Populasi dan Contoh METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Contoh

Obyek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah petani peserta kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan dengan PT. Xylo Indah Pratama di Kabupaten Musi Rawas yang melingkupi 9 sembilan desa pad a 3 tiga kecamatan, yaitu kecamatan BTS Ulu meliputi desa SP 9 Bangun Jaya, SP 5 Suka Makmur dan SP 7 Kota Baru, Kecamatan Muara Kelingi meliputi desa Beliti 3 E, Lubuk Tua dan desa Remayu dan Kecamatan Jayaloka meliputi desa Ngestiboga I, Ciptodadi dan desa Sidodadi. Pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan Pengambilan Contoh Tiga Tingkat three stage sampling . Satuan contoh tingkat pertama adalah kecamatan, satuan contoh kedua adalah desa dan satuan contoh ketiga adalah rumah tangga peserta hutan rakyat pola kemitraan. Penentuan kecamatan dan desa terpilih dilakukan secara purposive sampling atau contoh yang diarahkan dengan memperhatikan beberapa kriteria. 1 Tingkat kecamatan; Pada satuan contoh tingkat pertama, dari 6 enam Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas yang menjadi lokasi kegiatan hutan rakyat pola kemitraan diambil 3 tiga kecamatan terpilih dengan memperhatikan luasan lahan milik petani yang dikelola dengan hutan rakyat pola kemitraan Kecamatan yang terpilih adalah kecamatan yang memiliki keseluruhan luas lahan milik petani yang dikelola dengan hutan rakyat pola kemitraan yang terluas. Kecamatan terpilih ini adalah Kecamatan BTS Ulu, Kecamatan Muara Kelingi dan Kecamatan Jayaloka. 2 Tingkat desa; Satuan contoh tingkat kedua diambil 3 tiga desa yang masing-masing berada di tiga kecamatan terpilih. Penentuan desa contoh berdasarkan kriteria jumlah petani yang menjadi peserta hutan rakyat pola kemitraan. Desa yang terpilih adalah desa yang memiliki jumlah petani peserta hutan rakyat pola kemitraan yang paling banyak. Berdasarkan kriteria penentuan desa terpilih, dari 6 desa di kecamatan BTS Ulu diambil 3 desa terpilih yaitu desa SP 9 Bangun Jaya, SP 5 Suka Makmur dan SP 7 Kota Baru, di kecamatan Muara Kelingi diambil 3 desa terpilih yaitu desa Beliti 3 E, Lubuk Tua dan desa Remayu, dari 5 desa di Kecamatan Jayaloka dipilih 3 desa yaitu desa Ngestiboga I, Ciptodadi dan desa Sidodadi. 3 Untuk pengambilan contoh tingkat tiga, menurut Arikunto 2000, apabila jumlah populasi lebih dari 100 atau besar, jumlah contoh yang dapat diambil adalah 10 – 15 dari populasi tersebut, maka jumlah petani contoh responden dalam penelitian ini adalah sebesar 15 dari keseluruhan jumlah petani peserta hutan rakyat pola kemitraan dari desa-desa terpilih. Penentuan jumlah petani contoh untuk masing-masing desa terpilih proporsional dengan masing-masing jumlah petani peserta pada desa-desa terpilih tersebut. Sedangkan penentuan petani peserta hutan rakyat pola kemitraan yang dijadikan contoh dipilih secara acak random. Jumlah populasi dari 9 desa terpilih berjumlah 968 orang yang terinci desa SP 9 Bangun Jaya 112 orang, SP 5 Suka Makmur 75 orang, SP 7 Kota Baru 66 orang, desa Beliti 3 E 297 orang, desa Lubuk Tua 178 orang, desa Remayu 13 orang, Ngestiboga I 169 orang , desa Ciptodadi 30 dan desa Sidodadi 28 orang . Jumlah contoh yang diambil dari 968 orang populasi adalah 149 orang yang meliputi desa SP 9 Bangun Jaya 17 orang, SP 5 Suka Makmur 12 orang, SP 7 Kota Baru 10 orang, desa Beliti 3 E 45 orang, desa Lubuk Tua 27 orang, desa Remayu 2 orang, Ngestiboga I 26 orang , desa Ciptodadi 5 dan desa Sidodadi 5 orang .

3.2. Pengumpulan Data