Analisis Data METODE PENELITIAN

13 Keaktifan, adalah keaktifan responden dalam mencari informasi yang terkait dengan kehutanan, khususnya hutan rakyat, di luar sistem sosial dalam satu tahun terakhir diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang : a Frekuensi kunjungan ke luar daerah b Frekuensi kontak dengan sumber informasi c Frekuensi membaca dan mendengar informasi media d Frekuensi mengikuti pertemuan e Frekuensi kehad iran terhadap undangan pelatihankursus hutan rakyat Dengan pertanyaan berjumlah 6 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 6 dan skor tertinggi 18 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 14 tinggi b. Antara 10 – 14 sedang c. Kurang dari 10 rendah 14 Status Sosial, adalah kedudukan responden dalam struktur sosial kemasyarakatan diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang : a Kedududkan dalam organisasi sosial kemasyarakatan b Kedudukan dalam struktur organisasi dalam masyarakat Dengan pertanyaan berjumlah 2 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 2 dan skor tertinggi 6 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. 4 tinggi b. 4 sedang c. 4 rendah

3.4. Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis, baik secara statistik menggunakan analisis regresi maupun deskriptif untuk mengetahui hubungan atau keterkaitan antara variab el yang satu dengan yang lain untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan hutan rakyat pola kemitraan dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan partisipasi tersebut. 1 Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Hutan Rakyat Pola Kemitraan Dalam penilaian tinggi rendahnya persepsi masyarakat terhadap pembangunan hutan rakyat pola kemitraan, untuk mengetahuinya dipergunakan indikator: a Penilaian masyarakat terhadap lahan yang dimanfaatkan untuk hutan rakyat b Penilaian masyarakat terhadap manfaat hutan rakyat c Penilaian masyarakat terhadap jenis tanaman hutan rakyat d Penilaian masyarakat terhadap pola kemitraan hutan rakyat Masing-masing indikator tersebut dituangkan dalam 4 item pertanyaan sehingga untuk penilaian persepsi menggunakan 16 item pertanyaan dan setiap item pertanyaan mempunyai 3 alternatif jawaban yang diberi nilai 1 sampai dengan 3. Atas dasar itu maka nilai yang menggambarkan tentang persepsi setiap responden berkisar antara 16 dan 48. Nilai 16 merupakan nilai yang terendah dan nilai 48 merupakan nilai tertinggi, selanjutnya nilai persepsi dikelompokkan dalam 3 kategori sebagai berikut : a Persepsi tinggi, apabila jumlah nilai Lebih dari 37 b Persepsi sedang, apabila jumlah nilai antara 26 – 37 c Persepsi rendah, apabila jumlah nilai kurang dari 26 Nilai rata-rata persepsi diperoleh dengan menjumlahkan total nilai persepsi dari responden dibagi dengan jumlah responden sebanyak 149 orang, sedangkan nilai rata-rata penilaian petani apabila lahannya dipakai untuk hutan rakyat, penilaian masyarakat terhadap manfaat hutan rakyat, penilaian masyarakat terhadap jenis tanaman untuk hutan rakyat dan penilaian masyarakat terhadap pola kemitraan hutan rakyat diperoleh dengan menjumlahkan masing-masing penilaian dibagi dengan jumlah responden sebanyak 149 orang. 2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat Dalam pembahasan persepsi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel tidak bebas dependent variable. Sebagai variabel bebas adalah : a Umur X 1.1 b Pendidikan X

1.2

c Penyuluhan X

1.3

d Pengalaman X

1.4

e Ekonomi X

1.5

f Pemahaman Program X

1.6

Sedangkan variabel tidak bebasnya adalah persepsi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan Y 1 . Untuk mengukur variabel penelitian dipergunakan skala ordinal. Dengan skala ordinal dapat diperoleh perbedaan nilai dan tingkatan variabel yang berurutan. Melalui daftar pertanyaan dapat dilakukan pengukuran variabel, khususnya bagi pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang telah disediakan jawabannya. Penentuan skor digunakan skala Likert dengan kriteria 3, 2 dan 1 Malo 1986. Skala ini berfungsi mempermudah dalam analisis statistik. Sedangkan untuk mengetah ui hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dengan model fungsi persepsi petani hutan rakyat sebagai berikut : Dimana : Y 1 = Persepsi Petani X 1.1 = Umur X

1.2

= Pendidikan X

1.3

= Penyuluhan X

1.4

= Pengalaman Y 1 = f X 1.1 , X

1.2

, X

1.3

, X

1.4

, X

1.5

, X 1.6, X

1.5

= Ekonomi X

1.6

= Pemahaman program Kemudian dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Uji F dipergunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Sedangkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara sendiri-sendiri dipergunakan uji t. 3 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Hutan Rakyat Pola Kemitraan Dalam penilaian tinggi rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan hutan rakyat pola kemitraan, untuk mengetahuinya dipergunakan indikator pertanyaan keterlibatannya pada kegiatan : a Partisipasi dalam kegiatan perencanaan b Partisipasi dalam aktivitas kelompok tani hutan rakyat c Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharan dan pelatihan hutan rakyat d Partisipasi dalam pengamanan, evaluasi kegiatan dan pemanfaatan hasil Masing-masing indikator tersebut dituangkan dalam 4 item pertanyaan sehingga untuk penilaian tingkat partisipasi menggunakan 16 item pertanyaan dan setiap item pertanyaan mempunyai 3 alternatif jawaban yang diberi nilai 1 sampai dengan 3. Atas dasar itu maka nilai yang menggambarkan tentang partisipasi setiap responden berkisar antara 16 dan 48. Nilai 16 merupakan nilai yang terendah dan nilai 48 merupakan nilai tertinggi dan dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a Partisipasi tinggi, apabila jumlah nilai Lebih dari 37 b Partisipasi sedang, apabila jumlah nilai antara 26 – 37 c Partisipasi rendah, apabila jumlah nilai kurang dari 26 Nilai rata-rata partisipasi diperoleh dengan menjumlahkan total nilai partisipasi dari responden kemudian dibagi dengan jumlah responden sebanyak 149 orang, sedangkan nilai rata-rata partisipasi setiap kegiatan yaitu partisipasi dalam keg iatan perencanaan, partisipasi dalam aktivitas kelompok tani hutan rakyat, partisipasi dalam tahap pelaksanaan dan partisipasi dalam pengamanan, evaluasi kegiatan dan pemanfaatan hasil diperoleh dengan menjumlahkan masing- masing penilaian dan dibagi dengan jumlah responden sebanyak 149 orang. 4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Partisipasi Masyarakat Sebagai mana dalam pembahasan persepsi, dalam pembahasan partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel tidak bebas dependent variable. Sebagai variabel bebas adalah : a Persepsi Petani X

2.1

b Kelembagaan Hutan Rakyat X

2.2

c Tokoh Masyarakat X

2.3

d Hak dan Kewajiban X

2.4

e Kebijakan Pemerintah X 2 .5 f Keaktifan X

2.6

g Status Sosial X

2.7

Sedangkan variabel tidak bebasnya adalah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan Y 2 . Variabel dalam penelitian dipergunakan skala ordinal. Dengan skala ordinal dapat diperoleh perbedaan nilai dan tingkatan variabel yang berurutan. Melalui daftar pertanyaan dapat dilakukan pengukuran variabel, khususnya bagi pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang telah disediakan jawabannya. Penentuan skor digunakan skala Likert dengan kriteria 3, 2 dan 1 Malo 1986. Skala ini berfungsi mempermudah dalam analisis statistik. Sedangkan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dengan model fungsi partisipasi petani hutan rakyat sebagai berikut : Dimana : Y 2 = Partisipasi Petani X

2.1

= Persepsi Petani X

2.2

= Kelembagaan Hutan Rakyat X

2.3

= Tokoh Masyarakat X

2.4

= Hak dan Kewajiban X

2.5

= Kebijakan Pemerintah X

2.6

= Keaktifan X

2.7

= Status Sosial Kemudian dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Uji F dipergunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Sedangkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara sendiri-sendiri dipergunakan uji t. Y 2 = f X

2.1

, X

2.2

X

2.3

, X

2.4

, X

2.5

, X 2.6, X

2.7

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN