84
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kabupaten Cirebon
4.1.1 Letak geografis dan wilayah administrasi
Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 986,0 km merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur, dan merupakan batas
sekaligus sebagai pintu gerbang antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letak geografisnya antara 108°32’-108
o
49’ Bujur Timur dan 6
o
-7
o
Lintang Selatan, dengan batas administratif : sebelah Utara Kota Cirebon dan Laut Jawa,
sebelah Timur Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, sebelah Selatan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat Kabupaten Majalengka dan Kab.Indramayu
Lampiran 1.
4.1.2 Iklim
Iklim dan curah hujan Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri dari pantai, terutama bagian utara, timur dan
barat, sedangkan di sebelah selatan adalah daerah perbukitan. Menurut Schmidt dan Ferguson, Kabupaten Cirebon termasuk ke dalam kategori iklim tipe C dan D
dengan curah hujan tertinggi terdapat di bagian tengah dan selatan, yaitu daerah perbukitan di kaki Gunung Ciremai Kecamatan Beber, Sumber, Palimanan dan
Plumbon. Secara topografi Kabupaten Cirebon terletak pada ketinggian antara 0 -130
m di atas permukaan laut, dan dibedakan menjadi dua bagian yaitu daerah dataran rendah yang terletak di sepanjang pantai utara Jawa antara lain, Kecamatan
Gresik, Kapetakan, Arjawimangun, Klangenan, Lemahabang, Sumber, Karangsembung, Waled, Babakan, Ciledung dan Losari, sedangkan kecamatan-
kecamatan lainnya termasuk pada daerah dataran sedang dan tinggi.
85
4.1.3 Perikanan
Sebagian besar armada yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan berupa perahu bermotor hanya terdapat di beberapa kecamatan seperti Kapetakan,
Cirebon Utara, Pangenan dan Gebang Tabel 4. Sedangkan jumlah alat tangkap
yang digunakan tahun 2005 mengalami penurunan 3,09 dari 9.146 unit pada tahun 2004 menjadi 8.863 unit tahun 2005.
Tabel 4
Perkembangan jumlah perahu dan kapal motor Kabupaten Cirebon per
Kecamatan tahun 2004 – 2005
No Kecamatan Jumlah Perahu Motor Tempel
Prosentase Tanpa Motor
Motor Tempel Kapal Motor
Jumlah 2 0 0 4
2 0 0 5 2004 2005 2004 2005 2004 2005
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Kapetakan
Cirebon Utara Mundu
Astanajapura Pangenan
Gebang Losari
- -
- -
- -
- -
- --
- -
- -
677 855
695 88
303 1,853
325 677
856 695
88 303
1,853 325
26 3
2 2
8 26
3 2
2 8
703 858
697 88
304 1,861
325 703
859 697
88 305
1,861 325
0.001
0.003
Jumlah -
- 4,795 4,797 41 41 4,836
4,838 0.0004
Tabel 5
Perkembangan jumlah alat tangkap kabupaten Cirebon menurut jenis alat tangkap Tahun 2004 – 2005
No Jenis Alat Tangkap
Jumlah Unit Persentase
2004 2005 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Payang
Dogol Pukat PantaiJaring Arad
Jaring Insang Hanyut Jaring Lingkar
Jaring Insang tetap Trammel Net
Bagan Tancap Rawai tetap
Pengumpul karang 401
373 4
1,864 221
2,634 2,204
180 185
1,080 684
321 277
1,696 221
1,124 2,336
180 135
1,889 70.57
-13.94 68, 25
-9.01 0.00
-57.33 5.99
0.00 -27.03
74.91 Jumlah 9,146
8,863 -3.09
86 Perkembangan jumlah alat tangkap tahun 2004 dan tahun 2005 tertera
pada Tabel 5.
Pencapaian produksi perikanan tahun 2005 dari proyeksi adalah sebesar
97,961,4 ton atau tercapai 91,12 dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Proyeksi dan realisasi produksi perikanan Kabupaten Cirebon Tahun
2005
Uraian Proyeksi
Tahun 2005 ton
Realisasi Tahun 2005
ton Prosentase
Pencapaian Produksi
Tahun 2004 ton
Prosentase Peningkatan
Laut Tambak
Kolam Mina Padi
Perairan Umum
61.164,0 27.511,0
12.230,0 47,0
554,0 67.339,1
20.090,5 9.408,1
-- 1.123,7
100,26 73,02
76,93 202,83
66.789,4 19.791,0
4.282,4 0,032
1.105,3 0,82
1,51 119,69
-- 1,66
Jumlah 107.506 97.961,4 91,12 91.968,132 6,52
4.1.4 Sosial-ekonomi