Hubungan Antara Kadar AChE Dengan Kebiasaan Tidak Memakai Masker dan Sarung Tangan.

75 berdisosiasi secara spontan untuk menghasilkan AChE bebas dan menghasilkan ciri dan gejala keracunan umumnya terlihat setelah 3-6 jam terpapar.

5.12. Hubungan Antara Kadar AChE Dengan Kebiasaan Tidak Memakai Masker dan Sarung Tangan.

Hubungan antara kadar AChE dengan kebiasaan tidak menggunakan masker dan sarung tangan tertera pada Tabel 35. Berdasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan pada taraf nyata 5 antara kebiasaaan menggunakan masker dengan kadar AChE koefisien korelasi sebesar -0.337, ditandai dengan nilai signifikasi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0.05. Artinya semakin sering petani menggunakan tidak memakai masker maka semakin rendah kadar AChEnya. Tabel 35. Hubungan antara kadar AChE dengan kebiasaan petani tidak memakai masker dan sarung tangan. Correlations Kadar AChE Tidak memakai masker Pearson Correlation Sig 2-tailed N -0.337 0.002 79 Tidak memakai sarung tangan Pearson Correlation Sig 2-tailed N -0.093 0.415 79 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed Penggunaan masker akan mempengaruhi terjadinya penurunan kandungan asetilkolinesterase, karena pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Jika terus menerus akan mengakibatkan penghambatan asetilkolinesterase sehingga terjadi akumulasi asetilkolin dan mengakibatkan keracunan. Sedangkan untuk kebiasaan tidak memakai sarung tangan, tidak terdapat hubungan yang sig nifikan pada taraf nyata 5 dengan kadar AChE koefisien korelasi sebesar -0.093, ini ditandai dengan nilai signifikasi sebesar 0.415 yang lebih besar dari 0.05. Artinya kebiasaan tidak memakai sarung tangan tidak berpengaruh pada tinggi rendahnya kadar AChE. 76 Kulit adalah salah satu media masuknya pestisida ke dalam tubuh. Namun penurunan aktivitas enzim asetilkolinesterase tidak hanya dipengaruhi oleh tidak memakai sarung tangan saja, juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti jenis pestisida yang digunakan, frekuensi penyemprotan, toksisitas pestisida, lamanya petani terpapar, dan sebagainya. Pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan merupakan dampak negatif dari penggunaan pestisida. Penggunaan alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk menghindari dampak buruk terhadap kesehatan petani. Selain perlu penerapan pengelolaan hama terpadu untuk mengurangi penggunaan pestisida, juga perlu diperhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja petani dalam menangani pestisida. Untuk menghindari dampak buruk dan ketergantungan pemakaian pestisida, pemerintah melalui Keputusan Presiden nomor 3 tahun 1986 telah melarang pemakaian 57 jenis pestisida, karena mengakibatkan keracunan dan pencemaran Novizan, 2002. Pemerintah lebih menerapkan konsep PHT Pengendalian Hama Terpadu, dalam penerapan PHT, pestisida hanya digunakan dalam batas -batas tertentu sebagai alternatif terakhir dengan memprioritaskan keselamatan pekerja dan lingkungan.

VI. KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 3 desa di wilayah Kabupaten Brebes maka dapat disimpulkan : 1. Pengetahuan petani SLPHT Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu mengenai pestisida, peraturan penggunaan pestisida dan dampak pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan lebih tinggi dibandingkan petani non SLPHT berdasarkan jenjang pendidikan. 2. Sikap petani SLPHT lebih baik dibandingkan dengan petani non SLPHT dalam penggunaan pestisida, personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri APD. 3. Penurunan kandungan asetilkolinesterase AChE pada darah petani tidak hanya dipengaruhi oleh lamanya bekerja dan frekuensi penyemprotan, tetapi juga dipengaruhi faktor lain seperti sikap dan tindakan petani dalam penyemprotan, tidak memakai alat pelindung diri, jenis pestisida, kandungan bahan aktif pestisida, toksisitas pestisida, lamanya waktu terpapar dan sebagainya. 4. Adanya penurunan aktivitas enzim asetilkolinesterase AChE pada 8 petani 28.71 di Desa Sisalam, 6 petani 24 di Desa Jagalempeni dan 5 petani 19.23 di Desa KedungUter. Penurunan aktivitas enzim AChE pada petani sebagai akibat keracunan pestisida, karena kandungan enzim glutamat piruvat transaminase GPT pada petani normal. 5. Penurunan aktivitas enzim AChE disebabkan oleh keracunan pestisida organofosfat dan karbamat. Penggunaan pestisida organofosfat sebanyak 42,91 dan karbamat 37,40 . Kedua pestisida jenis ini merupakan pestisida antikolinesterase, yang bekerja menghambat asetilkolinesterase.