Perbedaan penerimaan yang diperoleh pada usahatani milik luas dan usahatani milik sempit berbeda secara nyata pada taraf nyata a = 0,05. Begitupula
dengan usahatani bukan milik sakap luas dan usahatani bukan milik sakap sempit menunjukkan bahwa perbedaan penerimaan sebesar Rp. 519.429,95
berbeda secara nyata pada a = 0,05, dimana usahatani dengan lahan lebih sempit memiliki total penerimaan yang lebih besar.
7.4 Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah
Pendapatan merupakan balas jasa dari kerja sama faktor- faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal dan pengelolaan. Sedangkan secara harfiah, pendapatan
dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam melakukan analisis pendapatan ini dapat
mengukur sejauh mana keberhasilan dari suatu usahatani. Selain itu, dengan analisis ini dapat diketahui gambaran usahatani saat ini sehingga dapat melakukan
evaluasi untuk perencanaan kegiatan usahatani pada masa yang akan datang. Pendapatan usahatani padi sawah merupakan selisih dari penerimaan yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil perhitungan pendapatan usahatani padi sawah pada MT II 20042005 dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan Tabel
15 terlihat bahwa pendapatan bersih terbesar diperoleh pada usahatani milik luas. Perbedaan pendapatan bersih ini berdasarkan hasil uji statistik berbeda secara
nyata pada taraf a = 0,05. Sedangkan pada usahatani bukan milik sakap, pendapatan bersih terbesar diperoleh pada usahatani bukan milik sakap sempit.
Pendapatan bersih yang diterima dari usahatani bukan milik sakap luas dan
Tabel 15. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah MT II 20042005 Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor
Uraian Usahatani Milik
Usahatani Bukan Milik Sakap 1 ha
= 1 ha 1 ha
= 1 ha A.Penerimaan Usahatani
1. Jumlah Produksi KgHa 2. Harga Jual RpHa
3. Nilai Produksi B. Biaya Usahatani
1. Biaya Tunai a. Benih
b. Pupuk kimia c.Pupuk kandang
d. Pestisida kimia e.Pestisida alami
f.Tenaga Kerja Luar Keluarga g.Pajak lahan
h.Pengairan i. Bagi hasil
Total Biaya Tunai 2. Biaya Yang Diperhitungkan
a. Benih
b.Sewa lahan c. Penyusutan
d. Tenaga Kerja Keluarga
Total Biaya Diperhitungkan C. Biaya Total Usahatani
D. Pendapatan Kotor A-B1 E. Pendapatan Bers ih A-C
t
α =0,05
=1,833 RC Rasio terhadap Biaya Total
4946,67 1015,00
5020870,05
56400,00 521168,00
103333,00 20280,00
5600,00 455166,67
55000,00 28000,00
0,00 1245247,67
4900,00 750000,00
25259,88 526666,67
1306826,55 2552074,22
3775622,38 2468795,83
t
hitung
= 1,884 1,97
- -
-
2,20 20,42
4,05 0,79
0,22 17,85
2,15 1,1
0,00 48,79
0,19 29,39
0,99 20,64
51,21 -
- -
- 4659,50
1050,00 4729392,50
46060,00 427351,00
37150,00 17295,00
6070,00 676700,00
55000,00 28000,00
0,00 1293626,00
12610,00 750000,00
39582,99 130000,00
932192,99 2225818,99
3435756,50 2503573,51
2,12 -
- -
2,07 19,20
1,67 0,78
0,27 30,40
2,47 1,26
0,00 58,12
0,57 33,70
1,77 5,84
41,88 -
- -
- 4776,33
1020,00 4871856,60
57800,00 424250,00
125000,00 15125,00
5390,00 173367,00
0,00 28000,00
2115958,70 2944890,70
1000,00 0,00
19151,06 613500,00
633651,06 3578541,76
1926965,90 1293314,84
t
hitung
= 2,003 1,36
- -
-
1,62 11,86
3,49 0,42
0,15 4,84
0,00 0,78
59,14 82,29
0,03 0,00
0,54 17,14
17,71 -
- -
- 4246,27
1025,00 4352426,75
53720,00 331958,70
83333,30 16700,00
7245,00 632613,33
0,00 28000,00
1923569,20 3077139,53
3300,00 0,00
45970,04 174800,00
224070,04 3301209,57
1275287,22 1051217,18
1,32 -
- -
1,63 10,05
2,52 0,50
0,22 19,16
0,00 0,85
58,27 93,21
0,10 0,00
1,40 5,30
6,79
- -
-
-
usahatani bukan milik sakap sempit berdasarkan ha sil uji statistik berbeda secara nyata pada taraf a = 0,05.
Rendahnya pendapatan pada usahatani bukan milik sakap bukannya disebabkan karena rendahnya produksi, melainkan disebabkan tingginya biaya
bagi hasil yang harus dibayarkan kepada pemilik lahan, seperti dapat dilihat pada Tabel 15 dimana biaya bagi hasil mencapai kurang lebih 60 persen dari total
biaya usahatani.
7.5 Analisis Profitabilitas Usahatani Padi Sawah