Gambar 4.6. Diagram peningkatan curiosity siswa pada pertemuan pertama dan ketiga
Peningkatan curiosity siswa kelas eksperimen pada indikator pertama, keempat, dan kelima lebih tinggi dari kelas kontrol. Peningkatan curiosity siswa
kelas eksperimen pada indikator kedua dan ketiga sama dengan siswa kelas kontrol. Peningkatan curiosity siswa kelas eksperimen pada indikator keenam
lebih rendah dari kelas kontrol, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.8.
4.6 Hasil Uji Hipotesis Keefektifan Model Pembelajaran CUPs
4.6.1 Keefektifan Model Pembelajaran CUPs untuk meningkatan
Pemahaman Konsep
Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa model pembelajaran Conceptual Understanding
Procedures CUPs lebih efektif dibanding model pembelajaran eksperimen verifikasi untuk meningkatkan pemahaman konsep. Uji hipotesis yang dilakukan
menggunakan uji-t pihak kiri dengan sebesar 5. Tabel 4.4. menunjukkan hasil
perhitungan uji hipotesis pihak kiri terhadap hasil posttest untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran CUPs dalam meningkatkan pemahaman konsep
siswa.
0.24 0.00
1.00
0.41 0.20
0.05 0.02
0.00 1.00
-0.23 0.08
0.17
-0.40 -0.20
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
P e
n in
gk atan
c u
r io
si ty
si sw
a
p ad
a p
e r
te m
u an
p e
r tam
a d
an
k e
ti ga
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tabel 4.4. Hasil uji hipotesis peningkatan pemahaman konsep Sumber Data
Kelompok t
hitung
t
tabel
Eksperimen Kontrol
N 26,00
26,00 2,274
2,009 Jumlah
2140,00 1995,00
Rata-rata 82,31
76,73 s
2
78,46 77,88
S 8,86
8,83 Hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.4. menunjukkan bahwa
ℎ� �
− . Berdasarkan aturan pengujian hipotesis pihak kiri, keputusan yang
diambil adalah penerimaan H
o
dan penolakan H
a
. Artinya model pembelajaran CUPs lebih efektif dibandingkan model pembelajaran eksperimen verifikasi
dalam meningkatkan pemahaman konsep pemuaian siswa SMP.
4.6.2 Keefektifan Model Pembelajaran CUPs untuk meningkatan Curiosity
Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa model pembelajaran Conceptual Understanding
Procedures CUPs lebih efektif dibandingkan model pembelajaran eksperimen verifikasi untuk meningkatkan curiosity. Uji hipotesis yang dilakukan,
menggunakan uji-t pihak kiri pada skor angket dan hasil observasi peningkatan curiosity, dengan
= 5. Tabel 4.5. menunjukkan hasil perhitungan uji hipotesis pihak kiri terhadap hasil posttest peningkatan curiosity siswa, dan Tabel 4.6.
menunjukkan hasil perhitungan uji hipotesis pihak kiri terhadap hasil observasi peningkatan curiosity siswa selama kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.5. Hasil uji hipotesis peningkatan curiosity Sumber Data
Kelompok t
hitung
t
tabel
Eksperimen Kontrol
N 26,00
26,00 1,693 2,009
Jumlah 1995,31
2076, Rata-rata
76,74 79,87
s
2
33,46 55,14
S 5,78
7,43 Tabel 4.6. Hasil uji hipotesis peningkatan curiosity selama kegiatan
pembelajaran Sumber Data
Kelompok t
hitung
t
tabel
Eksperimen Kontrol
N 26,00
26,00 0,355 2,009
Jumlah 1952,78
1973,61 Rata-rata
75,11 75,91
s
2
81,78 50,61
S 9,04
7,11 Hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.5. dan 4.6. terhadap skor angket
dan hasil observasi peningkatan curiosity, menunjukkan bahwa
ℎ� �
− .
Berdasarkan aturan pengujian hipotesis pihak kiri, keputusan yang diambil adalah penerimaan H
o
dan penolakan H
a
. Artinya model pembelajaran CUPs lebih efektif dibandingkan model pembelajaran eksperimen verifikasi dalam meningkatkan
curiosity siswa SMP.
4.7 Hubungan Curiosity dengan Pemahaman Konsep