Kota Baru, di kecamatan Muara Kelingi diambil 3 desa terpilih yaitu desa Beliti 3 E, Lubuk Tua dan desa Remayu, dari 5 desa di Kecamatan Jayaloka
dipilih 3 desa yaitu desa Ngestiboga I, Ciptodadi dan desa Sidodadi. 3 Untuk pengambilan contoh tingkat tiga, menurut Arikunto 2000, apabila
jumlah populasi lebih dari 100 atau besar, jumlah contoh yang dapat diambil adalah 10 – 15 dari populasi tersebut, maka jumlah petani contoh
responden dalam penelitian ini adalah sebesar 15 dari keseluruhan jumlah petani peserta hutan rakyat pola kemitraan dari desa-desa terpilih.
Penentuan jumlah petani contoh untuk masing-masing desa terpilih proporsional dengan masing-masing jumlah petani peserta pada desa-desa
terpilih tersebut. Sedangkan penentuan petani peserta hutan rakyat pola kemitraan yang dijadikan contoh dipilih secara acak random.
Jumlah populasi dari 9 desa terpilih berjumlah 968 orang yang terinci desa SP 9 Bangun Jaya 112 orang, SP 5 Suka Makmur 75 orang, SP 7 Kota Baru
66 orang, desa Beliti 3 E 297 orang, desa Lubuk Tua 178 orang, desa Remayu 13 orang, Ngestiboga I 169 orang , desa Ciptodadi 30 dan desa
Sidodadi 28 orang . Jumlah contoh yang diambil dari 968 orang populasi adalah 149 orang yang
meliputi desa SP 9 Bangun Jaya 17 orang, SP 5 Suka Makmur 12 orang, SP 7 Kota Baru 10 orang, desa Beliti 3 E 45 orang, desa Lubuk Tua 27 orang,
desa Remayu 2 orang, Ngestiboga I 26 orang , desa Ciptodadi 5 dan desa Sidodadi 5 orang .
3.2. Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang ditunjang dengan penelitian pustaka. Dengan demikian terd apat 2 dua jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari hasil pengamatan di lapangan. Pengumpulan data primer
dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara langsung dengan petani hutan rakyat sebagai responden dengan berpedoman pada kuisioner yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
Data sekunder dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumen pada instansi-instansi terkait seperti Dinas Kehutanan, Pemerintah Daerah, Perusahaan
atau hasil penelitianlaporan diantaranya adalah data tentang luas wilayah, kependudukan, realisasi dan sebaran hutan rakyat, petani hutan rakyat dan lain -
lain
3.3. Batasan Operasional
Untuk menghindarkan adanya kesimpang siuran pengertian terhadap variabel yang akan dipelajari dalam penelitian ini, berikut ini disampaikan batasan
operasional dan pengertian dari variabel-variabel tersebut : 1
Persepsi
, adalah Penilaian dan pandangan masyarakat petani terhadap kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan oleh PT. Xylo Indah
Pratama, diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang : a Penilaian terhadap lahan yang dimanfaatkan untuk hutan rakyat
b Penilaian terhadap manfaat hutan rakyat c Penilaian terhadap jenis tanamann hutan rakyat
d Penilaian terhadap pola kemitraanhutan rakyat Pertanyaan masing-masing penilaian berjumlah 4 buah item dan dengan
indeks skor jenjang 3, maka masing-masing penilaian mempunyai skor terendah 4 dan skor tertinggi 12 dan selanjutnya dikelompokkan dalam
kategori berikut : a. Lebih dari 9 tinggi
b. Antara 7 – 9 sedang c. Kurang dari 7 rendah
Sedangkan untuk nilai tingkat persepsi secara keseluruhan dilakukan dengan menjumlahkan 16 item pertanyaan, sehingga diperoleh skor terendah 16
dan skor tertinggi 48 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 37 tinggi b. Antara 26 – 37 sedang
c. Kurang dari 26 rendah
2
Partisipasi
, adalah peran serta atau keikutsertaan masyarakatpetani dalam kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan yang dilaksanakan oleh
PT. Xylo Indah Pratama, diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang :
a Partisipasi dalam kegiatan perencanaan b Partisipasi dalam aktivitas kelompok tani hutan rakyat
c Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharan dan pelatihan hutan rakyat
d Partisipasi dalam pengamanan, evaluasi kegiatan dan pemanfaatan hasil Pertanyaan partisipasi pada masing -masing tahap kegiatan berjumlah 4 buah
item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka partisipasi pada masing- masing tahap kegiatan mempunyai skor terendah 4 dan skor tertinggi 12
dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori berikut : a. Lebih dari 9 tinggi
b. Antara 7 – 9 sedang c. Kurang dari 7 rend ah
Sedangkan untuk nilai tingkat partisipasi secara keseluruhan dilakukan dengan menjumlahkan 16 item pertanyaan dan dengan indeks skor jenjang
3, maka diperoleh skor terendah 16 dan skor tertinggi 48 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebag ai berikut :
a. Lebih dari 37 tinggi b. Antara 26 – 37 sedang
c. Kurang dari 26 rendah 3
Umur
, adalah usia responden pada saat penilaian dilakukan. Umur diukur dalam satuan tahun yang dihitung dari hari kelahiran dan dibulatkan ke hari
ulang tahun terdekat, dengan kategori sebagai berikut : a. Antara 15 – 49 tahun Umur Produktif Tinggi
b. Antara 50 – 65 tahun Umur Kurang Produktif Sedang c. Lebih dari 65 tahun Umur Tidak Produktif Rendah
Berdasarkan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 1 dan skor tertinggi 3 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. 3 tinggi b. 2 sedang
c. 1 rendah 4
Pendidikan
, adalah tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti responden, diukur dengan kategori sebagai berikut:
a. Lebih dari 9 tahun tamat SLTA tinggi b. Antara 6 - 9 tahun tamat SLTP atau tamat SD sedang
c. Kurang dari 6 tahun tidak tamat SD rendah Berdasarkan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 1 dan skor tertinggi
3 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. 3 tinggi
b. 2 sedang c. 1 rendah
5 Penyuluhan
, adalah kegiatan pembinaan dan penyampaian informasi yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Perusahaan PT. Xylo Indah Pratama
yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan pandangan masyarakat, diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang :
a Intensitas kegiatan penyuluhan b Kesesuaian materi penyuluhan dengan kegiatan hutan rakyat kemitraan
c Kesesuaian metode penyuluhan dengan latar belakang masyarakat Dengan pertanyaan berjumlah 9 buah item dan dengan indeks skor jenjang
3, maka skor terendah 9 dan skor tertinggi 27 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 21 tinggi b. Antara 15 – 21 sedang
c. Kurang dari 15 rendah
6
Pengalaman
, adalah pengalaman responden yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan hutan rakyat, diukur berdasarkan jumlah skor dari
pertanyaan tentang : a Pengalaman dengan kegiatan hutan rakyat
b Kesesuaian pengelolaan hutan rakyat dengan latar belakang masyarakat c Wawasan atau pengetahuan tentang hutan rakyat
Dengan pertanyaan berjumlah 4 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 4 dan skor tertinggi 12 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 9 tinggi
b. Antara 7 – 9 sedang c. Kurang dari 7 rendah
7 Ekonomi
, adalah keadaan ekonomi dari responden, diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang :
a Besarnya penghasilan yang berasal dari kegiatan hutan rakyat dan non hutan rakyat
b Luas lahan yang dimiliki dan yang dipergunakan untuk hutan rakyat c Kondisi rumah yang ditempati oleh responden
Dengan pertanyaan berjumlah 4 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 4 dan skor tertinggi 12 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 9 tinggi
b. Antara 7 – 9 sedang c. Kurang dari 7 rendah
8
Pemahaman program,
adalah pemahaman responden tentang dasar dan tujuan kegiatan pembangunan hutan rakyat dengan pola kemitraan yang
dilaksanakan oleh PT. Xylo Indah Pratama di Kabupaten Musi Rawas. Dengan pertanyaan berjumlah 6 buah item dan dengan indeks skor jenjang
3, maka skor terendah 6 dan skor tertinggi 18 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 14 tinggi b. Antara 10 – 14 sedang
c. Kurang dari 10 rendah 9
Kelembagaan Hutan Rakyat
, adalah keberadaan dan peranan kelompok tani hutan rakyat diukur berdasarkan jumlah skor dari item pertanyaan
tentang : a Penilaian terhadap keberadaan kelompok tani hutan rakyat
b Penilaian terhadap manfaat adanya kelompok tani hutan rakyat c Penilaian terhadap perlunya keterlib atan dalam kelompok tani
Dengan pertanyaan berjumlah 8 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 8 dan skor tertinggi 24 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 18 tinggi
b. Antara 13 – 18 sedang c. Kurang dari 13 rendah
10 Tokoh Masyarakat, adalah keterlibatan tokoh masyarakat dalam kegiatan
pembangunan hutan rakyat dengan pola kemitraan diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang :
a Keberadaan perangkat desa tokoh masyarakat sebagai panutan bagi masyarakat
b Aktivitas perangkat desa tokoh masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat
Dengan pertanyaan berjumlah 5 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 5 dan skor tertinggi 15 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 11 tinggi
b. Antara 8 – 11 sedang c. Kurang dari 8 rendah
11 Hak dan Kewajiban, adalah pengetahuan dan kejelasan responden
terhadap hak dan kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerja dengan perusahaan mitra dalam pengelolaan hutan rakyat, diukur berdasarkan
jumlah skor dari pertanyaan tentang : a Pemahaman tentang kejelasan hak dan kewajiban dalam kontrak kerja
b Pemahaman tentang batas-batas kewenangan c Pemahaman isi perjanjian kerjasama menguntungkan kedua belah pihak
Dengan pertanyaan berjumlah 5 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 5 dan skor tertinggi 15 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 11 tinggi
b. Antara 8 – 11 sedang c. Kurang dari 8 rendah
12 Kebijakan Pemerintah, adalah pemahaman responden yang berhubungan
dengan kebijakan pemerintah dalam pengelolaaan hutan rakyat diukur berdasarkan jumlah skor dari item pertanyaan tentang :
a Pemahaman bahwa pembangunan hutan rakyat merupakan program pemerintah
b Pemahaman bahwa keberhasilan pembangunan hutan rakyat tergantung pada partisipasi masyarakat
c Pemahaman bahwa pembangunan hutan rakyat bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat
d Pemahaman tentang keberadaan dan peran pemerintah dalam pengelolaan hutan rakyat.
Dengan pertanyaan berjumlah 5 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 5 dan skor tertinggi 15 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 11 tinggi
b. Antara 8 – 11 sedang c. Kurang dari 8 rendah
13 Keaktifan, adalah keaktifan responden dalam mencari informasi yang
terkait dengan kehutanan, khususnya hutan rakyat, di luar sistem sosial dalam satu tahun terakhir diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan
tentang : a Frekuensi kunjungan ke luar daerah
b Frekuensi kontak dengan sumber informasi c Frekuensi membaca dan mendengar informasi media
d Frekuensi mengikuti pertemuan e Frekuensi kehad iran terhadap undangan pelatihankursus hutan rakyat
Dengan pertanyaan berjumlah 6 buah item dan dengan indeks skor jenjang 3, maka skor terendah 6 dan skor tertinggi 18 dan selanjutnya
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 14 tinggi
b. Antara 10 – 14 sedang c. Kurang dari 10 rendah
14 Status Sosial, adalah kedudukan responden dalam struktur sosial
kemasyarakatan diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang : a Kedududkan dalam organisasi sosial kemasyarakatan
b Kedudukan dalam struktur organisasi dalam masyarakat Dengan pertanyaan berjumlah 2 buah item dan dengan indeks skor jenjang
3, maka skor terendah 2 dan skor tertinggi 6 dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
a. 4 tinggi b. 4 sedang
c. 4 rendah
3.4. Analisis Data