CUPs dan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran eksperimen verifikasi. Variabel terikat penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa yang
ditinjau dari hasil belajar secara kognitif dan peningkatan curiosity siswa.
3.4 Desain Penelitian
Desai penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
menerapkan model pembelajaran CUPs dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran eksperimen verifikasi. Tabel 3.1. menunjukkan
desain penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.1. Desain penelitian pretest-posttest control group
Sampel Kondisi Awal
Perlakuan Kondisi Akhir
Kelas Eksperimen O
1
X O
2
Kelas Kontrol O
2
Y O
4
Keterangan: O1 dan O3
: pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol O2 dan O4
: post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X
: Perlakuan dengan model pembelajaran CUPs Y
: Perlakuan dengan model Eksperimen verifikasi
3.5 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tujuh langkah, yaitu: studi pendahuluan, studi literatur, pembuatan perangkat dan
instrumen pembelajaran, uji coba instrumen, implementasi, teknik pengumpulan data, dan diakhiri dengan analisis hasil dan penyusunan laporan.
1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
fisika di salah satu SMP negeri di kabupaten Kudus. Studi pendahuluan dilaksanakan dengan mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dan wawancara
dengan guru fisika. Hasil yang ditemukan, saat proses pembelajaran siswa masih kurang aktif dan hanya menerima informasi dari guru. Proses pembelajaran
kurang komunikatif dan masih berpusat pada guru, kegiatan eksperimen juga jarang dilakukan. Diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan bertanya siswa agar pembelajaran lebih komunikatif dan siswa bisa memahami konsep yang disampaikan. Minat bertanya siswa dapat ditumbuhkan
dengan cara meningkatkan curiosity siswa. 2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengkaji temuan-temuan penelitian sebelumnya, mencari teori-teori yang berkaitan dengan indikator curiosity siswa,
dan pemahaman konsep fisika terhadap standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD yang sudah ditentukan. SK dan KD dikaji agar diperoleh konsep-
konsep pemuaian yang dituangkan dalam materi pemuaian melalui penjabaran indikator-indikator. Curiosity siswa dalam proses pembelajaran juga dijabarkan
dalam kriteria-kriteria penilaian. Hasil studi literatur digunakan sebagai landasan penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures CUPs.
3. Penyusunan Perangkat dan Instrumen Pembelajaran Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP kelas
eksperimen dan kelas kontrol, lembar kerja siswa LKS kelas eksperimen dan kelas kontrol. RPP dan LKS yang telah dibuat dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing dan guru mata pelajaran fisika. Selanjutnya dari indikator-indikator hasil belajar kognitif dan curiosity siswa dibuat instrumen penilaian. Instrumen
penilaian pemahaman konsep menggunakan tes pilihan ganda, dan penilaian curiosity siswa dengan menggunakan angket dan lembar observasi.
4. Uji Coba Instrumen Tes Instrumen tes sebelum digunakan, dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan taraf kesukaran. Pengujian Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda dilakukan uji coba pada siswa kelas 8F SMP negeri 2 kudus. Kelas 8F
dipilih sebagai kelas untuk uji coba soal karena siswa kelas tersebut sudah pernah menerima materi pemuaian. Berdasarkan hasil uji coba butir soal diambil 20 soal
yang selanjutnya akan digunakan untuk mengambil data. 5. Implementasi
Penerapan model pembelajaran CUPs dilakukan pada kelas 7B dan sebagai pembanding digunakan model pembelajaran eksperimen verifikasi pada
kelas 7D. Pada saat pelaksanaan pembelajaran dilakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan curiosity siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan menggunakan kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator curiosity.
Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika dan peneliti. Guru mata
pelajaran melakukan observasi pada semua kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan observasi saat kegiatan eksperimen, sehingga peneliti dapat
mengetahui siswa yang aktif bertanya saat kegiatan eksperimen. 6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep pemuaian sebelum
dan sesudah pembelajaran. Angket pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan curiosity siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Teknik yang
ketiga adalah lembar observasi yang digunakan pada setiap proses pembelajaran untuk mengamati peningkatan curiosity siswa.
7. Analisis Hasil dan Penyusunan Laporan Peneliti melakukan pengumpulan dan penskoran data yang telah diperoleh.
Selanjutkan data dianalisis untuk memperoleh temuan penelitian dan pembahasan. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan hasil penelitian. Gambar 3.1.
menunjukkan bagan langkah-langkah penelitian dari kegiatan studi pendahuluan hingga tahap penyusunan laporan.
Gambar 3.1. Alur Penelitian Kelas Kontrol
Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Pretest Uji Coba dan Analisis:
validitas, reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran
Studi Pendahuluan
Studi Literatur Model Pembelajaran CUPs, Pemahaman Konsep, dan Curiosity
siswa Perumusan Masalah
Kelas Eksperimen Angket
Penyusunan Instrumen
Tes Kognitif
Model Pembelajaran CUPs Lembar
Observasi Curiosity Model Pembelajaran
Eksperimen Verifikasi Lembar
Observasi Curiosity
Posttest Analisis Data
Pembahasan Kesimpulan
3.6 Metode Pengumpulan Data