7.1.2 Pupuk
Para petani responden dalam memupuk tanaman padi yang diusahakan menggunakan pupuk kimia denga n jenis Urea, TSP dan KCl dan pupuk
kandang. Seluruh petani responden menggunakan pupuk kimia jenis Urea dan TSP, namun hanya 25 persen petani responden yang menggunakan pupuk kimia
jenis KCl. Alasan petani responden yang tidak menggunakan pupuk kimia jenis KCl adalah karena harganya yang relatif mahal yaitu seharga Rp. 2.000,00Kg
dibandingkan dengan pupuk Urea yaitu seharga Rp. 1.200,00Kg dan pupuk TSP seharga Rp. 1.600,00Kg. Selain pupuk kimia, petani responden juga
menggunakan pupuk kandang dalam usahataninya. Hanya saja proporsi penggunaan pupuk kandang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pupuk kimia.
Alasan petani responden menggunakan pupuk kandang dalam jumlah yang relatif kecil adalah karena pupuk kandang kurang praktis.
Tabel 11. Rata-rata Penggunaan Pupuk Kimia dan Pupuk Kandang Usahatani Padi Sawah per Hektar Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan,
MT II 20042005
Jenis Pupuk
Usahatani Milik Usahatani Bukan Milik
Sakap
1 hektar = 1 hektar
1 hektar = 1 hektar
Kimia 383,33
KgHa 331,33
KgHa 310,83
KgHa 254
KgHa
t
α =0,05
=1,833 t
hitung
= 1,960 t
hitung
= 3,560
Kandang 103,33
KgHa 37,15
KgHa 125
KgHa 83,33
KgHa
t
α =0,05
=1,833 t
hitung
= 8,460 t
hitung
= 5,734
Tingkat penggunaan pupuk kimia dan pupuk kandang pada petani responden dapat dilihat pada Tabel 11. Pada usahatani sempit menggunakan
pupuk kandang rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan usahatani luas. Perbedaan penggunaan pupuk kimia sebesar 52,03 Kg pada usahatani milik
sempit dan usahatani milik luas, serta sebesar 56,83 Kg pada usahatani bukan milik sakap sempit dan luas terbukti nyata pada taraf
α = 0,05. Sedangkan
perbedaan penggunaan pupuk kandang sebesar 66,18 Kg pada usahatani milik sempit dan luas serta sebesar 41,67 Kg pada usahatani bukan milik sakap sempit
dan luas terbukti nyata pada taraf α
= 0,05.
7.1.3 Obat Pemberantas Hama
Petani responden di Desa Karacak pada umumnya dalam memberantas hama menggunakan pestisida kimia. Namun, semenjak di disebarluaskannya
“pestisida botanis”, petani sedikit demi sedikit mulai menerapkan pengunaan “pestisida botanis” terhadap usahatani yang mereka lakukan, meskipun jumlahnya
masih relatif sedikit. Jenis pestisida obat pemberantas hama yang biasa digunakan petani responden adalah matador. Rata-rata penggunaan obat
pemberantas hama pada petani responden MT II 20042005 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Rata-rata Penggunaan Pestisida Kimia Usahatani Padi Sawah per Hektar Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan, MT II
20042005
Jenih Pestisida
Usahatani Milik Usahatani Bukan Milik
Sakap 1 hektar
= 1 hektar 1 hektar
= 1 hektar
Kimia 0,68LtHa
0,58 LtHa 0,50 LtHa
0,56LtHa t
α =0,05
=1,833 t
hitung
= 3,540 t
hitung
= 1,890
Perbedaan penggunaan pestisida kimia sebesar 0,1 liter pada usahatani milik sempit dan usahatani milik luas serta sebesar 0,06 liter pada usahatani
bukan milik sakap sempit dan usahatani bukan milik sakap luas meskipun secara absolut tidak begitu jauh berbeda, tetapi berdasarkan hasil uji statistik
terbukti nyata pada taraf α
= 0,05.
7.2 Analisis Biaya Usahatani Padi Sawah