Keragaan Blok Distribusi Pendapatan

Dampak angka melek huruf AMH yang positif dan nyata menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan menyebabkan semakin tinggi pula pengeluaran rata-rata per kapita rumah tangga. Hal ini jelas karena dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka kebutuhan pengeluaran untuk pendidikan akan meningkat dan pada gilirannya total pengeluaran rumah tangga akan meningkat pula. Tingkat inflasi dalam studi ini berpengaruh negatif dan nyata terhadap penge- luaran rata-rata per kapita perkotaan Hal ini terjadi karena masyarakat perkotaan memiliki pilihan yang lebih luas, sehingga kalau terjadi kenaikan harga-harga akan menggunakan pendapatan mereka bukan untuk menambah pengeluaran tetapi digu- nakan misalnya untuk investasi atau ditabung. Dengan begitu tidak akan menambah atau meningkatkan pengeluaran per kapita mereka. Hal sebaliknya terjadi untuk masyarakat perdesaan, dimana tingkat inflasi akan cenderung meningkatkan penge- luaran per kapita mereka sebab mereka tidak memiliki alternatif lain.

6.5. Keragaan Blok Distribusi Pendapatan

Hasil estimasi model untuk persamaan blok distribusi pendapatan menunjuk- kan bahwa ketimpangan pendapatan di daerah perdesaan yang diukur dengan indeks Gini perdesaan, hanya dipengaruhi secara nyata oleh peubah pendapatan per kapita YCAP dan angka melek huruf AMH masing-masing dengan tanda positif dan negatif lihat Tabel 14. Hal ini menunjukkan bahwa peubah pendapatan per kapita cenderung berdampak inequalizing, dalam arti semakin memperburuk ketimpangan pendapatan; sebaliknya, peubah angka melek huruf berdampak equalizing terhadap distribusi pendapatan di daerah perdesaan. Tabel 14. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Distribusi Pendapatan Persamaan Indeks Gini Daerah Perdesaan RGINI Peubah Par. Dugaan Prob |T| Elastisitas Nama Peubah Adj.R 2 Intercept 0.348908 0.0001 - Intercept YCAP 0.006001 0.0262 0.0244 PDRB Per Kapita TKASH -0.000263 0.3004 -0.0853 Share TKA URBP -0.000355 0.1932 -0.0510 Derajat Urbanisasi AMH -0.001088 0.0009 -0.3650 Angka Melek Huruf RURUN 0.001070 0.3900 0.0244 Rural Unemployment DDF -0.000812 0.8720 - Dummy Desent. Fiskal 0.1591 Persamaan Indeks Gini Daerah Perkotaan UGINI Peubah Par. Dugaan Prob |T| Elastisitas Nama Peubah Adj.R 2 Intercept 0.481338 0.0001 - Intercept YCAP 0.000012464 0.9971 0.0137 PDRB Per Kapita TKASH -0.000892 0.0172 -0.1518 Share TKA URBP 0.000068640 0.8502 0.0060 Derajat Urbanisasi AMH -0.001762 0.0001 -0.5853 Angka Melek Huruf URBUN 0.000541 0.5402 0.0222 Urban Unemployment DDF 0.006923 0.2160 - Dummy Desent. Fiskal 0.2363 Adapun ketimpangan pendapatan di perkotaan yang diukur dengan indeks Gini urban, dipengaruhi secara negatif dan nyata oleh peubah pangsa tenaga kerja pertanian TKASH dan angka melek huruf AMH. Hal ini menunjukkan kedua peubah ini memiliki dampak yang cenderung bersifat equalizing terhadap distribusi pendapatan di perkotaan. Khususnya berkaitan dengan dampak pangsa tenaga kerja sektor pertanian, temuan dalam studi ini bertolak belakang dengan temuan Odedokun dan Round 2001 dalam studi mereka di sejumlah negara Afrika, yang menemukan dimana konsentrasi tenaga kerja di sektor pertanian justru cenderung berdampak inequalizing terhadap distribusi pendapatan, dalam arti membuat ketimpangan penda- patan semakin memburuk. Hasil temuan yang menunjukkan adanya pengaruh negatif dan nyata dari peubah angka melek huruf AMH terhadap indeks Gini, mengindikasikan bahwa peningkatan pendidikan berpotensi untuk memperbaiki ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Berkaitan dengan faktor pendidikan ini, berbagai ahli telah menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang memiliki pengaruh terhadap distribusi pendapatan. Hal ini antara lain dikemukakan oleh Killick 1981 yang mengatakan bahwa kepemilikan dan penggunaan kekayaaan asset yang menghasilkan pendapatan income-earning assets, baik kekayaan material material asset or wealth maupun kekayaan non material non-material assets merupakan determinan yang sangat penting dari ketimpangan pendapatan. Selanjutnya, dikatakan bahwa pendidikan merupakan jenis dari kekayaan non-material yang sangat penting. A person’s education has a powerful influence on the type of work he can get so if access to such education is confined to a small elite this will make for large inequalities . Income-earning assets also influence the distribution of income through their impact on labor productivity . In a rough and ready way, labor income reflect the productivity of workers Killick, 1981. Pendapat lain dikemukakan oleh Todaro dan Smith 2003 yang mengatakan bahwa kesenjangan pembinaan sumberdaya manusia yang terwujud dalam bentuk keterbatasan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan merupakan bentuk lain dari ketimpangan distribusi pendapatan atau kepemilikan aset-aset yang berharga dalam masyarakat. Studi yang dilakukan oleh Ahluwalia 1976, menemukan dimana ciri-ciri atau karakteristik pendidikan educational characteristics yang diukur antara lain dengan angka melek huruf adult literacy rate memiliki pengaruh positif dan nyata terhadap pangsa pendapatan 40 penduduk berpendapatan terendah, dan sebaliknya berpengaruh negatif dan nyata terhadap pangsa pendapatan dari 20 penduduk ber- pendapatan tertinggi. Tetapi tidak memiliki pengaruh nyata terhadap pangsa penda- patan dari 40 penduduk berpendapatan menengah, namun demikian memiliki tanda yang positif. Hal ini juga sejalan dengan temuan dari studi-studi sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Adelman dan Morris 1973, serta Chenery dan Syrquin 1975, yang juga menemukan peubah pendidikan berpengaruh positif terhadap share pendapatan dari penduduk kelompok bawah bottom-group, yang berarti cenderung berdampak “equalizing” terhadap distribusi pendapatan. Adapun peubah-peubah penjelas yang lainnya seperti pendapatan per kapita YCAP, derajat urbanisasi URBP, dan tingkat pengangguran baik di daerah perdesaan RURUN maupun perkotaan URBUN ternyata tidak memiliki pengaruh nyata terhadap ketimpangan pendapatan tersebut. Peubah urbanisasi tidak memiliki pengaruh nyata, baik terhadap indeks Gini perdesaan maupun indeks Gini perkotaan. Namun, tanda dari koefisien parameter dugaan peubah derajat urbanisasi untuk persamaan indeks Gini perdesaan adalah negatif, yang menunjukkan bahwa derajat urbanisasi cenderung bersifat equalizing terhadap distribusi pendapatan; sedangkan untuk persamaan indeks Gini perkotaan tandanya positif, yang berarti bahwa peubah derajat urbanisasi cenderung berdampak inequalizing terhadap distribusi pendapatan di daerah perkotaan. Temuan dalam studi ini, sejalan dengan temuan Ahluwalia 1976, yang menunjukkan urbanisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap pangsa pendapatan dari 40 penduduk berpendapatan rendah dan menengah, dan sebaliknya berdampak negatif terhadap pangsa penda- patan dari 20 penduduk berpendapatan tinggi. Berdasarkan temuan dari Ahluwalia itu, dapat dikemukakan bahwa urbanisasi cenderung bersifat “equalizing” terhadap distribusi pendapatan. Hasil estimasi model juga menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di daerah perkotaan cenderung membaik setelah kebijakan desentralisasi fiskal diterap- kan, sebaliknya untuk daerah perkotaan cenderung memburuk. Hal ini tercermin dari tanda parameter dugaan peubah dummy desentralisasi fiskal DDF yang negatif pada persamaan indeks Gini perdesaan dan positif pada persamaan indeks Gini perkotaan.

6.6. Keragaan Blok Kemiskinan