73 Pemeriksaan kolinesterase dapat digunakan untuk mengetahui dampak
penggunaan pestisida organofosfat dan karbamat. Keadaan klinis yang dapat mengindikasinya yaitu pemeriksaan paparan pestisida dengan gejala seperti
miosis, penglihatan kabur, kelemahan otot, twitching dan fasciculation, bradikardi, nausea, diare, mual, banyak mengeluarkan air liur, berkeringat,
endema paru, aritmia dan kejang Komala, 2003. Gangguan kesehatan yang terjadi pada mata seperti iritasi mata, mata
berair dan penglihatan kabur disebabkan petani dalam melakukan kegiatan penyemprotan pestisida tidak menggunakan pelindung mata. Pada umumnya
petani baik SLPHT maupun non SLPHT tid ak menggunakan pelindung mata sehingga pestisida masuk melalui matakontak langsung. Jika dibiarkan terus
menerus akan membahayakan kondisi mata petani itu sendiri. Keluhan-keluhan yang terbanyak diderita oleh petani adalah sakit kepala
tekanan pada kepala, mual, lemas, dada tertekan, batuk, kram, mengantuk, dan otot wajah kaku disebabkan pestisida masuk kedalam tubuh petani melalui kulit
dan saluran pernapasan. Keadaan seperti ini terjadi karena pada saat berhubungan dengan pestisida tidak menggunakan baju pelindung, sarung tangan dan masker.
Gejala-gejala ini merupakan gejala keracunan yang disebabkan oleh pestisida baik itu golongan organofosfat maupun karbamat. Walaupun dalam pemeriksaan darah
petani kandungan AChE masih dalam kondisi normal.
5.11. Hubungan antara Kadar AChE dengan Lama Bekerja dan Frekuensi
Penyemprotan.
Hubungan antara kadar asetilkolinesterase AChE dengan lama bekerja petani tertera pada tabel 34. Berdasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan pada taraf nyata 5 antara lama bekerja dengan kadar AChE koefisien korelasi sebesar 0,011. Ini ditandai dengan nilai
signifikasi sebesar 0,926, artinya lama bekerja tidak berpengaruh pada tinggi rendahnya kadar AChE petani.
74
Tabel 34. Hubungan antara lama bekerja dan frekuensi penyemprotan dengan kadar AChE pada petani
Correlations
Kadar AChE
Lama bekerja Pearson Correlation Sig 2-tailed
N 0.011
0.926 79
Frekuensi Penyemprotan Pearson Correlation Sig 2-tailed
N 0.067
0.556 79
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed Hubungan antara kadar asetilkolinesterase AChE dengan frekuensi
penyemprotan tertera pada Tabel 34. Berdasarkan Tabel 34 menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikasi pada taraf nyata 5 antara frekuensi
penyemprotan dengan kadar AChE petani koefisien korelasi sebesar 0,067. Ini ditandai dengan nilai signifikasi sebesar 0,556, artinya frekuensi penyemprotan
tidak berpengaruh pada penurunan kadar AChE. Tinggi rendahnya kandungan asetilkolinesterase pada darah petani yang
tidak hanya dipengaruhi oleh frekuensi penyemprotan. Selain frekuensi yang terus menerus, penurunan asetilkolinesterase pada petani juga dipengaruhi
berbagai faktor seperti bagaimana petani menangani pestisida, penggunaan alat pelindung diri APD, jenis pestisida, bahan aktif pestisida, toksisitas pestisida
LD 50, lamanya waktu terpajan, kadar enzim glutamat piruvat transaminase GPT, kadar enzim glutamat oksaloasetat transaminase GOT dan sebagainya.
Insektisida organofosfat dan karbamat bila masuk ke dalam tubuh bekerja menghambat asetilkolinesterase AChE dan mengakibatkan akumulasi asetilkolin
ACh. ACh yang berlebihan menyebabkan menginduksi tremor, inkoodinasi, kejang-kejang dan lain -lain Frank, 1995. Beratnya gejala kurang lebih
berkorelasi dengan tingkat penghambatan kolinesterase dalam darah, tetapi hubungan yang tepat tergantung pada senyawanya Wills, 1972. Menurut
Ecobichon dalam Ruchicawat 1996 Kebanyakan fosforilasi asetilkolinesterase tidak siap mendefosforilasi, ini menunjukan inhibisi irreversibel sehingga perlu
waktu berhari-hari. Tanda keracunan dan gejala keracunan menjadi semakin kuat, karena kadar asetilkolin tinggi. Kebalikannya karbaril asetilkolinesterase siap
75 berdisosiasi secara spontan untuk menghasilkan AChE bebas dan menghasilkan
ciri dan gejala keracunan umumnya terlihat setelah 3-6 jam terpapar.
5.12. Hubungan Antara Kadar AChE Dengan Kebiasaan Tidak Memakai Masker dan Sarung Tangan.