Letak geografis dan wilayah administrasi Iklim

88 3 Terjadi penurunan produksi budidaya ikan Mina Padi yang disebabkan masyaralat belum merasakan manfaat dari kegiatan budidaya. Hal ini menjadi perhatian tersendiri untuk terus melakukan pembinaan usaha. 4 Pengembangan luas areal tambak terealisasi sebesar 79,44, hail ini sebagai dampak dari upaya masyarakat dalam menerapkan teknologi budidaya udang pada areal yang memiliki ketersediaan air tawar yang memadai dan jauh dari pantai, karena berdasarkan data yang ada pada lokasi budidaya yang demikian terdapat kecenderungan kegiatan budidaya udang berhasil. 5 Pengembangan luas areal kolam sebesar 454,80 sebagai dampak dari peningkatan animo masyarakat untuk membuka usaha di bidang perikanan selain untuk peningkatan pendapatan juga untuk keperluan konsumsi sendiri dalam rangka peningkatan gizi keluarga. 6 Tidak adanya pengembangan areal Mina Padi memberikan indikasi perlu adanya upaya sungguh-sungguh dari berbagai pihak dalam meyakinkan para petani, bahwa kegiatan Mina Padi merupakan usaha yang menguntungkan.

4.2 Kabupaten Indramayu

4.2.1 Letak geografis dan wilayah administrasi

Kabupaten Indramayu terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat pada posisi geografis 107°52 - 108°36 Bujur Timur BT dan 6°14 - 6°40 Lintang Selatan LS Lampiran 2. Batas wilayah di sebelah barat adalah Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang, sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon dan sebelah selatan dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka. Luas wilayah Kabupaten Indramayu 204.000 ha dan memiliki garis pantai sepanjang 114 km, yang secara administratif dibagi ke dalam 24 kecamatan, 8 kelurahan, dan 302 desa, sedangkan diantaranya 37 desa pesisir di dalam 9 kecamatan. 89

4.2.2 Iklim

Iklim di Kabupaten Indramayu dipengaruhi oleh angin munson yang mengakibatkan dua musim yaitu musim barat dan musim timur. Angin umumnya berasal dari barat laut 29,35, timur laut 22,01, dan utara 18,32 dengan kecepatan angin umumnya berkisar antara 3-5 meter per detik. Musim barat terjadi pada bulan Desember sampai bulan Februari, dimana angin umumnya 30 – 40 bertiup dari arah barat laut dengan kecepatan 4-6 meter per detik. Pada musim barat tersebut sebagian kecil 10 angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan angin 3 meter per detik. Selanjutnya pada bulan Juni sampai bulan Agustus merupakan puncak musim timur dimana angin umumnya 30- 40 bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 3- 6 meter per detik DKP dan PKSPL, 2001. Pasang surut merupakan gerakan permukaan air laut yang teratur secara periodik yang secara umum dipengaruhi oleh posisi bulan dan matahari disamping karakter perairan pantai seperti wilayah kepulauan dan kedalaman juga mempengaruhi sifat pasang surut secara lokal. Pengaruh posisi bulan dapat dicirikan dengan adanya pasang purnama dan pasang perbani, sedangkan karakteristik pantai akan mempengaruhi tipe pasut seperti diurnal, semidiurnal, dan campuran. Sifat diurnal apabila hanya mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, semidiurnal terjadi jika pantai mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dengan ketinggian yang sama. Sifat pasut campuran terjadi apabila pantai mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dengan ketinggian yang berbeda. Berdasarkan data prakiraan dari stasiun Tanjung Priok dan Cirebon, tipe pasut di Kabupaten Indramayu termasuk kategori campuran mengarah ke semidiurnal. Kisaran pasut terbesar adalah 1 meter dan kisaran pasut kedua adalah 0,5 – 0,7 meter Dishidros, 2000 dalam DKP dan PKSL, 2001.

4.2.3 Perikanan