45 2.1.4.1.3
Batuan Metamorf atau Batuan Malihan Batu marmer berasal dari batu kapur yang mengalami perubahan bentuk.
Perubahan bentuk batu marmer disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi, pengaruh air, dan perubahan kimia
yang terjadi di dalam kerak bumi. Batuan yang mengalami perubahan bentuk disebut batuan metamorf. Yang termasuk batuan metamorf antara lain batu
marmer pualam, batu tulis, batu sabak, batu kuarsa, dan batu genes.
Tabel 2.3 Beberapa Batuan Metamorf dan Cara Terbentuknya
No Jenis Batuan
Ciri Utama
Cara Terbentuknya
1
batu pualam Campuran warna yang
berbeda-beda, dapat mempunyai pita-pita
warna, kristal- kristalnya sedang
sampai kasar, jika ditetesi asam
mengeluarkan bunyi mendesis.
Terbentuk jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan
tekanan tinggi.
2
batu sabak Abu-abu kehijau-
hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah
menjadi lempeng- lempeng tipis.
Terbentuk jika batu serpih mengalami perubahan suhu dan
tekanan tinggi.
2.1.4.2 Pelapukan Batuan Membentuk Tanah
46
2.1.4.3
Tanah sangat penting, karena tanah memberikan kehidupan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanah terbentuk dari batuan yang telah lapuk dan hancur.
Pelapukan batuan disebabkan oleh perubahan suhu dan kegiatan alam lain. Macam-macam pelapukan ada tiga, yaitu: pelapukan fisika, pelapukan kimiawi,
dan pelapukan biologi Purwantari, 2010 : 131-136. 2.1.4.3.1
Pelapukan Fisika Padang gurun memiliki suhu yang tidak stabil. Suhunya selalu berubah-
ubah dengan sangat tajam. Kondisi ini dapat dirasakan pada perubahan suhu siang dan malam hari. Pada siang hari suhu di tempat itu sangatlah panas. Sedangkan
pada malam hari suhunya berubah menjadi sangat dingin. Perubahan suhu yang tajam dan terus-menerus berpengaruh pada bebatuan yang ada disektiarnya.
Batuan yang terkena tepaan suhu seperti itu lama kelamaan akan hancur. Batuan yang hancur akan berubah menjadi serpihan-serpihan kecil. Dari serpihan-
serpihan tersebut akan membentuk pasir di gurun pasir. Peristiwa tersebut termasuk pelapukan fisika yang terjadi di bumi. Pelapukan fisika adalah
pelapukan yang terjadi karena adanya perubahan suhu yang terjadi. Suhu berubah dari panas ke dingin dan dari dingin ke panas. Selain pengaruh suhu, air juga
dapat berpengaruh dan menyebabkan pelapukan. Batuan di pinggir pantai dapar hancur karena hantaman ombak laut. Ombak yang terus-menerus menghancurkan
batu karang menyebabkan batuan hancur. Air laut yang meresap melalui pori-pori batu karang merubah susunan pori-pori tersebut. Pori-pori akan semakin besar dan
lama-kelamaan dapat hancur. Kenaikan suhu dapat menyebabkan air dalam
47 batuan memuai. Jika air dalam batu memuai menyebabkan batuan terkikis hancur
menjadi batuan pasir. Faktor lain yang dapat menyebabkan pelapukan fisika adalah angin. Angin dapat mengubah bentuk batuan. Terpaan angin yang terus-
menerus menerjang dapat menyebabkan batuan terkikis. Batuan yang terkikis oleh angina mengakibatkan perubahan bentuk batuan. Hal ini dapat menyebabkan
permukaan bumi berubah. 2.1.4.3.2
Pelapukan Kimiawi Asap-asap yang berasal dari cerobong pabrik mengandung bahan-bahan
pencemar udara. Salah satu gas yang dihasilkan oleh asap pabrik adalah belerang dioksida. Belerang dioksida atau SO2 dapat menyebabkan hujan asam. Hujan
asam yang jatuh ke bumi ada yang terserap batuan. Hujan asam mengandung bahan-bahan kimia. Bahan kimia dapat menghancurkan batuan. Batuan dapat
terkikis dan lama-lama hancur. Contoh yang lain adalah peristiwa perkaratan besi. Gas oksigen dapat menyebabkan besi berkarat. Peristiwa yang terjadi pada batuan
dan besi berkarat termasuk pelapukan kimia. Pelapukan kimia adalah pelapukan yang disebabkan oleh oksigen dan uap air yang membentuk senyawa dengan zat-
zat yang lainnya. 2.1.4.3.3
Pelapukan Biologi Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas
makhluk hidup. Akar tanaman yang semakin panjang dan besar dapat menyebabkan pot ataupun tembok rusak. Akar tanaman dapat masuk melalui pori-
pori pot, batuan, atau tembok. Semakin banyak akar yang masuk melalui pori-pori menyebabkan kerusakan semakin besar. Contoh lainnya adalah lumut kerak.
48 Lumut kerak dapat menghancurkan permukaan batuan. Batuan yang ditempeli
lumut kerak lama-kelamaan dapat hancur dan menjadi tanah.
2.1.4.4 Jenis-Jenis Tanah