Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Lama Bertani Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Kursus Golongan Pestisida yang Digunakan oleh Petani

33 Jatibarang, Kecamatan Songgom, dan Kecamatan Brebes. Produksi bawang merah di Kabupaten Brebes sejak tahun 1999 sampai 2003 pada umumnya mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2002 mengalami penurunan Luas areal dan produksi bawang merah tahun 1999-2003 tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Luas areal dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes tahun 1999-2003 No Tahun Luas tanam Luas panen Produksi Rata-rata ha ha kwt kwha 1. 1999 28.722 26.578 244.562 91.97 2. 2000 17.316 16.993 1.529.241 89.99 3. 2001 21.333 20.317 1.693.090 76.08 4. 2002 22.624 18.681 1.539.638 82.41 5. 2003 21.729 20.312 1.931.125 Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Konservasi Tanah 2003 Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran prioritas yang dikembangkan dan salah satu tanaman andalan di Jawa Tengah, dan Kabupaten Brebes merupakan sentra bawang merah di propinsi ini.

4.5. Karakteristik Petani Responden

4.5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Lama Bertani

Responden adalah petani berjenis kelamin laki-laki dengan persentase terbanyak berusia 31-50 tahun untuk Desa Sisalam Kecamatan Wanasari 60,7 dan Desa Kedunguter Kecamatan Brebes 69,2 . Sedangkan untuk Desa Jagalempeni Kecamatan Wanasari persentase terbanyak berusia = 30 tahun 68, 0 . Untuk selengkapnya tersaji dalam Tabel 5. 34 Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Lama Bertani . Karakteristik Persentase Responden Menurut Lokasi responden Kec. Wanasari Kec. Brebes Desa Sisalam Desa Jagalempeni Desa Kedunguter Umur tahun § = 30 35,7 68,0 11,5 § 31 – 50 60,7 32,0 69,2 § = 31 3,6 0,0 19,2 Lama bertani tahun § = 10 46,4 76,0 34,6 § 10 -20 28,6 12,0 15,4 § = 21 25,0 12,0 50,0 Dari aktivitas dalam bertani bervariasi , terbanyak responden melakukan pekerjaan bertani selama = 10 tahun meliputi dua desa yaitu Desa Sisalam Kecamatan Wanasari 46,4 dan Desa Jagalempeni Kecamatan Wanasari 76,0 , sedangkan Desa Kedunguter Kecamatan Brebes terbanyak bertani selama = 21 tahun 50, 0 .

4.5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Kursus

Berdasarkan data penelitian menunjukan bahwa pada umumnya petani responden masih berpendidikan rendah, sebanyak 46 orang 58,2 berpendidikan SD. Sedangkan yang berpendidikan SMP sebanyak 13 orang 13,9 dan berpendidikan SMA sebanyak 11 orang 16,5 . Untuk petani responden yang pernah mengikuti kursus SLPHT Sekolah Lapangan Pengandalian Hama Terpadu sebanyak 28 orang 35,4 dan non SLPHT sebanyak 51 orang 64,6 , secara rinci tertera pada Tabel 6. 35 Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dan kursus Pendidikan Kursus Tingkat ? Jenis ? TTSD 9 11.4 SLPHT 28 35.4 SD 46 58.2 Non SLPHT 51 64.6 SMP 13 13.9 SMA 11 16.5 Total 79 100.0 Total 79 100.0

4.5.4. Golongan Pestisida yang Digunakan oleh Petani

Dari hasil wawancara dengan petani sebagian besar petani di lokasi penelitian menggunakan pestisida jenis organofosfat 42,91 dan karbamat 37, 40 . Sedangkan jenis lain yang digunakan oleh petani di daerah ini adalah ditiokarbamat, peritroid, pirazol dan avermectin. Data jenis pestisida yang digunakan petani selengkapnya tertera pada Tabel 7. Tabel 7. Golongan pestisida yang digunakan responden petani No Golongan pestisida Jumlah Persentase 1. Organofosfat 109 42,91 2. Karbamat 95 37,40 3. Piretroid 35 13,78 4. Ditiokarbamat 6 2,36 5. Avermectin 6 2,36 6. Pirazol 3 1,18 Jumlah 254 100,00 Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa ada 6 jenis pestisida yang digunakan oleh petani di tiga desa lokasi penelitian, yaitu Desa Jagalempeni, Desa Sisalam dan Desa Kedung Uter di Kabupaten Brebes. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden di lokasi tersebut yang terbanyak insektisida 36 golongan organofosfat 42,91 dan karbamat 37,40 . Jenis insektisida organofosfat dan karbamat sering disebut insektisida antikolinesterase karena keduanya mempunyai efek yang sama dalam sistem saraf perifer dan pusat. Untuk insektisida golongan organoklorin tidak diguna kan oleh petani di daerah ini. Sejak tahun 1971 golongan organo klorin DDT dilarang pemerintah peredarannya secara bebas, dan hanya diperbolehkan penggunaanya di lembaga- lembaga yang telah mendapatkan ijin khusus Faedah, 1993.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN