Komponen-komponen Pembelajaran Hakikat Pembelajaran

25 sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir diantaranya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaranalat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila pembelajaran dianggap sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Jadi belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat, saling berkaitan dan keduanya tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Balajar merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan mendukung guna meningkatkan intensitas dan kualitas belajar siswa.

2.1.2.1 Komponen-komponen Pembelajaran

Semua aktivitas memiliki suatu tujuan, termasuk aktivitas pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas memiliki tujuan yang pasti. Tujuan pembelajaran berperan sebagai arah dan target pencapaian dari suatu kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah. Rumusan tujuan pembelajaran memuat kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran, baik kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran sebagai sasaran dari aktivitas pembelajaran rumusannya memuat rumusan tentang tingkah laku baik yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap siswa yang hendak dibentuk melalui proses pembelajaran. Beberapa pakar menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan bentuk interaksi antara pendidik dengan siswa. 26 Pembelajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Dalam perkembangannya, pembelajaran bukan hanya bentuk interaksi pendidik dan siswa saja, namun juga dengan sumber-sumber belajar. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan sebuah sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran sebagai sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Komponen pembelajaran memiliki fungsi atau peran yang berbeda- beda, tetapi dengan perpaduan antar komponen tersebut dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih sistematis. Menurut Sugandi dkk 2007:28-30 komponen-komponen pembelajaran meliputi: tujuan, subjek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan penunjang. Semua komponen pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Tujuan Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah “instructional effect” biasanya itu berupa pengetahuan, dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK. Selain memperoleh hasil belajar seperti yang dirumuskan dalam TPK, guru juga mengarahkan agar tujuan pendampingdampak pengiring nurturant effect juga tercapai. Tujuan pendamping atau dampak pengiring dapat berupa kesadaran terhadap sifat setelah pembelajaran, tenggang rasa, dan kecermatan dalam berbahasa dan sebagainya. 27 2 Subjek Belajar Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena siswa adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar. Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Hal ini menghendaki pembelajaran yang lebih berorientasi pada siswa student centred, yaitu pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik siswa secara individual. 3 Materi Pelajaran Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran. 4 Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa. 28 5 Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alatwahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. 6 Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Berdasarkan penjelasan Sugandi 2007:28-30 tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang merupakan proses sistematis yang terdapat komponen- komponen pembelajaran yang berpengaruh untuk meningkatkan keberhasilan belajar. Seluruh komponen dalam pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisah-pisah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

2.1.2.2 Pembelajaran yang Efektif

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CTL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 1 KOTA TEGAL

1 17 302

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON 7 KOTA TEGAL

0 15 256

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 RANDUGUNTING KOTA TEGAL

0 38 266

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA

0 37 251