Kendala dan Keterbatasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pemahaman konsep yang sudah dimiliki, kegiatan mencari informasi dari berbagai sumber dapat meningkatkan curiosity siswa; 6 siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi konsep awal yang sudah dimiliki, siswa dapat bereksplorasi melalui kegiatan eksperimen untuk mengkonfirmasi konsep yang dimiliki, kegiatan eksplorasi dan eksperimen dapat meningkatkan curiosity siswa.

4.9 Kendala dan Keterbatasan

Fase pertama adalah penyajian demonstrasi sederhana oleh guru untuk menumbuhkan curiosity siswa. Selanjutnya masing-masing siswa diberi lembar kerja individu. Siswa ditugaskan untuk menuliskan menjawab dan memberikan pendapat tentang hasil demonstrasi dan materi yang akan disampaikan. Kelebihan fase pertama adalah siswa lebih fokus dan antusias pada proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan curiosity siswa dan pemahaman konsep pada materi pemuaian. Kendala yang ditemukan adalah keterbatasan waktu yang digunakan untuk demonstrasi. Fase kedua adalah fase kerja kelompok, siswa bekerja secara berkelompok dalam kegiatan eksperimen dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok. Kelebihannya adalah siswa dapat bertukar pikiran untuk menguatkan pemahaman konsep mereka. Kendalanya adalah masih banyak siswa yang belum mengerti tentang penyajian hasil kerja kelompok ke dalam kertas A3. Pada pertemuan pertama belum semua jawaban dapat ditulis di lembar jawab A3. Banyak siswa yang belum percaya diri dengan hasil diskusi kelompok. Siswa merasa malu jika jawaban mereka salah. Hampir semua kelompok menulis hasil kerja kelompok dikertas lain sebelum dipindah ke kertas A3, sehingga melebihi waktu yang direncanakan. Pada fase ketiga, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, guru bertindak sebagai fasilitator dan mengevaluasi hasil kerja kelompok. Fase diskusi dan presentasi kelas membantu guru untuk mengkonfirmasi dan mengetahui sejauh mana pemahaman yang telah dicapai oleh siswa berdasarkan hasil kerja kelompok. Kendalanya adalah terbatasnya waktu presentasi hasil kerja kelompok pada pertemuan pertama, karena hampir semua kelompok lebih fokus untuk menulis hasil diskusi dalam kertas A3. Keterbatasan waktu pada pertemuan pertama menyebabkan belum semua hasil kerja setiap kelompok dapat dibahas. Pada pertemuan selanjutnya, kendala-kendala tersebut sudah bisa diatasi. 84

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Model Conceptual Understanding Procedures CUPs terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep dan curiosity siswa SMP pada pelajaran fisika. Peningkatan pemahaman konsep ditunjukkan oleh hasil uji gain terhadap nilai posttest pemahaman konsep siswa kelas eksperimen, hasil yang diperoleh sebesar 0,67 yang termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan curiosity siswa ditunjukkan dengan hasil uji gain terhadap skor posttest peningkatan curiosity, hasil yang diperoleh sebesar 0,21 atau termasuk kategori rendah. b. Model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures CUPs terbukti lebih efektif dibandingkan model pembelajaran eksperimen verifikasi dalam meningkatkan pemahaman konsep dan curiosity siswa. Keefektifan model pembelajaran CUPs untuk meningkatkan pemahaman konsep didukung oleh hasil uji t satu pihak terhadap nilai posttest pemahaman konsep. Keefektifan model pembelajaran CUPs untuk meningkatkan curiosity ditunjukkan oleh hasil uji t satu pihak terhadap hasil angket dan observasi peningkatan curiosity. Hasi perhitungan menunjukkan ℎ� � − artinya semua hipotesis yang diajukan diterima.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES ( CUPS ) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MATERI PENCEMARAN LINGKUNGA

11 34 186

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES ( CUPS ) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 13 175

PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kartoharjo Ngawi).

0 1 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) DITIN

0 0 17

PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK Penerapan Metode Conceptual Understanding Procedurs (CUPs) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMP.

2 10 48

Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui Pener

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT UNTUK

0 0 13

Penerapan Model Pembelajaran untuk Menin

0 0 10

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PYTHAGORAS KELAS VIII SMPN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TA

0 0 9