Peningkatan  curiosity  memiliki  kontribusi  sebesar  54  terhadap  peningkatan pemahaman konsep.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Peningkatan Pemahaman Konsep
Siswa kelas eksperimen mendapat pembelajaran dengan model CUPs, dan siswa  kelas  kontrol  mendapat  model  pembelajaran  eksperimen  verifikasi.
Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan  menggunakan  uji  gain  terhadap  rata-rata  nilai  pretest  dan  posttest
pemahaman  konsep.  Tabel  4.2.  menunjukkan  bahwa  peningkatan  pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Model  pembelajaran  CUPs  memiliki  karakteristik  pengembangan  dari pembelajaran  konstruktivisme  dan  pembelajaran  kooperatif.  Pembelajaran
konstruktivisme  bertujuan  agar  siswa  mampu  mengkonstruksi  pemahamannya sendiri.  Pembelajaran  kooperatif  yaitu  pembelajaran  yang  hiasanya  dilakukan
dengan  cara  membagi  siswa  dalam  beberapa  kelompok  kecil.  Banyak  penelitian yang  telah  dilakukan  dengan  menggunakan  pembelajaran  konstruktivisme  dan
kooperatif untuk
meningkatkan pemahaman
konsep. Cakir
2008, mengemukakan  bahwa  agar  siswa  lebih  memahami  konsep  materi  yang
disampaikan,  siswa  harus  melalui  beberapa  prosedur  yang  dapat  memberikan informasi  untuk  membantu  siswa  memahami  konsep.  Konsep  tidak  cukup
disampaikan  hanya  dengan  kata-kata,  tetapi  harus  dengan  beberapa  proses. Pembelajaran konsep kepada siswa harus didukung dengan kegiatan hands on dan
minds  on  agar  tercipta  pembelajaran  yang  dapat  mengaktifkan  siswa  atau  active
learning,  sehingga  siswa  mampu  mengkonstruksi  pemahaman  mereka  dengan baik. Prosedur pembelajaran yang terdapat pada model pembelajaran CUPs telah
mencakup kegiatan hands on dan minds on di setiap fase pembelajaran. Kegiatan  hands  on  pada  pembelajarn  CUPs  terjadi  saat  proses  kerja
kelompok atau saat eksperimen. Siswa akitf melakukan kegiatan eksperimen agar memperoleh  data  untuk  menjawan  LKS  kelompok.  Kegiatan  minds  on  pada
pembelajaran  CUPs  hampir  dilakukan  pada  setiap  sesi  pembelajarn,  misalnya pada  saat  siswa  mengerjakan  LKS  individu.  Siswa  dilatih  untuk  menjawab
pertanyaan  sesuai  pendapat  yang  mereka  miliki,  sebelum  diterangkan  dan mendapat  materi  dari  guru.  Kegiatan  diskusi  kelompok  untuk  menjawab  LKS
individu juga melatih siswa untuk aktif berpikir. Karakteristik  lain  pembelajaran  CUPs  adalah  meningkatkan  nilai
pembalajaran kooperatif, karena pembelajarn kooperatif juga dapat meningkatkan pemahaman konsep  siswa.  Hasil  penelitian Tanel  dan Erol 2008,  menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif dapat  memberikan pembelajaran  yang  lebih  baik untuk membuat siswa lebih mudah memahami materi secara efektif. Pembentukan
kelompok kecil dalam pembelajaran CUPs memudahkan siswa untuk memahami materi pemuaian. Jadi dapat disimpulkan karakteristik model pembelajaran CUPs
dapat  membantuk  meningkatkan  pemahaman  konsep  materi  pemuaian  siswa SMP.
Penelitian yang senada tentang model pembelajaran CUPs dilakukan oleh Paoki  2012,  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran
Conceptual  Understanding  Procedures  CUPs  dapat  meningkatkan  pemahaman
konsep  siswa.  Didukung  juga  dari  hasil  penelitian  Gunstone  et  al.  1999, menyatakan bahwa  model pembelajaran CUPs dengan  menggunakan pendekatan
cooperative  learning  memiliki  prosedur  pembelajarn  yang  memudahkan  siswa untuk memahami konsep materi.
4.8.2 Peningkatan Pemahaman Konsep Berdasarkan Tinjauan Setiap