatif, pengeluaran rumah tangga, surplus rumah tangga.
4 Pengalaman mendapatkan danabantuan: plafon pinjamandana, sumber
pinjaman, penggunaan pinjaman, prosedur, persyaratan, jaminan, bunga, jangka waktu dan ara pengembaliannya.
5 Persepsi responden terhadap danabantuan: kemudahan mendapatkan
pinjaman, prosedur pinjaman, persyaraatan pinjaman, bunga pinjaman, pelunasan pinjaman, jumlah kebutuhan pinjaman.
6 Kebutuhan pinjaman: besarnya pinjaman, tingkat bunga yang dianggap
layak, cara pelunasan. 7
Data rumah tangga nelayan: tipe rumah, status rumah tinggal, harta yang dimiliki, pengeluaran rumah tangga.
8 Aspek kelembagaan: Latar belakang pendirian, dasar pertimbangan
pengorganisasian, tugas pokok dan fungsi kelembagaan, mekanisme kerja kelembagaan, dan strukturalisme jabatanstruktur organisasi kelembagaan.
9 Aspek kemampuan berbisinis individu fisheries entrepreunership:
pendidikan tambahan kewirausahaan, dukungan pihak lain, tingkat kemampuan manajerial, kemampuan pemasaran.
Selain data primer di atas, data sekunder yang dikumpulkan antara lain: 1
Ketentuan perundangan dan peraturan pemerintah terkait dengan kegiatan pemberdayaan.
2 Laporan Statistik Perikanan, Laporan Tahunan.
3 Lembaga Keuangan, Koperasi, Kelompok Usaha Bersama.
4 Indikator Ekonomi dan Indikator Kesejahteraan.
5 Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan penelusuran berbagai referensi,
buku dan laporan yang relevan dengan bahan penelitian.
134
6.3.2 Analisis data
Tahapan analisis Matriks SWOT adalah sebagai berikut : 1
Identifikasi faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman tentang program pemberdayaan masyarakat
nelayan
2
Memadukan faktor eksternal dengan faktor internal untuk memperoleh alternatif kebijakan, antara lain alternatif kebijakan SO kekuatan dengan
peluang, alternatif kebijakan ST kekuatan dengan ancaman, alternatif kebijakan W-O kelemahan dengan peluang serta alternatif kebijakan WT
kelemahan dengan ancaman.
6.4 Hasil dan Pembahasan